Bab: Jika seseorang memaafkan kezaliman, maka ia tidak
dapat menariknya kembali
No. Hadist: 2270
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا هِشَامُ
بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فِي هَذِهِ
الْآيَةِ { وَإِنْ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ
إِعْرَاضًا } قَالَتْ الرَّجُلُ تَكُونُ عِنْدَهُ الْمَرْأَةُ لَيْسَ بِمُسْتَكْثِرٍ
مِنْهَا يُرِيدُ أَنْ يُفَارِقَهَا فَتَقُولُ أَجْعَلُكَ مِنْ شَأْنِي فِي حِلٍّ
فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Muhamamad telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha tentang ayat ini QS An-Nisaa: 128): ("Apabila seorang isteri takut
suaminya akan berbuat nusyuz (tidak mau menggaulinya) atau berlaku kasar
terhadapnya"), dia ('Aisyah radliallahu 'anha) berkata: "Yaitu jika seorang suami yang memiliki
isteri namun dia tidak lagi mencintai dan menggaulinya serta berkehendak untuk
menceraikanya lalu isterinya berkata, "aku persilakan kamu meninggalkan aku
namun jangan ceraikan aku", maka turunlah ayat ini".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa