Bab: Jika orang arab
memiliki budak, lalu ia menghibahkannya, menjualnya, menggaulinya, menebus dan
menawan keturunannya
No. Hadist: 2354
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ
عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ ذَكَرَ عُرْوَةُ أَنَّ مَرْوَانَ وَالْمِسْوَرَ بْنَ
مَخْرَمَةَ أَخْبَرَاهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ
حِينَ جَاءَهُ وَفْدُ هَوَازِنَ فَسَأَلُوهُ أَنْ يَرُدَّ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ
وَسَبْيَهُمْ فَقَالَ إِنَّ مَعِي مَنْ تَرَوْنَ وَأَحَبُّ الْحَدِيثِ إِلَيَّ
أَصْدَقُهُ فَاخْتَارُوا إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ إِمَّا الْمَالَ وَإِمَّا
السَّبْيَ وَقَدْ كُنْتُ اسْتَأْنَيْتُ بِهِمْ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْتَظَرَهُمْ بِضْعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً حِينَ قَفَلَ مِنْ
الطَّائِفِ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ غَيْرُ رَادٍّ إِلَيْهِمْ إِلَّا إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ قَالُوا
فَإِنَّا نَخْتَارُ سَبْيَنَا فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ قَالَ
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ إِخْوَانَكُمْ قَدْ جَاءُونَا تَائِبِينَ وَإِنِّي رَأَيْتُ
أَنْ أَرُدَّ إِلَيْهِمْ سَبْيَهُمْ فَمَنْ أَحَبَّ مِنْكُمْ أَنْ يُطَيِّبَ ذَلِكَ
فَلْيَفْعَلْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ عَلَى حَظِّهِ حَتَّى نُعْطِيَهُ
إِيَّاهُ مِنْ أَوَّلِ مَا يُفِيءُ اللَّهُ عَلَيْنَا فَلْيَفْعَلْ فَقَالَ
النَّاسُ طَيَّبْنَا لَكَ ذَلِكَ قَالَ إِنَّا لَا نَدْرِي مَنْ أَذِنَ مِنْكُمْ
مِمَّنْ لَمْ يَأْذَنْ فَارْجِعُوا حَتَّى يَرْفَعَ إِلَيْنَا عُرَفَاؤُكُمْ
أَمْرَكُمْ فَرَجَعَ النَّاسُ فَكَلَّمَهُمْ عُرَفَاؤُهُمْ ثُمَّ رَجَعُوا إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرُوهُ أَنَّهُمْ طَيَّبُوا
وَأَذِنُوا فَهَذَا الَّذِي بَلَغَنَا عَنْ سَبْيِ هَوَازِنَ وَقَالَ أَنَسٌ قَالَ
عَبَّاسٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَادَيْتُ نَفْسِي
وَفَادَيْتُ عَقِيلًا
Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Maryam berkata, telah menceritakan kepadaku Al
Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab; 'Urwah menceritakan bahwa Marwan dan Al
Miswar bin Makhramah keduanya mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berdiri ketika datang utusan HawAzin yang mereka meminta kepada
Beliau agar beliau bersedia mengembalikan harta dan para tawanan (wanita dan
anak-anak) mereka. Maka Beliau bersabda: "Sesungguhnya bersama aku ada
orang-orang yang kalian lihat dan ucapan yang paling aku sukai adalah yang
paling jujur, silakan kalian pilih apakah harta atau tawanan. Sungguh aku akan
menunggu mereka". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunggu mereka
sekitar sepuluh malam saat kembali dari Tho'if. Setelah jelas bagi mereka bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan mengembalikan kepada mereka kecuali
salah satu dari dua pilihan, mereka berkata: "Baik kami memilih para tawanan".
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji
Allah yang memang Dia yang paling berhak dipuji kemudian bersabda: "Amma ba'du,
sungguh saudara-saudara kalian telah datang kepada kita dengan bertobat dan aku
memilih untuk membebaskan tawanan kepada mereka. Maka siapa yang suka berbuat
baik (dengan mengikhlaskannya) silakan dan siapa yang suka mengambil haknya,
kami akan berikan kepadanya haknya dari sejak awal Allah memberikan harta fa'i
kepada kami, maka silakan dia lakukan". Maka orang-orang berkata: "Kami
ikhlaskan semuanya untuk Anda". Beliau berkata: "Kami tidak tahu siapa dari
kalian yang berwenang memberi izin dan siapa yang tidak. Untuk itu kembalilah
kalian hingga orang-orang yang berwenang atas urusan kalian menyerahkannya
kepada kami". Maka orang-orang itu kembali lalu para pimpinan mereka mengadakan
pembicaraan dengan mereka kemudian mereka kembali menghadap Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan mengabarkan bahwa mereka telah setuju dan mengizinkan".
Dan inilah riwayat yang sampai kepada kami tentang para tawanan suku
HawAzin. Dan Anas berkata; 'Abbas berkata, kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam: "Kalau begitu aku tebus diriku dan aku tebus pula
'Aqil".
No. Hadist: 2355
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ شَقِيقٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ
اللَّهِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عَوْنٍ قَالَ كَتَبْتُ إِلَى نَافِعٍ فَكَتَبَ إِلَيَّ
إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَغَارَ عَلَى بَنِي
الْمُصْطَلِقِ وَهُمْ غَارُّونَ وَأَنْعَامُهُمْ تُسْقَى عَلَى الْمَاءِ فَقَتَلَ
مُقَاتِلَتَهُمْ وَسَبَى ذَرَارِيَّهُمْ وَأَصَابَ يَوْمَئِذٍ جُوَيْرِيَةَ
حَدَّثَنِي بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ وَكَانَ فِي ذَلِكَ
الْجَيْشِ
Telah
menceritakan kepada kami 'Ali bin Al Hasan bin Syaqiq telah mengabarkan kepada
kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun berkata; Aku menulis
surat kepada Nafi' lalu dia membalasnya dan berkata: "Sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyerang suku Bani Al Mushthaliq saat
mereka sedang lalai sedangkan ternak-ternak mereka sedang minum air lalu Beliau
membunuh prajurit suku tersebut dan menawan anak keturunan mereka dan pada saat
itu Beliau mendapatkan Juwairiyah (sebagai tawanan) ". 'Abdullah bin 'Umar
radliallahu 'anhuma menceritakan kepadaku tentang riwayat ini dan saat itu dia
termasuk salah seorang dari pasukan tersebut.
No. Hadist: 2356
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ
رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ
حَبَّانَ عَنْ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ قَالَ رَأَيْتُ أَبَا سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ بَنِي الْمُصْطَلِقِ فَأَصَبْنَا سَبْيًا مِنْ
سَبْيِ الْعَرَبِ فَاشْتَهَيْنَا النِّسَاءَ فَاشْتَدَّتْ عَلَيْنَا الْعُزْبَةُ
وَأَحْبَبْنَا الْعَزْلَ فَسَأَلْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا عَلَيْكُمْ أَنْ لَا تَفْعَلُوا مَا مِنْ نَسَمَةٍ كَائِنَةٍ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ إِلَّا وَهِيَ كَائِنَةٌ
Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik
dari Rabi'ah bin Abi 'Abdurrahman dari Muhammad bin Yahya dari Ibnu Muhairiz
berkata; Aku melihat Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu lalu aku bertanya
kepadanya tentang sesuatu, maka dia berkata: "Kami pernah keluar bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Bani Al Mushtaholiq lalu
kami mendapatkan tawanan dari keturunan 'Arab lalu kami tertarik dengan para
wanita, namun pada saat yang sama kami juga masih ingin membujang dan menyukai
melakukan 'Azal (senggama terputus, coitus interuptus). Lalu kami tanyakan hal
ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Beliau bersabda: "
Tidak sebaiknyakah kalian tidak melakukannya, sebab tidak ada satu nyawapun yang
telah Allah tetapkan akan muncul (jadi) hingga hari qiyamat kecuali dia pasti
akan terjadi."
No. Hadist: 2357
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ
بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ لَا أَزَالُ أُحِبُّ بَنِي تَمِيمٍ و حَدَّثَنِي ابْنُ سَلَامٍ
أَخْبَرَنَا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ الْمُغِيرَةِ عَنْ الْحَارِثِ
عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَعَنْ عُمَارَةَ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ مَا زِلْتُ أُحِبُّ بَنِي تَمِيمٍ مُنْذُ ثَلَاثٍ
سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِيهِمْ
سَمِعْتُهُ يَقُولُ هُمْ أَشَدُّ أُمَّتِي عَلَى الدَّجَّالِ قَالَ وَجَاءَتْ
صَدَقَاتُهُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ
صَدَقَاتُ قَوْمِنَا وَكَانَتْ سَبِيَّةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ عَائِشَةَ فَقَالَ
أَعْتِقِيهَا فَإِنَّهَا مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ
Telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari 'Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata: "Senantiasa aku mencintai Bani Tamim". Dan telah menceritakan
kepadaku Ibnu Salam telah mengabarkan kepada kami Jarir bin 'Abdul Hamid dari Al
Mughirah dari Al Harits dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu. Dan
dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata:
"Senantiasa aku mencintai Bani Tamim sejak aku mendengar tiga perkara yang
dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dimana Beliau berkata,
tentang mereka yang aku medengarnya, Beliau berkata: "Mereka adalah ummatku yang
paling keras perlawanannya terhada Ad-Dajjal". Dia berkata: "Ketika datang
zakat-zakat dari mereka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Inilah zakatnya kaum kita". Dan ketika diantara tawanan mereka ada yang diambil
oleh 'Aisyah, Beliau bersabda: "Bebaskanlah, karena dia dari keturunan Nabi
Isma'il".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa