Bab: Pertolongan dalam pembebasan hutang
No. Hadist: 2229
حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ مُغِيرَةَ عَنْ
عَامِرٍ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أُصِيبَ عَبْدُ اللَّهِ وَتَرَكَ
عِيَالًا وَدَيْنًا فَطَلَبْتُ إِلَى أَصْحَابِ الدَّيْنِ أَنْ يَضَعُوا بَعْضًا
مِنْ دَيْنِهِ فَأَبَوْا فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْتَشْفَعْتُ بِهِ عَلَيْهِمْ فَأَبَوْا فَقَالَ صَنِّفْ تَمْرَكَ كُلَّ شَيْءٍ
مِنْهُ عَلَى حِدَتِهِ عِذْقَ ابْنِ زَيْدٍ عَلَى حِدَةٍ وَاللِّينَ عَلَى حِدَةٍ
وَالْعَجْوَةَ عَلَى حِدَةٍ ثُمَّ أَحْضِرْهُمْ حَتَّى آتِيَكَ فَفَعَلْتُ ثُمَّ
جَاءَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَعَدَ عَلَيْهِ وَكَالَ لِكُلِّ رَجُلٍ
حَتَّى اسْتَوْفَى وَبَقِيَ التَّمْرُ كَمَا هُوَ كَأَنَّهُ لَمْ يُمَسَّ
وَغَزَوْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نَاضِحٍ لَنَا
فَأَزْحَفَ الْجَمَلُ فَتَخَلَّفَ عَلَيَّ فَوَكَزَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خَلْفِهِ قَالَ بِعْنِيهِ وَلَكَ ظَهْرُهُ إِلَى
الْمَدِينَةِ فَلَمَّا دَنَوْنَا اسْتَأْذَنْتُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي
حَدِيثُ عَهْدٍ بِعُرْسٍ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا
تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا قُلْتُ ثَيِّبًا أُصِيبَ عَبْدُ اللَّهِ
وَتَرَكَ جَوَارِيَ صِغَارًا فَتَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا تُعَلِّمُهُنَّ
وَتُؤَدِّبُهُنَّ ثُمَّ قَالَ ائْتِ أَهْلَكَ فَقَدِمْتُ فَأَخْبَرْتُ خَالِي
بِبَيْعِ الْجَمَلِ فَلَامَنِي فَأَخْبَرْتُهُ بِإِعْيَاءِ الْجَمَلِ وَبِالَّذِي
كَانَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَكْزِهِ إِيَّاهُ
فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَوْتُ إِلَيْهِ
بِالْجَمَلِ فَأَعْطَانِي ثَمَنَ الْجَمَلِ وَالْجَمَلَ وَسَهْمِي مَعَ
الْقَوْمِ
Telah menceritakan kepada kami Musa telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari 'Amir dari Jabir radliallahu
'anhu berkata; 'Abdullah meninggal dunia dan
meninggalkan keluarga yang perlu ditanggung dan hutang. Maka aku meminta kepada
para pemilik piutang agar membebaskan sebagian dari hutangnya namun mereka
menolaknya. Lalu aku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta
bantuan Beliau untuk meminta keringanan kepada mereka namun mereka tetap
menolaknya. Maka Beliau berkata: "Pisahkanlah buah kurma kamu dari segala
sesuatunya dari pohonnya, kurma jenis Ibnu Zaid dari pohonnya, kurma jenis Al
Lain dari pohonnya, serta kurma jenis al-Ajwa' dari pohonnya kemudian bawalah
kepada mereka hingga aku datang kepadamu". Maka aku kerjakan semua perintah
Beliau itu kemudian Beliau shallallahu 'alaihi wasallam datang lalu duduk dan
membayar bagi setiap piutang hingga lunas dan buah kurmanya masih tersisa
sebagaimana semula seolah belum pernah disentuh sedikitpun. Lalu aku berperang
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu peperangan dan unta
tungganganku telah memperlambat aku hingga akhirnya unta itu dipukul oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dari belakangnya lalu Beliau berkata; "Juallah
kepadaku unta ini dan kamu boleh menungganginya sampai Madinah". Ketika sudah
sampai aku meminta izin dan setelah itu aku katakan kepada Beliau: "Wahai
Rasulullah, aku baru saja menikah". Beliau bertanya: "Kamu menikah dengan
seorang gadis atau janda?" Aku jawab: "Dengan janda, karena 'Abdullah (bapakku)
telah wafat dan meninggalkan anak-anak yag masih kecil maka aku menikahi seorang
janda agar ia dapat mengajarkan dan mendidik mereka". Kemudian Beliau berkata:
"Bawalah keluargamu kepadaku ". Maka aku datang dan mengabarkan pamanku tentang
penjualan unta dan perdamaianku (tentang hutang) dan aku kabarkan pula tentang
lambannya untaku dan peristiwa yang terjadi dengan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tentang pemukulan unta yang dilakukan Beliau. Ketika Nabi shallallahu
'alaihi wasallam datang, aku pagi-pagi segera menemui Beliau dengan membawa unta
maka Beliau memberikan uang pembayaran unta tersebut serta memberikan unta itu
kepadaku sementara sahamku tetap untuk orang-orang".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa