Bab: Perbantahan dan perselisihan yang tidak disukai saat perang
No. Hadist: 2811
حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ مُعَاذًا وَأَبَا مُوسَى إِلَى الْيَمَنِ قَالَ يَسِّرَا
وَلَا تُعَسِّرَا وَبَشِّرَا وَلَا تُنَفِّرَا وَتَطَاوَعَا وَلَا
تَخْتَلِفَا
Telah bercerita kepada kami Yahya telah bercerita kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Sa'id bin Abi Burdah dari bapaknya dari kakeknya bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
mengutus Mu'adz dan Abu Musa ke negeri Yaman dan Beliau berpesan: "Mudahkanlah
(urusan) dan jangan dipersulit. Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang
lari (tidak tertarik) dan bekerja samalah kalian berdua dan jangan
berselisih".
No. Hadist: 2812
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو
إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
يُحَدِّثُ قَالَ جَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
الرَّجَّالَةِ يَوْمَ أُحُدٍ وَكَانُوا خَمْسِينَ رَجُلًا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
جُبَيْرٍ فَقَالَ إِنْ رَأَيْتُمُونَا تَخْطَفُنَا الطَّيْرُ فَلَا تَبْرَحُوا
مَكَانَكُمْ هَذَا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ وَإِنْ رَأَيْتُمُونَا هَزَمْنَا
الْقَوْمَ وَأَوْطَأْنَاهُمْ فَلَا تَبْرَحُوا حَتَّى أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ
فَهَزَمُوهُمْ قَالَ فَأَنَا وَاللَّهِ رَأَيْتُ النِّسَاءَ يَشْتَدِدْنَ قَدْ
بَدَتْ خَلَاخِلُهُنَّ وَأَسْوُقُهُنَّ رَافِعَاتٍ ثِيَابَهُنَّ فَقَالَ أَصْحَابُ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُبَيْرٍ الْغَنِيمَةَ أَيْ قَوْمِ الْغَنِيمَةَ ظَهَرَ
أَصْحَابُكُمْ فَمَا تَنْتَظِرُونَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جُبَيْرٍ
أَنَسِيتُمْ مَا قَالَ لَكُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالُوا وَاللَّهِ لَنَأْتِيَنَّ النَّاسَ فَلَنُصِيبَنَّ مِنْ الْغَنِيمَةِ
فَلَمَّا أَتَوْهُمْ صُرِفَتْ وُجُوهُهُمْ فَأَقْبَلُوا مُنْهَزِمِينَ فَذَاكَ إِذْ
يَدْعُوهُمْ الرَّسُولُ فِي أُخْرَاهُمْ فَلَمْ يَبْقَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ اثْنَيْ عَشَرَ رَجُلًا فَأَصَابُوا مِنَّا
سَبْعِينَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ
أَصَابُوا مِنْ الْمُشْرِكِينَ يَوْمَ بَدْرٍ أَرْبَعِينَ وَمِائَةً سَبْعِينَ
أَسِيرًا وَسَبْعِينَ قَتِيلًا فَقَالَ أَبُو سُفْيَانَ أَفِي الْقَوْمِ مُحَمَّدٌ
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يُجِيبُوهُ ثُمَّ قَالَ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ أَبِي قُحَافَةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
ثُمَّ قَالَ أَفِي الْقَوْمِ ابْنُ الْخَطَّابِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ رَجَعَ
إِلَى أَصْحَابِهِ فَقَالَ أَمَّا هَؤُلَاءِ فَقَدْ قُتِلُوا فَمَا مَلَكَ عُمَرُ
نَفْسَهُ فَقَالَ كَذَبْتَ وَاللَّهِ يَا عَدُوَّ اللَّهِ إِنَّ الَّذِينَ عَدَدْتَ
لَأَحْيَاءٌ كُلُّهُمْ وَقَدْ بَقِيَ لَكَ مَا يَسُوءُكَ قَالَ يَوْمٌ بِيَوْمِ
بَدْرٍ وَالْحَرْبُ سِجَالٌ إِنَّكُمْ سَتَجِدُونَ فِي الْقَوْمِ مُثْلَةً لَمْ
آمُرْ بِهَا وَلَمْ تَسُؤْنِي ثُمَّ أَخَذَ يَرْتَجِزُ أُعْلُ هُبَلْ أُعْلُ هُبَلْ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تُجِيبُوا لَهُ قَالُوا
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَقُولُ قَالَ قُولُوا اللَّهُ أَعْلَى وَأَجَلُّ قَالَ
إِنَّ لَنَا الْعُزَّى وَلَا عُزَّى لَكُمْ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا تُجِيبُوا لَهُ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا
نَقُولُ قَالَ قُولُوا اللَّهُ مَوْلَانَا وَلَا مَوْلَى لَكُمْ
Telah bercerita kepada kami 'Amru bin Kholid telah bercerita kepada kami Zuhair telah bercerita kepada kami Abu Ishaq berkata aku mendengar Al Baro' bin 'Azib radliallahu 'anhuma dia bercerita, katanya; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menunjuk 'Abdullah bin Jubair sebagai
komandan pasukan pejalan kaki (pemanah) pada perang Uhud yang berjumlah lima
puluh orang. Beliau berpesan: "Jika kalian melihat kami disambar burung, maka
janganlah kalian meninggalkan tempat kalian ini hingga aku mengirim utusan untuk
memberi tahu. Dan jika kalian melihat kami mengalahkan musuh dan menginjak-injak
mereka, maka janganlah kalian meninggalkan tempat kalian hingga aku mengirim
utusan". Akhirnya Kaum Muslimin dapat mengalahkan musuh mereka. Al Baro'
berkata: "Adapun aku, sungguh demi Allah, aku melihat para wanita (musuh)
berlarian sehingga nampak perhiasan gelang di kaki-kaki mereka dan betis-betis
mereka karena mereka mengangkat pakaian mereka". Maka para anak buah 'Abdullah
bin Jubair berkata: "Itu ghonimah (rampasan perang), maksudnya para wanita itu
sebagai ghonimah. Para shohabat kalian telah mengalahkan mereka, jadi, apa yang
kalian tunggu?". Maka 'Abdullah bin Jubair berkata: "Apakah kalian lupa apa
pesan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam kepada kalian?". Mereka menjawab:
"Sungguh kita harus mendatangi mereka agar kita mendapatkan ghonimah". Ketika
mereka mendatangi pasukan yang di bawah, wajah-wajah mereka dipalingkan (dari
tujuan utama) hingga mereka menjadi berlarian kocar-kacir. Begitulah peristiwa
ketika Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam memanggil mereka dari belakang mereka
sedang saat itu tidak ada yang tersisa bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
kecuali dua belas orang pasukan. Dari pihak kami yang gugur sebanyak tujuh puluh
orang Sedangkan pada perang Badar, Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan para
shohabat Beliau dapat mengalahkan seratus empat puluh pasukan Musyrikin yaitu
tujuh puluh orang terbunuh dan tujuh puluh orang lagi menjadi tawanan. Saat itu
Abu Sufyan berkata: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Muhammad?". Dia
bertanya hingga tiga kali. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melarang para
shohabat untuk menjawabnya. Lalu dia berkata lagi: "Apakah di tengah-tengah
pasukan ada Ibnu Abi Qohafah (Abu Bakar radliallahu 'anhu)?" sebanyak tiga kali.
Lalu dia berkata lagi: "Apakah di tengah-tengah pasukan ada Ibnu Al Khoththob?",
tiga kali. Kemudian dia kembali menemui teman-temannya dan berkata: 'Mereka
semua sudah terbunuh". Maka 'Umar tidak dapat menahan emosinya lalu berkata:
"Kamu dusta. Demi Allah, wahai musuh Allah, sesungguhnya orang yang kamu cari
semuanya masih hidup dan masih tersisa untuk menimpakan keburukan kepadamu". Abu
Sufyan berkata: "Perang ini sebagai balas bagi perang Badar karena dalam perang
kemenangan memang silih berganti. Sungguh kalian akan dapatkan kaum (kafirin)
memutilasi jasad dan mencincang korban yang aku tidak memerintahkannya tapi aku
juga tidak merisaukanku". Kemudian Abu Sufyan mulai menyenandungkan sya'ir:
"Agunglah Hubal, agunglah Hubal". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata:
"Mengapa kalian tidak membalasnya?". Para shohabat bertanya: "Wahai Rasulullah,
apa yang harus kami katakan?". Beliau berkata: "Ucapkanlah: Allah Yang Maha
Agung lagi Maha Tinggi". Abu Sufyan berkata lagi: "Kami punya tuhan Hubal
sedangkan kalian tidak punya". Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam berkata
lagi: "Mengapa kalian tidak membalasnya?". Para shohabat bertanya: "Wahai
Rasulullah, apa yang harus kami katakan?". Beliau berkata: "Ucapkanlah: Allah
Pelindung kami sedangkan kalian tidak punya pelindung".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa