Bab: Terbunuhnya
Hamzah bin Abdul Muthallib
حَدَّثَنِي أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا
حُجَيْنُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ
عَنْ جَعْفَرِ بْنِ عَمْرِو بْنِ أُمَيَّةَ الضَّمْرِيِّ قَالَخَرَجْتُ مَعَ
عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ فَلَمَّا قَدِمْنَا حِمْصَ قَالَ
لِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَدِيٍّ هَلْ لَكَ فِي وَحْشِيٍّ نَسْأَلُهُ عَنْ قَتْلِ
حَمْزَةَ قُلْتُ نَعَمْ وَكَانَ وَحْشِيٌّ يَسْكُنُ حِمْصَ فَسَأَلْنَا عَنْهُ
فَقِيلَ لَنَا هُوَ ذَاكَ فِي ظِلِّ قَصْرِهِ كَأَنَّهُ حَمِيتٌ قَالَ فَجِئْنَا
حَتَّى وَقَفْنَا عَلَيْهِ بِيَسِيرٍ فَسَلَّمْنَا فَرَدَّ السَّلَامَ قَالَ
وَعُبَيْدُ اللَّهِ مُعْتَجِرٌ بِعِمَامَتِهِ مَا يَرَى وَحْشِيٌّ إِلَّا
عَيْنَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ يَا وَحْشِيُّ أَتَعْرِفُنِي
قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْهِ ثُمَّ قَالَ لَا وَاللَّهِ إِلَّا أَنِّي أَعْلَمُ أَنَّ
عَدِيَّ بْنَ الْخِيَارِ تَزَوَّجَ امْرَأَةً يُقَالُ لَهَا أُمُّ قِتَالٍ بِنْتُ
أَبِي الْعِيصِ فَوَلَدَتْ لَهُ غُلَامًا بِمَكَّةَ فَكُنْتُ أَسْتَرْضِعُ لَهُ
فَحَمَلْتُ ذَلِكَ الْغُلَامَ مَعَ أُمِّهِ فَنَاوَلْتُهَا إِيَّاهُ فَلَكَأَنِّي
نَظَرْتُ إِلَى قَدَمَيْكَ قَالَ فَكَشَفَ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ وَجْهِهِ ثُمَّ
قَالَ أَلَا تُخْبِرُنَا بِقَتْلِ حَمْزَةَ قَالَ نَعَمْ إِنَّ حَمْزَةَ قَتَلَ
طُعَيْمَةَ بْنَ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ بِبَدْرٍ فَقَالَ لِي مَوْلَايَ جُبَيْرُ
بْنُ مُطْعِمٍ إِنْ قَتَلْتَ حَمْزَةَ بِعَمِّي فَأَنْتَ حُرٌّ قَالَ فَلَمَّا أَنْ
خَرَجَ النَّاسُ عَامَ عَيْنَيْنِ وَعَيْنَيْنِ جَبَلٌ بِحِيَالِ أُحُدٍ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهُ وَادٍ خَرَجْتُ مَعَ النَّاسِ إِلَى الْقِتَالِ فَلَمَّا أَنْ
اصْطَفُّوا لِلْقِتَالِ خَرَجَ سِبَاعٌ فَقَالَ هَلْ مِنْ مُبَارِزٍ قَالَ فَخَرَجَ
إِلَيْهِ حَمْزَةُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَقَالَ يَا سِبَاعُ يَا ابْنَ أُمِّ
أَنْمَارٍ مُقَطِّعَةِ الْبُظُورِ أَتُحَادُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثُمَّ شَدَّ عَلَيْهِ فَكَانَ كَأَمْسِ الذَّاهِبِ قَالَ
وَكَمَنْتُ لِحَمْزَةَ تَحْتَ صَخْرَةٍ فَلَمَّا دَنَا مِنِّي رَمَيْتُهُ
بِحَرْبَتِي فَأَضَعُهَا فِي ثُنَّتِهِ حَتَّى خَرَجَتْ مِنْ بَيْنِ وَرِكَيْهِ
قَالَ فَكَانَ ذَاكَ الْعَهْدَ بِهِ فَلَمَّا رَجَعَ النَّاسُ رَجَعْتُ مَعَهُمْ
فَأَقَمْتُ بِمَكَّةَ حَتَّى فَشَا فِيهَا الْإِسْلَامُ ثُمَّ خَرَجْتُ إِلَى
الطَّائِفِ فَأَرْسَلُوا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
رَسُولًا فَقِيلَ لِي إِنَّهُ لَا يَهِيجُ الرُّسُلَ قَالَ فَخَرَجْتُ مَعَهُمْ
حَتَّى قَدِمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا
رَآنِي قَالَ آنْتَ وَحْشِيٌّ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ أَنْتَ قَتَلْتَ حَمْزَةَ قُلْتُ
قَدْ كَانَ مِنْ الْأَمْرِ مَا بَلَغَكَ قَالَ فَهَلْ تَسْتَطِيعُ أَنْ تُغَيِّبَ
وَجْهَكَ عَنِّي قَالَ فَخَرَجْتُ فَلَمَّا قُبِضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ مُسَيْلِمَةُ الْكَذَّابُ قُلْتُ لَأَخْرُجَنَّ إِلَى
مُسَيْلِمَةَ لَعَلِّي أَقْتُلُهُ فَأُكَافِئَ بِهِ حَمْزَةَ قَالَ فَخَرَجْتُ مَعَ
النَّاسِ فَكَانَ مِنْ أَمْرِهِ مَا كَانَ قَالَ فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي
ثَلْمَةِ جِدَارٍ كَأَنَّهُ جَمَلٌ أَوْرَقُ ثَائِرُ الرَّأْسِ قَالَ فَرَمَيْتُهُ
بِحَرْبَتِي فَأَضَعُهَا بَيْنَ ثَدْيَيْهِ حَتَّى خَرَجَتْ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ
قَالَ وَوَثَبَ إِلَيْهِ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَضَرَبَهُ بِالسَّيْفِ عَلَى
هَامَتِهِقَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْفَضْلِ فَأَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ
بْنُ يَسَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ فَقَالَتْ
جَارِيَةٌ عَلَى ظَهْرِ بَيْتٍ وَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَتَلَهُ الْعَبْدُ
الْأَسْوَدُ
Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hujain bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah dari Abdullah
bin Al Fadl dari Sulaiman bin Yasar dari Ja'far bin 'Amru bin Umayyah Adl Dlamri
dia berkata, "Aku keluar
bersama 'Ubaidullah bin 'Ady bin Hiyar ke Syam. Ketika kami sampai ke Himsh,
'Ubaidullah bin 'Adi berkata kepadaku, "Bagaimana kalau kita menemui
Wahsyi dan
bertanya tentang (peristiwa) terbunuhnya Hamzah?" aku menjawab, "Baiklah."
Wahsyi ketika itu tinggal di Himsh, saat kami bertanya tentang dia, maka
ditunjukkanlah kepada kami bahwa Wahsyi saat itu berada di bawah bayang-bayang
rumahnya, seakan-akan dia adalah seseorang yang berkulit hitam." Ja'far bin
'Amru Ad-Dlamry berkata, "Kami lalu mendatanginya hingga berada di hadapannya,
kami mengucapkan salam, dan dia membalasnya. 'Ubaidullah ketika itu melipat
penutup kepalanya, sehingga Wahsyi tidak dapat melihatnya kecuali kedua mata
Ubaidullah dan kedua kakinya. 'Ubaidullah bertanya, "Wahai Wahsyi, apa engkau
mengenaliku?" Wahsyi pun memperhatikannya, lalu dia berkata, "Demi Allah, tidak!
Aku tidak mengenalimu, kecuali aku tahu bahwa 'Ady bin Khiyar menikah dengan
seorang perempuan yang disebut dengan Ummu Qital, putri Abu Al 'Ish. Darinya
lahirlah seorang anak di Makkah, maka dia dimintakan untuk disusukan kepada
orang lain lalu aku membawa anak kecil itu sama ibunya, aku pun menyerahkan
kepadanya, seakan-akan aku melihatnya sama, jika aku melihat ke kedua kakimu."
Ja'far bin 'Amru Ad-Dlamry berkata, setelah itu 'Ubaidullah menyingkapkan
wajahnya, lalu dia berkata, "Maukah engkau menceritakan kepada kami tentang
terbunuhnya Hamzah?" Wahsyi menjawab, "Baiklah, ketika itu Hamzah membunuh
Tu'aimah bin 'Ady pada Perang Badar, lalu tuanku, Zubair bin Muth'im, berkata
kepadaku, "Jika kamu berhasil membunuh Hamzah sebagai balas dendam kematian
pamanku, maka kamu akan bebas." Ketika orang-orang serentak keluar ke 'Ainain,
-suatu gunung kecil di bawah Uhud yang terpisah dengan bukit- saya keluar
bersama mereka untuk ikut berperang, ketika pasukan telah berhadap-hadapan untuk
berperang, keluarlah Siba' sambil berkata, "Siapakah yang berani bertanding?"
mendengar itu Hamzah bin Abdul Al Munthalib keluar sambil berkata, "Wahai anak
(yang keluar dari) potongan daging kemaluan perempuan (bahasa celaan dan hinaan
terhadap seseorang -pent), apakah kamu akan menantang Allah dan Rasul-Nya
shallallahu 'alaihi wasallam?" kemudian Hamzah berhasil menghabisinya. Kemudian
secara diam-diam aku mengincar Hamzah di balik bebatuan yang besar, hingga
ketika dia melewatiku, dan dia sangat dekat denganku, akupun langsung
melemparkan tombakku dan tepat mengenai daerah bawah perutnya, hingga keluarlah
apa yang di dalam daerah yang terkena lemparan tombak tersebut." Wahsyi
melanjutkan, "Dan itulah apa yang akan menjadi janjiku." Ketika orang-orang
kembali pulang, akupun kembali bersama mereka." Wahsyi melanjutkan, "Aku tinggal
di Makkah sampai Islam tersebar di sana, aku lalu keluar menuju Thaif, ketika
penduduk Tha'if mengutus beberapa utusan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka salah seorang utusan berkata kepadaku, "Beliau tidak akan
menyakiti utusan." Wahsyi melanajutkan, "Aku pun pergi bersama mereka sampai aku
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika beliau melihatku, beliau
bertanya: "Apakah engkau wahsyi?" aku menjawab, "Benar." Beliau bersabda:
"Apakah kamu yang telah membunuh Hamzah?" Wahsyi menjawab, "Perkara itu
sebagaimana yang telah sampai kepada anda." Beliau bersabda: "Dapatkah kamu
menjauhkan wajahmu dariku?" Wahsyi berkata, "Lalu aku kembali pulang. Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal, muncullah Musailamah Al
Kadzab, aku berkata, "Aku akan berusaha mencari Musailamah, semoga aku dapat
membunuhnya dan menebus kesalahanku karena membunuh Hamzah, " lalu aku keluar
bersama orang-orang yang akan memerangi Musailamah. Sebuah kesempatan yang
kutunggu-tunggu. Aku lalu melihat seorang laki-laki berdiri di salah satu
dinding rumah seakan-akan unta abu-abu yang berambut kusut." Wahsyi melanjutkan,
"Lalu kulemparkan tombakku hingga tepat mengenai di tengah dadanya sampai tembus
ke bahunya." Wahsyi berkata, "Kemudian seorang laki-laki Anshar menyerangnya dan
berhasil memenggal kepalanya dengan pedang." Abdullah bin Al Fadl
berkata, telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Yasar bahwa dia mendengar
Abdullah bin 'Umar berkata, "Lalu seorang wanita yang berada diloteng rumahnya
mengatakan, "Amirul Mukminin
telah dibunuh oleh seorang budak hitam (maksdunya Wahsyi
-pent)."
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa