Bab: Keberkahan harta orang-orang yang ikut berperang bersama nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
saat masih hidup dan setelah meninggalnya
No. Hadist: 2897
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ
أَحَدَّثَكُمْ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الزُّبَيْرِ قَالَ لَمَّا وَقَفَ الزُّبَيْرُ يَوْمَ الْجَمَلِ دَعَانِي فَقُمْتُ
إِلَى جَنْبِهِ فَقَالَ يَا بُنَيِّ إِنَّهُ لَا يُقْتَلُ الْيَوْمَ إِلَّا ظَالِمٌ
أَوْ مَظْلُومٌ وَإِنِّي لَا أُرَانِي إِلَّا سَأُقْتَلُ الْيَوْمَ مَظْلُومًا
وَإِنَّ مِنْ أَكْبَرِ هَمِّي لَدَيْنِي أَفَتُرَى يُبْقِي دَيْنُنَا مِنْ مَالِنَا
شَيْئًا فَقَالَ يَا بُنَيِّ بِعْ مَالَنَا فَاقْضِ دَيْنِي وَأَوْصَى بِالثُّلُثِ
وَثُلُثِهِ لِبَنِيهِ يَعْنِي بَنِي عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ يَقُولُ
ثُلُثُ الثُّلُثِ فَإِنْ فَضَلَ مِنْ مَالِنَا فَضْلٌ بَعْدَ قَضَاءِ الدَّيْنِ
شَيْءٌ فَثُلُثُهُ لِوَلَدِكَ قَالَ هِشَامٌ وَكَانَ بَعْضُ وَلَدِ عَبْدِ اللَّهِ
قَدْ وَازَى بَعْضَ بَنِي الزُّبَيْرِ خُبَيْبٌ وَعَبَّادٌ وَلَهُ يَوْمَئِذٍ
تِسْعَةُ بَنِينَ وَتِسْعُ بَنَاتٍ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَجَعَلَ يُوصِينِي
بِدَيْنِهِ وَيَقُولُ يَا بُنَيِّ إِنْ عَجَزْتَ عَنْهُ فِي شَيْءٍ فَاسْتَعِنْ
عَلَيْهِ مَوْلَايَ قَالَ فَوَاللَّهِ مَا دَرَيْتُ مَا أَرَادَ حَتَّى قُلْتُ يَا
أَبَةِ مَنْ مَوْلَاكَ قَالَ اللَّهُ قَالَ فَوَاللَّهِ مَا وَقَعْتُ فِي كُرْبَةٍ
مِنْ دَيْنِهِ إِلَّا قُلْتُ يَا مَوْلَى الزُّبَيْرِ اقْضِ عَنْهُ دَيْنَهُ
فَيَقْضِيهِ فَقُتِلَ الزُّبَيْرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَلَمْ يَدَعْ دِينَارًا
وَلَا دِرْهَمًا إِلَّا أَرَضِينَ مِنْهَا الْغَابَةُ وَإِحْدَى عَشْرَةَ دَارًا
بِالْمَدِينَةِ وَدَارَيْنِ بِالْبَصْرَةِ وَدَارًا بِالْكُوفَةِ وَدَارًا بِمِصْرَ
قَالَ وَإِنَّمَا كَانَ دَيْنُهُ الَّذِي عَلَيْهِ أَنَّ الرَّجُلَ كَانَ يَأْتِيهِ
بِالْمَالِ فَيَسْتَوْدِعُهُ إِيَّاهُ فَيَقُولُ الزُّبَيْرُ لَا وَلَكِنَّهُ
سَلَفٌ فَإِنِّي أَخْشَى عَلَيْهِ الضَّيْعَةَ وَمَا وَلِيَ إِمَارَةً قَطُّ وَلَا
جِبَايَةَ خَرَاجٍ وَلَا شَيْئًا إِلَّا أَنْ يَكُونَ فِي غَزْوَةٍ مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ مَعَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الزُّبَيْرِ فَحَسَبْتُ مَا
عَلَيْهِ مِنْ الدَّيْنِ فَوَجَدْتُهُ أَلْفَيْ أَلْفٍ وَمِائَتَيْ أَلْفٍ قَالَ
فَلَقِيَ حَكِيمُ بْنُ حِزَامٍ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ فَقَالَ يَا ابْنَ
أَخِي كَمْ عَلَى أَخِي مِنْ الدَّيْنِ فَكَتَمَهُ فَقَالَ مِائَةُ أَلْفٍ فَقَالَ
حَكِيمٌ وَاللَّهِ مَا أُرَى أَمْوَالَكُمْ تَسَعُ لِهَذِهِ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ
اللَّهِ أَفَرَأَيْتَكَ إِنْ كَانَتْ أَلْفَيْ أَلْفٍ وَمِائَتَيْ أَلْفٍ قَالَ مَا
أُرَاكُمْ تُطِيقُونَ هَذَا فَإِنْ عَجَزْتُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَاسْتَعِينُوا
بِي قَالَ وَكَانَ الزُّبَيْرُ اشْتَرَى الْغَابَةَ بِسَبْعِينَ وَمِائَةِ أَلْفٍ
فَبَاعَهَا عَبْدُ اللَّهِ بِأَلْفِ أَلْفٍ وَسِتِّ مِائَةِ أَلْفٍ ثُمَّ قَامَ
فَقَالَ مَنْ كَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ حَقٌّ فَلْيُوَافِنَا بِالْغَابَةِ
فَأَتَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ وَكَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ أَرْبَعُ
مِائَةِ أَلْفٍ فَقَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ إِنْ شِئْتُمْ تَرَكْتُهَا لَكُمْ قَالَ
عَبْدُ اللَّهِ لَا قَالَ فَإِنْ شِئْتُمْ جَعَلْتُمُوهَا فِيمَا تُؤَخِّرُونَ إِنْ
أَخَّرْتُمْ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَا قَالَ قَالَ فَاقْطَعُوا لِي قِطْعَةً
فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَكَ مِنْ هَاهُنَا إِلَى هَاهُنَا قَالَ فَبَاعَ مِنْهَا
فَقَضَى دَيْنَهُ فَأَوْفَاهُ وَبَقِيَ مِنْهَا أَرْبَعَةُ أَسْهُمٍ وَنِصْفٌ
فَقَدِمَ عَلَى مُعَاوِيَةَ وَعِنْدَهُ عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ وَالْمُنْذِرُ بْنُ
الزُّبَيْرِ وَابْنُ زَمْعَةَ فَقَالَ لَهُ مُعَاوِيَةُ كَمْ قُوِّمَتْ الْغَابَةُ
قَالَ كُلُّ سَهْمٍ مِائَةَ أَلْفٍ قَالَ كَمْ بَقِيَ قَالَ أَرْبَعَةُ أَسْهُمٍ
وَنِصْفٌ قَالَ الْمُنْذِرُ بْنُ الزُّبَيْرِ قَدْ أَخَذْتُ سَهْمًا بِمِائَةِ
أَلْفٍ قَالَ عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ قَدْ أَخَذْتُ سَهْمًا بِمِائَةِ أَلْفٍ
وَقَالَ ابْنُ زَمْعَةَ قَدْ أَخَذْتُ سَهْمًا بِمِائَةِ أَلْفٍ فَقَالَ
مُعَاوِيَةُ كَمْ بَقِيَ فَقَالَ سَهْمٌ وَنِصْفٌ قَالَ قَدْ أَخَذْتُهُ
بِخَمْسِينَ وَمِائَةِ أَلْفٍ قَالَ وَبَاعَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ
نَصِيبَهُ مِنْ مُعَاوِيَةَ بِسِتِّ مِائَةِ أَلْفٍ فَلَمَّا فَرَغَ ابْنُ
الزُّبَيْرِ مِنْ قَضَاءِ دَيْنِهِ قَالَ بَنُو الزُّبَيْرِ اقْسِمْ بَيْنَنَا
مِيرَاثَنَا قَالَ لَا وَاللَّهِ لَا أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ حَتَّى أُنَادِيَ
بِالْمَوْسِمِ أَرْبَعَ سِنِينَ أَلَا مَنْ كَانَ لَهُ عَلَى الزُّبَيْرِ دَيْنٌ
فَلْيَأْتِنَا فَلْنَقْضِهِ قَالَ فَجَعَلَ كُلَّ سَنَةٍ يُنَادِي بِالْمَوْسِمِ
فَلَمَّا مَضَى أَرْبَعُ سِنِينَ قَسَمَ بَيْنَهُمْ قَالَ فَكَانَ لِلزُّبَيْرِ
أَرْبَعُ نِسْوَةٍ وَرَفَعَ الثُّلُثَ فَأَصَابَ كُلَّ امْرَأَةٍ أَلْفُ أَلْفٍ
وَمِائَتَا أَلْفٍ فَجَمِيعُ مَالِهِ خَمْسُونَ أَلْفَ أَلْفٍ وَمِائَتَا
أَلْفٍ
Telah bercerita kepada kami Ishaq bin Ibrahim berkata, aku bertanya kepada Abu Usamah; "Apakah Hisyam bin 'Urwah bercerita kepada kalian dari bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair, maka dia berkata; "Ketika Az Zubair
terlibat dalam perang Unta, dia memanggilku, maka aku berdiri di sampingnya. Dia
berkata; "Wahai anakku, ketahuilah bahwa tidaklah ada yang terbunuh pada hari
ini melainkan dia orang zhalim atau orang yang terzhalimi. Dan sungguh aku tidak
melihat diriku akan terbunuh hari ini melainkan sebagai orang yang terzhalimi
dan sungguh perkara yang paling menggelisahkanku adalah hutang yang ada padaku,
apakah kamu memandang dari hutang itu masih akan ada yang menyisakan harta untuk
kita?". Dia melanjutkan; "Wahai anakku, untuk itu juallah harta kita lalu
lunasilah hutangku". Az Zubair berwasiat dengan sepertiga hartanya, dan
sepertiga untuk anak-anaknya, yaitu Bani 'Abdullah bin Az Zubair. Dia berkata
lagi; "Sepertiga dari sepertiga. Jika ada lebih dari harta kita setelah
pelunasan hutang maka sepertiganya untuk anakmu". Hisyam berkata; Dan sebagian
dari anak-anak 'Abdullah sepadan usianya dengan sebagian anak-anak Az Zubair
yaitu Khubaib dan 'Abbad. Saat itu Az Zubair mempunyai sembilan anak laki-laki
dan sembilan anak perempuan". 'Abdullah berkata; Dia (Az Zubair) telah berwasiat
kepadaku tentang hutang-hutangnya dan berkata; "Wahai anakku, jika kamu tidak
mampu untuk membayar hutangku maka mintalah bantuan kepada majikanku". 'Abdullah
berkata; "Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dia maksud hingga aku bertanya,
wahai bapakku, siapakan majikan bapak?". Dia berkata; "Allah". 'Abdullah
berkata; "Demi Allah aku tidak menemukan sedikitpun kesulitan dalam melunasi
hutangnya setelah aku berdo'a; "YA MAULA ZUBAIR, IQDHI 'ANHU DAINAHU" Wahai
Tuannya Az Zubair, lunasilah hutangnya". Maka Allah melunasinya. (Selanjutnya
'Abdullah menuturkan); "Kemudian Az Zubair radliallahu 'anhu terbunuh dan tidak
meninggalkan satu dinar pun juga dirham kecuali dua bidang tanah yang salah
satunya berupa hutan serta sebelas rumah di Madinah, dua rumah di Bashrah, satu
rumah di Kufah dan satu rumah lagi di Mesir. 'Abdullah berkata; "Hutang yang
menjadi tanggungannya terjadi ketika ada seseorang yang datang kepadanya dengan
membawa harta untuk dititipkan dan dijaganya, Az Zubair berkata; "Jangan, tapi
jadikanlah sebagai pinjamanku (yang nanti akan aku bayar) karena aku khawatir
akan hilang sedangkan aku tidak memiliki kekuasaan sedikitpun dan tidak juga
sebagai pemungut hasil bumi (upeti) atau sesuatu kekuasaan lainnya melainkan
selalu ikut berperang bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, Abu Bakr, 'Umar
atau 'Utsman radliallahu 'anhum. 'Abdullah bin Az Zubair berkata; "Kemudian aku
menghitung hutang yang ditanggungnya dan ternyata aku dapatkan sebanyak dua juta
dua Ratus dua puluh ribu". 'Urwah berkata; "Hakim bin Hizam menemui 'Abdullah
bin Az Zubair seraya berkata; "Wahai anak saudaraku, berapa banyak hutang
saudaraku?". 'Abdullah merahasiakannya dan berkata; 'Dua Ratus ribu". Maka Hakim
berkata; "Demi Allah, aku mengira harta kalian tidak akan cukup untuk melunasi
hutang-hutang ini". Maka 'Abdullah berkata kepadanya; "Bagaimana pendapatmu
seandainya harta yang ada dua juta dua Ratus ribu?". Hakim berkata; "Aku mengira
kalian tetap tidak akan sanggup melunasinya. Seandainya kalian tidak mampu
mintalah bantuan kepadaku". 'Urwah berkata; "Dahulu Az Zubair membeli hutan itu
seratus tujuh puluh ribu lalu 'Abdullah menjualnya dengan harga satu juta enam
Ratus ribu kemudian dia berdiri dan berkata; "Bagi siapa saja yang mempunyai hak
(piutang) atas Az Zubair hendaklah dia menagih haknya kepada kami dari hutan
ini". Maka 'Abdullah bin Ja'far datang kepadanya karena Az Zubair berhutang
kepadanya sebanyak empat Ratus ribu seraya berkata kepada 'Abdullah; "Kalau
kalian mau, hutang itu aku bebasakan untuk kalian". 'Abdullah berkata; "Tidak".
'Abdullah bin Ja'far berkata lagi; "Atau kalau kalian mau kalian boleh lunasi di
akhir saja (tunda) ". 'Abdullah berkata; "Tidak". 'Abdullah bin Ja'far berkata
lagi; 'Kalau begitu, ukurlah bagian hakku". 'Abdullah berkata; "Hak kamu dari
batas sini sampai sana". ('Urwah) berkata; "Maka 'Abdullah menjual sebagian dari
tanah hutan itu sehingga dapat melunasi hutang tersebut dan masih tersisa empat
setengah bagian lalu dia menemui Mu'awiyah yang saat itu bersamanya ada 'Amru
bin 'Utsman, Al Mundzir bin Az Zubair dan Ibnu Zam'ah. Mu'awiyah bertanya
kepadanya; "Berapakah nilai hutan itu? '. 'Abdullah menjawab; 'Setiap bagian
bernilai seratus ribu". Mu'awiyah bertanya lagi; "Sisanya masih berapa?".
'Abdullah berkata; "Empat setengah bagian". Al Mundzir bin Az Zubair berkata;
"Aku mengambil bagianku senilai seratus ribu". 'Amru bin 'Utsman berkata; "Aku
mengambil bagianku senilai seratus ribu". Dan berkata Ibnu 'Zam'ah; "Aku juga
mengambil bagianku seratus ribu". Maka Mu'awiyah berkata; "Jadi berapa
sisanya?". 'Abdullah berkata; "Satu setengah bagian". Mu'awiyah berkata; "Aku
mengambilnya dengan membayar seratus lima puluh ribu". 'Urwah berkata; "Maka
'Abdullah bin Ja'far menjual bagiannya kepada Mu'awiyah dengan harga enam Ratus
ribu". Setelah ('Abdullah) Ibnu Az Zubair menyelesaikan pelunasan hutang
bapaknya, anak-anak Az Zubair (yang lain) berkata; "Bagilah hak warisan kami".
'Abdullah berkata; "Demi Allah, aku tidak akan membagikannya kepada kalian
sebelum aku umumkan pada musim-musim hajji selama empat musim yaitu siapa yang
mempunyai hak (piutang) atas Az Zubair hendaklah menemui kami agar kami
melunasinya". 'Urwah berkata; "Demikianlah 'Abdullah mengumumkan pada setiap
musim hajji. Setelah berlalu empat musim dia membagikannya kepada mereka
(anak-anak Az Zubair) ". 'Urwah berkata; Adalah Az Zubair meninggalkan empat
orang istri, maka 'Abdullah menyisihkan sepertiga harta bapaknya sebagai wasiat
bapaknya sehingga setiap istri Az Zubair mendapatkan satu juta dua Ratus ribu
sedangkan harta keseluruhan milik Az Zubair berjumlah lima puluh juta dua Ratus
ribu".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa