No. Hadist: 3170
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عِفْرِيتًا مِنْ الْجِنِّ
تَفَلَّتَ الْبَارِحَةَ لِيَقْطَعَ عَلَيَّ صَلَاتِي فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ
فَأَخَذْتُهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبُطَهُ عَلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي
الْمَسْجِدِ حَتَّى تَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ فَذَكَرْتُ دَعْوَةَ أَخِي
سُلَيْمَانَ رَبِّ} هَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي {فَرَدَدْتُهُ
خَاسِئًا} عِفْرِيتٌ {مُتَمَرِّدٌ مِنْ إِنْسٍ أَوْ جَانٍّ مِثْلُ زِبْنِيَةٍ جَمَاعَتُهَا
الزَّبَانِيَةُ
Telah bercerita kepadaku Muhammad bin
Bassyar telah bercerita kepada kami Muhammad bin Ja'far telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
"Sesungguhnya 'Ifrit dari bangsa jin baru saja menggangguku untuk memutuskan
shalatku namun Allah menjadikan aku dapat menundukkannya lalu aku tangkap dan
hendak mengikatnya pada tiang diantara tiang-tiang masjid hingga tiap orang dari
kalian dapat melihatnya. Namun aku teringat akan do'a saudaraku, Nabi Sulaiman
'Alaihissalam; ("Ya Rabb, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak akan
dimiliki oleh seorangpun setelah aku"). (QS. Shad ayat 35). Maka kulepaskan
kembali setan itu dalam keadaan hina. Kata 'Ifrit (dalam QS surat an-Naml ayat
39) digunakan untuk setiap orang yang membangkang (durhaka), baik dari kalangan
manusia maupun jin. Timbangan kata 'Ifriit seperti kata "zibniyah" yang jamaknya
zabaniyah". Sedang 'Ifriit, bentuk jamaknya 'Afaariit.
No. Hadist: 3171
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ
دَاوُدَ لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ عَلَى سَبْعِينَ امْرَأَةً تَحْمِلُ كُلُّ
امْرَأَةٍ فَارِسًا يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ إِنْ
شَاءَ اللَّهُ فَلَمْ يَقُلْ وَلَمْ تَحْمِلْ شَيْئًا إِلَّا وَاحِدًا سَاقِطًا
أَحَدُ شِقَّيْهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ
قَالَهَا لَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِقَالَ شُعَيْبٌ وَابْنُ أَبِي الزِّنَادِ
تِسْعِينَ وَهُوَ أَصَحُّ
Telah bercerita kepada kami Khalid bin Makhlad telah bercerita kepada kami Mughirah bin 'Abdur Rahman dari Abu Az Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
bersabda: "Nabi Sulaiman bin Daud 'alaihimas salam berkata; "Suatu malam aku
akan menggilir (jima') tujuh puluh orang istriku yang setiap istriku itu akan
mengandung (dan melahirkan) seorang penunggang kuda yang akan berjihad di jalan
Allah". Kemudian temannya berkata kepadanya; "Ucapkanlah Insya Allah (Jika Allah
menghendaki"). Namun Nabi Sulaiman tidak mengucapkan insya Allah sehingga tidak
ada satu pun istrinya yang mengandung kecuali satu orang yang kemudian
melahirkan anak yang dadanya hilang sebelah (berbadan sebelah). Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya dia mengucapkan insya-allah
pasti anak-anaknya itu akan berjihad di jalan Allah".
Syu'aib dan Abu Az Zanad berkata; "Yang benar istrinya berjumlah tujuh puluh".
No. Hadist: 3172
حَدَّثَنِي عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ أَوَّلَ
قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ
الْأَقْصَى قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ ثُمَّ قَالَ حَيْثُمَا
أَدْرَكَتْكَ الصَّلَاةُ فَصَلِّ وَالْأَرْضُ لَكَ مَسْجِدٌ
Telah bercerita kepadaku 'Umar binHafsh telah bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada kami Al A'masy telah bercerita kepada kami Ibrahim at-Taymiy dari bapaknya dari Abu Dzarr radliallahu 'anhu berkata; "Aku bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, masjid apakah yang pertama di bangun di muka bumi
ini?". Beliau
menjawab: "al-Masjidil Haram". Aku bertanya lagi; "Kemudian apa?". Beliau
menjawab: "al-Masjidil Aqshaa". Aku bertanya lagi; "Berapa lama selang waktu
antara keduanya?". Beliau menjawab: "Empat puluh. Kemudian Beliau bersabda:
"Dimana saja kamu berada dan waktu shalat sudah datang, maka shalatlah, karena
bumi bagimu adalah masjid" (boleh sebagai tempat shalat).
No. Hadist: 3173
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو
الزِّنَادِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُسَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ مَثَلِي وَمَثَلُ النَّاسِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اسْتَوْقَدَ نَارًا
فَجَعَلَ الْفَرَاشُ وَهَذِهِ الدَّوَابُّ تَقَعُ فِي النَّارِ وَقَالَ كَانَتْ
امْرَأَتَانِ مَعَهُمَا ابْنَاهُمَا جَاءَ الذِّئْبُ فَذَهَبَ بِابْنِ إِحْدَاهُمَا
فَقَالَتْ صَاحِبَتُهَا إِنَّمَا ذَهَبَ بِابْنِكِ وَقَالَتْ الْأُخْرَى إِنَّمَا
ذَهَبَ بِابْنِكِ فَتَحَاكَمَتَا إِلَى دَاوُدَ فَقَضَى بِهِ لِلْكُبْرَى
فَخَرَجَتَا عَلَى سُلَيْمَانَ بْنِ دَاوُدَ فَأَخْبَرَتَاهُ فَقَالَ ائْتُونِي
بِالسِّكِّينِ أَشُقُّهُ بَيْنَهُمَا فَقَالَتْ الصُّغْرَى لَا تَفْعَلْ يَرْحَمُكَ
اللَّهُ هُوَ ابْنُهَا فَقَضَى بِهِ لِلصُّغْرَىقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَاللَّهِ
إِنْ سَمِعْتُ بِالسِّكِّينِ إِلَّا يَوْمَئِذٍ وَمَا كُنَّا نَقُولُ إِلَّا
الْمُدْيَةُ
Telah bercerita kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib telah bercerita kepada kami Abu Az Zanad dari 'Abdurrahman yang bercerita kepadanya bahwa dia mendengar dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu yang mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Perumpamaanku di hadapan manusia bagaikan seseorang yang menyalakan
api lalu kupu-kupu dan hewan-hewan ini masuk ke dalam api tersebut". Dan Beliau
juga bersabda: "Ada dua orang wanita dengan bayinya masing-masing lalu datang
serigala membawa kabur salah satu dari bayi itu. Maka salah seorang dari wanita
itu berkata; "Yang dibawa kabur serigala itu adalah anakmu". Dan wanita lainnya
berkata; "Justru anakmu yang dibawa kabur serigala itu". Akhirnya keduanya
meminta keputusan kepada Nabi Daud 'Alaihissalam lalu Nabi Daud memutuskan bahwa
bayi yang ada itu milik wanita yang lebih tua. Namun keduanya pergi menemui Nabi
Sulaiman bin Daud 'alahimassalam dan menceritakan peristiwa yang telah terjadi
kepadanya. Maka Sulaiman berkata: "Berikan pisau agar aku potong bayi ini
menjadi dua". Wanita yang lebih muda berkata; "Jangan kamu lakukan. Semoga Allah
merahmatimu, anak itu miliknya". Maka akhirnya Nabi Sulaiman memutuskan bahwa
bayi itu milik wanita yang lebih muda". Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
"Demi Allah, aku belum pernah mendengar tentang "sikkin" (pisau) dalam kisah ini
kecuali hari ini dan kami tidak pernah mengatakannya kecuali al-Mudyah
(golok).
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa