Bab: Menjual kurma pada pohonnya, dan jual beli
Araya
No. Hadist: 2040
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ
أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ وَأَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
بَيْعِ الثَّمَرِ حَتَّى يَطِيبَ وَلَا يُبَاعُ شَيْءٌ مِنْهُ إِلَّا بِالدِّينَارِ
وَالدِّرْهَمِ إِلَّا الْعَرَايَا
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atho' dan Abu Az Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang menjual buah (dari pohon) kecuali telah nampak baiknya dan tidak boleh
dijual sesuatupun darinya kecuali dengan dinar dan dirham kecuali
'ariyyah".
No. Hadist: 2041
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ سَمِعْتُ
مَالِكًا وَسَأَلَهُ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ الرَّبِيعِ أَحَدَّثَكَ دَاوُدُ عَنْ
أَبِي سُفْيَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَخَّصَ فِي بَيْعِ الْعَرَايَا فِي خَمْسَةِ
أَوْسُقٍ أَوْ دُونَ خَمْسَةِ أَوْسُقٍ قَالَ نَعَمْ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab
berkata, aku mendengar Malik ketika ditanya oleh 'Ubaidullah bin Ar-Rabi'; "Apakah Daud menceritakan kepadamu dari Abu Sufyan dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memberi kelonggaran dalam jual beli 'ariyyah dengan (menambah) lima wasaq atau
lebih kecil dari lima wasaq?. Dia berkata: "Ya, benar".
No. Hadist: 2042
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
قَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ سَمِعْتُ بُشَيْرًا قَالَ سَمِعْتُ سَهْلَ بْنَ أَبِي
حَثْمَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ
بَيْعِ الثَّمَرِ بِالتَّمْرِ وَرَخَّصَ فِي الْعَرِيَّةِ أَنْ تُبَاعَ بِخَرْصِهَا
يَأْكُلُهَا أَهْلُهَا رُطَبًا وَقَالَ سُفْيَانُ مَرَّةً أُخْرَى إِلَّا أَنَّهُ
رَخَّصَ فِي الْعَرِيَّةِ يَبِيعُهَا أَهْلُهَا بِخَرْصِهَا يَأْكُلُونَهَا رُطَبًا
قَالَ هُوَ سَوَاءٌ قَالَ سُفْيَانُ فَقُلْتُ لِيَحْيَى وَأَنَا غُلَامٌ إِنَّ
أَهْلَ مَكَّةَ يَقُولُونَ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رَخَّصَ فِي بَيْعِ الْعَرَايَا فَقَالَ وَمَا يُدْرِي أَهْلَ مَكَّةَ قُلْتُ
إِنَّهُمْ يَرْوُونَهُ عَنْ جَابِرٍ فَسَكَتَ قَالَ سُفْيَانُ إِنَّمَا أَرَدْتُ
أَنَّ جَابِرًا مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قِيلَ لِسُفْيَانَ وَلَيْسَ فِيهِ نَهَى
عَنْ بَيْعِ الثَّمَرِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلَاحُهُ قَالَ لَا
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata,, berkata, Yahya bin Sa'id; aku mendengar Busyair berkata; aku mendengar Sahal bin Abi Hatmah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang menjual kurma masak dengan kurma basah, damun Beliau memberi
kelonggaran pada 'ariyyah untuk dijual dengan cara taksiran untuk dimakan
ruthobnya (kurma basah yang masih muda) oleh pemilikya. Dan Sufyan berkata pada
suatu kali; selain Beliau memberi keringanan pada 'ariyah, yang pemiliknya
menjualnya dengan cara ditaksir, yang mereka boleh memakan ruthob. Ia berkata,
itu sama saja. Sufyan berkata; lalu aku berkata kepada Yahya dan ketika itu aku
masih remaja, sungguh orang-orang Makkah mengatakan bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam membolehkan menjual 'ariyah. Ia berkata; apa yang dimaksud
penduduk Makkah? Aku menjawab; mereka meriwayatkannya dari Jabir, lalu ia
terdiam. Sufyan berkata, hanyasanya yang aku maksud bahwa Jabir itu adalah orang
Madinah. Lalu dikatakan kepada Sufyan; Apakah tidak ada larangan untuk menjual
buah-buahan hingga benar-benar baik keadaannya? Ia menjawab:
tidak.
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa