No. Hadist: 796
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ
قَالَ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو أَنَّ أَبَا مَعْبَدٍ
مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
أَخْبَرَهُ أَنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنْ
الْمَكْتُوبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوا بِذَلِكَ إِذَا
سَمِعْتُهُ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashir berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa Abu Ma'bad mantan budak Ibnu 'Abbas, mengabarkan kepadanya bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma mengabarkan kepadanya, bahwa mengeraskan suara dalam
berdzikir setelah orang selesai menunaikah shalat fardlu terjadi di zaman Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu 'Abbas mengatakan, "Aku mengetahui bahwa
mereka telah selesai dari shalat itu karena aku
mendengarnya."
No. Hadist: 797
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
حَدَّثَنَا عَمْرٌو قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو مَعْبَدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ أَعْرِفُ انْقِضَاءَ صَلَاةِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالتَّكْبِيرِ قَالَ عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ
عَنْ عَمْرٍو قَالَ كَانَ أَبُو مَعْبَدٍ أَصْدَقَ مَوَالِي ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
عَلِيٌّ وَاسْمُهُ نَافِذٌ
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Amru berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Ma'bad dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata,
"Aku mengetahui selesainya shalat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari suara
takbir." 'Ali berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru ia
berkata, "Abu Ma'bad adalah salah satu budak Ibnu 'Abbas yang paling jujur." 'Ali berkata, "Nama aslinya adalah Nafidz."
No. Hadist: 798
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ الْفُقَرَاءُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنْ الْأَمْوَالِ
بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَا وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي
وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا
وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ إِنْ
أَخَذْتُمْ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ
وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ
تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا
وَثَلَاثِينَ فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا فَقَالَ بَعْضُنَا نُسَبِّحُ ثَلَاثًا
وَثَلَاثِينَ وَنَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ
فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ تَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
وَاللَّهُ أَكْبَرُ حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلَاثًا
وَثَلَاثِينَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari 'Ubaidullah dari Sumayyah dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata, "Pernah datang para fuqara kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata, "Orang-orang kaya, dengan harta benda mereka itu, mereka
mendapatkan kedudukan yang tinggi, juga kenikmatan yang
abadi.
Karena mereka melaksanakan shalat seperti juga kami melaksanakan shalat. Mereka
shaum sebagaimana kami juga shaum. Namun mereka memiliki kelebihan disebabkan
harta mereka, sehingga mereka dapat menunaikan 'ibadah haji dengan harta
tersebut, juga dapat melaksnakan 'umrah bahkan dapat berjihad dan bersedekah."
Maka beliau pun bersabda: "Maukah aku sampaikan kepada kalian sesuatu yang
apabila kalian ambil (sebagai amal ibadah) kalian akan dapat melampaui (derajat)
orang-orang yang sudah mengalahkan kalian tersebut, dan tidak akan ada yang
dapat mengalahkan kalian dengan amal ini sehingga kalian menjadi yang terbaik di
antara kalian dan di tengah-tengah mereka kecuali bila ada orang yang
mengerjakan seperti yang kalian amalkan ini. Yaitu kalian membaca tasbih
(Subhaanallah), membaca tahmid (Alhamdulillah) dan membaca takbir (Allahu Akbar)
setiap selesai dari shalat sebanyak tiga puluh tiga kali." Kemudian setelah itu
di antara kami terdapat perbedaan pendapat. Di antara kami ada yang berkata,
"Kita bertasbih tiga puluh tiga kali, lalu bertahmid tiga puluh tiga kali, lalu
bertakbir empat puluh tiga kali." Kemudian aku kembali menemui Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Bacalah 'Subhaanallah
walhamdulillah wallahu Akbar' hingga dari itu semuanya berjumlah tiga puluh tiga
kali."
No. Hadist: 799
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ وَرَّادٍ كَاتِبِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ
قَالَ أَمْلَى عَلَيَّ الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ فِي كِتَابٍ إِلَى مُعَاوِيَةَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي دُبُرِ
كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ لَا
مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا
الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ وَقَالَ شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ
بِهَذَا وَعَنْ الْحَكَمِ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُخَيْمِرَةَ عَنْ وَرَّادٍ بِهَذَا
وَقَالَ الْحَسَنُ الْجَدُّ غِنًى
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Warrad penulisnya Al Mughirah bin Syu'bah, berkata, " Al Mughirah bin Syu'bah meminta aku
untuk menulis (hadits) buat dikirim kepada Mu'awiyyah bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berdo'a setiap selesai dari shalat fardlu: 'LAA ILAAHA
ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA
KULLI SYAI'IN QADIIR. ALLAHUMMA LAA MAANI'A LIMA A'THAITA WA LAA MU'THIYA LIMA
MANA'TA WA LAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah, yang Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya
segala kerajaan, dan milik-Nya segala pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan dari apa yang Engkau berikan dan
dan tidak ada yang dapat memberi dari apa yang Engkau tahan. Dan tidak
bermanfaat kekayaan orang yang kaya di hadapan-Mu sedikitpun) '."
Syu'bah berkata dari 'Abdul Malik bin 'Umair dengan lafadz seperti ini. Dan
dari Al Hakam dari Al Qasim bin Mukhaimirah dari Warrad dengan seperti ini juga. Al Hasan berkata, "Al Jaddu artinya adalah kekayaan."
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa