Bab: Pertempuran
Raji', Ri'il, Dzakwan dan Bi`ru Maunah
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ
عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي سُفْيَانَ الثَّقَفِيِّ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَبَعَثَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً عَيْنًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ عَاصِمَ بْنَ
ثَابِتٍ وَهُوَ جَدُّ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَانْطَلَقُوا حَتَّى
إِذَا كَانَ بَيْنَ عُسْفَانَ وَمَكَّةَ ذُكِرُوا لِحَيٍّ مِنْ هُذَيْلٍ يُقَالُ
لَهُمْ بَنُو لَحْيَانَ فَتَبِعُوهُمْ بِقَرِيبٍ مِنْ مِائَةِ رَامٍ فَاقْتَصُّوا
آثَارَهُمْ حَتَّى أَتَوْا مَنْزِلًا نَزَلُوهُ فَوَجَدُوا فِيهِ نَوَى تَمْرٍ
تَزَوَّدُوهُ مِنْ الْمَدِينَةِ فَقَالُوا هَذَا تَمْرُ يَثْرِبَ فَتَبِعُوا
آثَارَهُمْ حَتَّى لَحِقُوهُمْ فَلَمَّا انْتَهَى عَاصِمٌ وَأَصْحَابُهُ لَجَئُوا
إِلَى فَدْفَدٍ وَجَاءَ الْقَوْمُ فَأَحَاطُوا بِهِمْ فَقَالُوا لَكُمْ الْعَهْدُ
وَالْمِيثَاقُ إِنْ نَزَلْتُمْ إِلَيْنَا أَنْ لَا نَقْتُلَ مِنْكُمْ رَجُلًا
فَقَالَ عَاصِمٌ أَمَّا أَنَا فَلَا أَنْزِلُ فِي ذِمَّةِ كَافِرٍ اللَّهُمَّ
أَخْبِرْ عَنَّا نَبِيَّكَ فَقَاتَلُوهُمْ حَتَّى قَتَلُوا عَاصِمًا فِي سَبْعَةِ
نَفَرٍ بِالنَّبْلِ وَبَقِيَ خُبَيْبٌ وَزَيْدٌ وَرَجُلٌ آخَرُ فَأَعْطَوْهُمْ
الْعَهْدَ وَالْمِيثَاقَ فَلَمَّا أَعْطَوْهُمْ الْعَهْدَ وَالْمِيثَاقَ نَزَلُوا
إِلَيْهِمْ فَلَمَّا اسْتَمْكَنُوا مِنْهُمْ حَلُّوا أَوْتَارَ قِسِيِّهِمْ
فَرَبَطُوهُمْ بِهَا فَقَالَ الرَّجُلُ الثَّالِثُ الَّذِي مَعَهُمَا هَذَا أَوَّلُ
الْغَدْرِ فَأَبَى أَنْ يَصْحَبَهُمْ فَجَرَّرُوهُ وَعَالَجُوهُ عَلَى أَنْ
يَصْحَبَهُمْ فَلَمْ يَفْعَلْ فَقَتَلُوهُ وَانْطَلَقُوا بِخُبَيْبٍ وَزَيْدٍ
حَتَّى بَاعُوهُمَا بِمَكَّةَ فَاشْتَرَى خُبَيْبًا بَنُو الْحَارِثِ بْنِ عَامِرِ
بْنِ نَوْفَلٍ وَكَانَ خُبَيْبٌ هُوَ قَتَلَ الْحَارِثَ يَوْمَ بَدْرٍ فَمَكَثَ
عِنْدَهُمْ أَسِيرًا حَتَّى إِذَا أَجْمَعُوا قَتْلَهُ اسْتَعَارَ مُوسًى مِنْ
بَعْضِ بَنَاتِ الْحَارِثِ لِيَسْتَحِدَّ بِهَا فَأَعَارَتْهُ قَالَتْ فَغَفَلْتُ
عَنْ صَبِيٍّ لِي فَدَرَجَ إِلَيْهِ حَتَّى أَتَاهُ فَوَضَعَهُ عَلَى فَخِذِهِ
فَلَمَّا رَأَيْتُهُ فَزِعْتُ فَزْعَةً عَرَفَ ذَاكَ مِنِّي وَفِي يَدِهِ الْمُوسَى
فَقَالَ أَتَخْشَيْنَ أَنْ أَقْتُلَهُ مَا كُنْتُ لِأَفْعَلَ ذَاكِ إِنْ شَاءَ
اللَّهُ وَكَانَتْ تَقُولُ مَا رَأَيْتُ أَسِيرًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ خُبَيْبٍ
لَقَدْ رَأَيْتُهُ يَأْكُلُ مِنْ قِطْفِ عِنَبٍ وَمَا بِمَكَّةَ يَوْمَئِذٍ
ثَمَرَةٌ وَإِنَّهُ لَمُوثَقٌ فِي الْحَدِيدِ وَمَا كَانَ إِلَّا رِزْقٌ رَزَقَهُ
اللَّهُ فَخَرَجُوا بِهِ مِنْ الْحَرَمِ لِيَقْتُلُوهُ فَقَالَ دَعُونِي أُصَلِّي
رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَيْهِمْ فَقَالَ لَوْلَا أَنْ تَرَوْا أَنَّ مَا
بِي جَزَعٌ مِنْ الْمَوْتِ لَزِدْتُ فَكَانَ أَوَّلَ مَنْ سَنَّ الرَّكْعَتَيْنِ
عِنْدَ الْقَتْلِ هُوَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَدًا ثُمَّ قَالَ مَا
أُبَالِي حِينَ أُقْتَلُ مُسْلِمًاعَلَى أَيِّ شِقٍّ كَانَ لِلَّهِ
مَصْرَعِيوَذَلِكَ فِي ذَاتِ الْإِلَهِ وَإِنْ يَشَأْيُبَارِكْ عَلَى أَوْصَالِ
شِلْوٍ مُمَزَّعِثُمَّ قَامَ إِلَيْهِ عُقبَةُ بْنُ الْحَارِثِ فَقَتَلَهُ
وَبَعَثَتْ قُرَيْشٌ إِلَى عَاصِمٍ لِيُؤْتَوْا بِشَيْءٍ مِنْ جَسَدِهِ
يَعْرِفُونَهُ وَكَانَ عَاصِمٌ قَتَلَ عَظِيمًا مِنْ عُظَمَائِهِمْ يَوْمَ بَدْرٍ
فَبَعَثَ اللَّهُ عَلَيْهِ مِثْلَ الظُّلَّةِ مِنْ الدَّبْرِ فَحَمَتْهُ مِنْ
رُسُلِهِمْ فَلَمْ يَقْدِرُوا مِنْهُ عَلَى شَيْءٍ
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa
telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Yusuf dari Ma'mar dari Az Zuhri dari
'Amru bin Abu Sufyan Ats Tsaqafi dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dia
berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus sekelompok pasukan pengintai yang
dipimpin oleh 'Ashim bin Tsabit -dia adalah kakek 'Ashim bin Umar- Lalu mereka
berangkat, mereka kemudian singgah disuatu tempat antara 'Usfan dan Makkah,
keberadaan mereka diberitahukan kepada suatu perkampungan dari suku Hudzail,
mereka biasa disebut dengan Bani Lahyan. Maka mereka diikuti oleh orang-orang
dari perkampuangan tersebut, yaitu sekitar seratus orang pemanah, mereka
mengiuti jejak para sahabat tersebut, sesampainya mereka di suatu persinggahan
yang pernah disinggahi oleh para sahabat, mereka mendapati biji kurma Madinah
yang dibawa oleh para sahabat sebagai perbekalan mereka, mereka berkata, "Ini
adalah kurma Madinah." Mereka terus mengikuti para sahabat sehingga berhasil
menyusulnya, ketika 'Ashim bin Tsabit dan para sahabatnya merasakan kehadiran
orang-orang itu, para sahabat langsung berlindung dibalik bukit, orang-orang itu
datang dan langsung mengepung, mereka berkata, "Turunlah kalian, kalian dapat
membuat perjanjian dan kesepakatan, supaya kami tidak membunuh seorangpun dari
kalian, " 'Ashim bin Tsabit menimpali; "Demi Allah, aku tidak akan berada dalam
lindungan orang kafir, ya Allah beritahukanlah kabar kami kepada Nabi-Mu
shallallahu 'alaihi wasallam, " Lalu mereka menyerang para sahabat hingga
berhasil membunuh 'Ashim bersama tujuh pemanah lainnya, tinggal tersisa Khubaib,
Zaid dan seorang sahabat lagi. Lalu mereka membuat perjanjian dan kesepakatan
dengan mereka jika bersedia untuk turun dan menyerahkan diri. Tatkala pasukan
tersebut telah menyandera tiga utusan Nabi, mereka memudar tali anak panah
mereka untuk mengikat sandra mereka dengan tali itu, maka laki-laki yang ketiga
berkata, "Ini adalah pengkhinatan pertama, demi Allah aku tidak akan menjadi
teman kalian, " lalu mereka menyeretnya, namun ia tetap berontak, akhirnya
mereka membunuhnya dan mereka pergi dengan membawa Khubaib dan Zaid hingga
mereka menjualnya di Makkah. Bani Harits bin 'Amir bin Naufal lalu membeli
Khubaib. -Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits ketika perang
badar- Khubaib menjadi tawanan bagi mereka hingga mereka sepakat untuk
membunuhnya, lalu Khubaib meminjam pisau kecil dari salah satu anak perempuan Al
Harits untuk membersihkan bulu kemaluannya, lalu ia meminjamkannya kepada
Khubaib. Wanita itu berkata, "Namun aku lalai dengan anak laki-laki kecilku,
anak itu datang kepadanya, lalu ia mengambilnya dan mendudukkanya diatas
pangkuannya. Ketika aku melihatnya, aku sangat takut dengan rasa takut yang bisa
ia pahami, sedangkan pisau kecil masih ada dalam tangannya. Khubaib berkata,
"Apakah kamu takut kalau aku akan membunuhnya?, Insya Allah aku tidak akan
melakukan itu." Wanita itu berkata, "Demi Allah aku tidak pernah melihat tawanan
yang sangat baik seperti Khubaib, aku pernah melihatnya memakan setangkai anggur
di tangannya dalam keadaan terikat dengan rantai besi, padahal di Makkah tidak
ada buah anggur, tidaklah hal itu melainkan rizqi yang Allah berikan kepada
Khubaib." Lalu mereka membawa Khubaib keluar dari Haram untuk membunuhnya.
Khubaib berkata, " "Berikanlah kesempatan kepadaku untuk mengerjakan (shalat)
dua raka'at!" Setelah itu Khubaib kembali kepada mereka dan berkata, "Sekiranya
aku tidak kuwatir kalian menganggapku takut dari kematian, niscaya aku akan
menambah bilangan raka'atku." Dan dialah orang yang pertama kali melakukan
shalat dua raka'at sebelum menghadapi kematian, kemudian ia berkata, "Ya Allah
hitunglah jumlah mereka, " kemudian dia melanjutkan; "Aku tak peduli bila
terbunuh sebagai seorang muslim, di bagian manapun hanya untuk Allah kematianku,
yang demikian bagi Sang Ilah, jika Dia berkehendak akan memberkahi semua
persendian jasad yang terpisah." Lalu berdirilah 'Uqbah bin Al Harits dan
membunuhnya. Orang-orang Quraisy kemudian mengutus utusan kepada 'Ashim untuk
mendapatkan sebagian jasadnya sebagai bukti, sebab ia telah membunuh sebagian
besar dari para pembesar mereka pada perang badar, ternyata Allah mengutus
semacam gulungan debu yang menggulung utusan mereka hingga mereka tidak berhasil
mengambil sedikitpun dari jasad Khubaib."
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عَمْرٍو سَمِعَ جَابِرًا يَقُولُالَّذِي قَتَلَ خُبَيْبًا هُوَ أَبُو
سِرْوَعَةَ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dia mendengar Jabir
berkata, "Yang membunuh Khubaib
adalah Abu Sirwa'ah."
حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَبَعَثَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعِينَ رَجُلًا لِحَاجَةٍ يُقَالُ لَهُمْ
الْقُرَّاءُ فَعَرَضَ لَهُمْ حَيَّانِ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ رِعْلٌ وَذَكْوَانُ
عِنْدَ بِئْرٍ يُقَالُ لَهَا بِئْرُ مَعُونَةَ فَقَالَ الْقَوْمُ وَاللَّهِ مَا
إِيَّاكُمْ أَرَدْنَا إِنَّمَا نَحْنُ مُجْتَازُونَ فِي حَاجَةٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَتَلُوهُمْ فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ شَهْرًا فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِ وَذَلِكَ بَدْءُ
الْقُنُوتِ وَمَا كُنَّا نَقْنُتُقَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ وَسَأَلَ رَجُلٌ أَنَسًا
عَنْ الْقُنُوتِ أَبَعْدَ الرُّكُوعِ أَوْ عِنْدَ فَرَاغٍ مِنْ الْقِرَاءَةِ قَالَ
لَا بَلْ عِنْدَ فَرَاغٍ مِنْ الْقِرَاءَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah
menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz
dari Anas radliallahu 'anhu, dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengutus tujuhpuluh orang untuk suatu keperluan, mereka disebut sebagai qurra`
(para ahli al Qur'an), mereka di hadang oleh penduduk dari bani Sulaim, Ri'l dan
Dzakwan dekat mata air yang disebut dengan Bi'r Ma'unah, mereka berkata, "Demi
Allah, bukan kalian yang kami inginkan, kami hanya ada perlu dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam." Mereka akhirnya membunuh para sahabat tersebut,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kecelakan kepada mereka
(Sulaim, Ri'l dan Dzakwan) selama sebulan pada shalat shubuh, itu adalah awal
kali dilakukannya qunut, sebelumnya kami tida pernah melakukan do'a qunut."
Abdul Aziz mengatakan; seseorang bertanya kepada Anas tentang
qunut, apakah ia dikerjakan setelah rukuk ataukah setelah selesai membaca ayat?"
Anas menjawab; "Tidak, bahkan dikerjakan setelah selesai membaca
ayat."
حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ
أَنَسٍ قَالَقَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا
بَعْدَ الرُّكُوعِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ الْعَرَبِ
Telah menceritakan kepada kami Muslim telah
menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas
dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah qunut selama sebulan setelah rukuk, beliau
mendo'akan (kecelakaan atas) penduduk sekitar arab."
حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ حَمَّادٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ
زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رِعْلًا وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ
اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ
فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنْ الْأَنْصَارِ كُنَّا نُسَمِّيهِمْ الْقُرَّاءَ فِي
زَمَانِهِمْ كَانُوا يَحْتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ حَتَّى
كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ فَبَلَغَ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى
أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي
لَحْيَانَ قَالَ أَنَسٌ فَقَرَأْنَا فِيهِمْ قُرْآنًا ثُمَّ إِنَّ ذَلِكَ رُفِعَ
بَلِّغُوا عَنَّا قَوْمَنَا أَنَّا لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَأَرْضَانَا
وَعَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ حَدَّثَهُ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَنَتَ شَهْرًا فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ يَدْعُو عَلَى
أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي
لِحْيَانَزَادَ خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ
عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَنَسٌ أَنَّ أُولَئِكَ السَّبْعِينَ مِنْ الْأَنْصَارِ
قُتِلُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قُرْآنًا كِتَابًا نَحْوَهُ
Telah menceritakan kepadaku Abdul A'la bin Hammad
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami
Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, bahwa Dzakwan, 'Ushayyah dan bani Lahyan
meminta bantuan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadapi
musuh, lalu beliau mengirim bala bantuan tujuh puluh sahabat Anshar, kami
menyebut mereka sebagai al Qurra' di zaman mereka. Mereka biasa mencari kayu
bakar di siang hari dan shalat malam di malam harinya, ketika mereka tiba di
Bi'rul Ma'unah, mereka (orang-orang kafir) membunuh dan mengkhianati mereka.
Ketika peristiwa itu sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
melaksanakan qunut selama sebulan dalam shalat shubuh, beliau mendo'akan
kecelakaan terhadap penduduk di antara penduduk-penduduk Arab, yaitu Ri'l,
Dzakwan, 'Ushayyah serta bani Lahyan." Anas berkata, "Maka kami membaca (kisah
mereka yang diabadikan) dalam al Quran, namun kemudian itu dimasukh (dihapus),
yaitu ayat yang berbunyi 'Sampaikanlah kisah kami kepada kaum kami, bahwa kami
telah berjumpa dengan Rabb kami, Dia meridlai kami dan kamipun ridla
dengan-Nya'." Dan dari Qatadah dari Anas bin Malik dia menceritakan
kepadanya, bahwa
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan qunut dishalat shubuh
selama sebulan, beliau mendo'akan kebinasaan beberapa perampungan Arab seperti
Ri'l, Dzakwan, 'Ushayyah dan bani Lahyan." Khalifah
menambahkan; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan
kepada kami Sa'id dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bahwa ketujuh
puluh sahabat Anshar tersebut dibunuh di Bi'rul Ma'unah (kami membaca) dalam Al
Qur'an...sebagaimana riwayat di atas."
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ
إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسٌأَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ خَالَهُ أَخٌ لِأُمِّ
سُلَيْمٍ فِي سَبْعِينَ رَاكِبًا وَكَانَ رَئِيسَ الْمُشْرِكِينَ عَامِرُ بْنُ
الطُّفَيْلِ خَيَّرَ بَيْنَ ثَلَاثِ خِصَالٍ فَقَالَ يَكُونُ لَكَ أَهْلُ السَّهْلِ
وَلِي أَهْلُ الْمَدَرِ أَوْ أَكُونُ خَلِيفَتَكَ أَوْ أَغْزُوكَ بِأَهْلِ
غَطَفَانَ بِأَلْفٍ وَأَلْفٍ فَطُعِنَ عَامِرٌ فِي بَيْتِ أُمِّ فُلَانٍ فَقَالَ
غُدَّةٌ كَغُدَّةِ الْبَكْرِ فِي بَيْتِ امْرَأَةٍ مِنْ آلِ فُلَانٍ ائْتُونِي
بِفَرَسِي فَمَاتَ عَلَى ظَهْرِ فَرَسِهِ فَانْطَلَقَ حَرَامٌ أَخُو أُمِّ سُلَيْمٍ
وَهُوَ رَجُلٌ أَعْرَجُ وَرَجُلٌ مِنْ بَنِي فُلَانٍ قَالَ كُونَا قَرِيبًا حَتَّى
آتِيَهُمْ فَإِنْ آمَنُونِي كُنْتُمْ وَإِنْ قَتَلُونِي أَتَيْتُمْ أَصْحَابَكُمْ
فَقَالَ أَتُؤْمِنُونِي أُبَلِّغْ رِسَالَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يُحَدِّثُهُمْ وَأَوْمَئُوا إِلَى رَجُلٍ فَأَتَاهُ
مِنْ خَلْفِهِ فَطَعَنَهُ قَالَ هَمَّامٌ أَحْسِبُهُ حَتَّى أَنْفَذَهُ بِالرُّمْحِ
قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ فُزْتُ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ فَلُحِقَ الرَّجُلُ فَقُتِلُوا
كُلُّهُمْ غَيْرَ الْأَعْرَجِ كَانَ فِي رَأْسِ جَبَلٍ فَأَنْزَلَ اللَّهُ
عَلَيْنَا ثُمَّ كَانَ مِنْ الْمَنْسُوخِ إِنَّا قَدْ لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ
عَنَّا وَأَرْضَانَا فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَيْهِمْ ثَلَاثِينَ صَبَاحًا عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَبَنِي لَحْيَانَ
وَعُصَيَّةَ الَّذِينَ عَصَوْا اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il
telah menceritakan kepada kami Hammam dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah
dia berkata, telah menceritakan kepadaku Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengutus paman beliau, yaitu saudara laki-laki Ummu Sulaim,
untuk menyertai tujuh puluh orang sahabatnya yang kemudian terbunuh di Bi'rul
Ma'unah. Pemimpin musyrik pada saat itu adalah 'Amir bin Thufail, ia memberikan
tiga pilihan. Thufail mengatakan, 'Bagimu penduduk Sahl dan untukku penduduk
Madar, atau aku menjadi pemimpin bagimu atau aku akan memerangimu dengan
mengerahkan penduduk Ghathafan sebanyak seribu dan seribu.' Amir ditikam di
rumah Ummu Fulan, lalu dia berkata, 'Penyakit seperti penyakit unta, di rumah
seorang wanita dari keluarga bani fulan, datangkan kudaku kepadaku.' Maka ia
meninggal di atas kudanya. Lalu berangkatlah Haram, yaitu saudara Ummu Sulaim
-dia adalah seorang laki-laki yang cacat- dan dia berangkat bersama seorang
laki-laki dari Bani Fulan, dia berkata, "Hendaknya posisi kalian berada dekat
denganku, hingga aku dapat mendatangi mereka, jika mereka memberikan jaminan
keamanan kepadaku, kalian dekat, namun jika mereka membunuhku, maka mereka dapat
mendatangi sahabat kalian." Haram lalu angkat bicara, "Apakah kalian
mempercayaiku jika aku akan menyampaikan risalah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam?" kemudian Haram mengajak bicara mereka, ternyata mereka memberi
isyarat kepada salah seorang di antara mereka, lantas laki-laki tersebut
mendatangi dari belakang dan menikamnya dengan tombak hingga tembus, " Haram
berkata, "Allahu akbar, demi Rabb Ka'bah aku menang." Akhirnya semua sahabat
ditangkap dan dibunuh selain laki-laki yang cacat, ketika itu ia tengah berada
di puncak gunung, maka Allah menurunkan ayat-Nya kepada kami, kemudian ayat
tersebut termasuk yang dimansukh, yaitu ayat: "Sesungguhnya kami telah menemui
Rabb kami, maka Dia meridlai kami dan kamipun ridla terhadap-Nya." Setelah itu
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kebinasaan kaum tersebut selama
tigapuluh hari, yaitu terhadap Ri'l, Dzakwan, Lahyan dan 'Ushayyah yang telah
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi
wasallam."
حَدَّثَنِي حِبَّانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ
قَالَ حَدَّثَنِي ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَنَسٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ
بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُلَمَّا طُعِنَ حَرَامُ بْنُ مِلْحَانَ
وَكَانَ خَالَهُ يَوْمَ بِئْرِ مَعُونَةَ قَالَ بِالدَّمِ هَكَذَا فَنَضَحَهُ
عَلَى وَجْهِهِ وَرَأْسِهِ ثُمَّ قَالَ فُزْتُ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ
Telah menceritakan kepadaku Hibban telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Tsumamah bin Abdullah bin Anas bahwa dia
mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata, "Ketika Haram bin Milhan ditikam -dia
adalah paman beliau- pada peristiwa Bi'rul Ma'unah, dia memercikkan darahnya ke
wajah dan kepalanya, lalu dia berkata, "Demi Rabb pemilik Ka'bah, aku telah
menang."
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ
هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْاسْتَأْذَنَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ فِي الْخُرُوجِ حِينَ
اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْأَذَى فَقَالَ لَهُ أَقِمْ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَتَطْمَعُ أَنْ يُؤْذَنَ لَكَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنِّي لَأَرْجُو ذَلِكَ قَالَتْ فَانْتَظَرَهُ أَبُو بَكْرٍ
فَأَتَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ ظُهْرًا
فَنَادَاهُ فَقَالَ أَخْرِجْ مَنْ عِنْدَكَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّمَا هُمَا
ابْنَتَايَ فَقَالَ أَشَعَرْتَ أَنَّهُ قَدْ أُذِنَ لِي فِي الْخُرُوجِ فَقَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ الصُّحْبَةَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الصُّحْبَةَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عِنْدِي نَاقَتَانِ قَدْ كُنْتُ
أَعْدَدْتُهُمَا لِلْخُرُوجِ فَأَعْطَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِحْدَاهُمَا وَهِيَ الْجَدْعَاءُ فَرَكِبَا فَانْطَلَقَا حَتَّى أَتَيَا
الْغَارَ وَهُوَ بِثَوْرٍ فَتَوَارَيَا فِيهِ فَكَانَ عَامِرُ بْنُ فُهَيْرَةَ
غُلَامًا لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الطُّفَيْلِ بْنِ سَخْبَرَةَ أَخُو عَائِشَةَ
لِأُمِّهَا وَكَانَتْ لِأَبِي بَكْرٍ مِنْحَةٌ فَكَانَ يَرُوحُ بِهَا وَيَغْدُو
عَلَيْهِمْ وَيُصْبِحُ فَيَدَّلِجُ إِلَيْهِمَا ثُمَّ يَسْرَحُ فَلَا يَفْطُنُ بِهِ
أَحَدٌ مِنْ الرِّعَاءِ فَلَمَّا خَرَجَ خَرَجَ مَعَهُمَا يُعْقِبَانِهِ حَتَّى
قَدِمَا الْمَدِينَةَ فَقُتِلَ عَامِرُ بْنُ فُهَيْرَةَ يَوْمَ بِئْرِ
مَعُونَةَوَعَنْ أَبِي أُسَامَةَ قَالَ قَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ فَأَخْبَرَنِي
أَبِي قَالَ لَمَّا قُتِلَ الَّذِينَ بِبِئْرِ مَعُونَةَ وَأُسِرَ عَمْرُو بْنُ
أُمَيَّةَ الضَّمْرِيُّ قَالَ لَهُ عَامِرُ بْنُ الطُّفَيْلِ مَنْ هَذَا فَأَشَارَ
إِلَى قَتِيلٍ فَقَالَ لَهُ عَمْرُو بْنُ أُمَيَّةَ هَذَا عَامِرُ بْنُ فُهَيْرَةَ
فَقَالَ لَقَدْ رَأَيْتُهُ بَعْدَ مَا قُتِلَ رُفِعَ إِلَى السَّمَاءِ حَتَّى
إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى السَّمَاءِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْأَرْضِ ثُمَّ وُضِعَ
فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَبَرُهُمْ فَنَعَاهُمْ
فَقَالَ إِنَّ أَصْحَابَكُمْ قَدْ أُصِيبُوا وَإِنَّهُمْ قَدْ سَأَلُوا رَبَّهُمْ
فَقَالُوا رَبَّنَا أَخْبِرْ عَنَّا إِخْوَانَنَا بِمَا رَضِينَا عَنْكَ وَرَضِيتَ
عَنَّا فَأَخْبَرَهُمْ عَنْهُمْ وَأُصِيبَ يَوْمَئِذٍ فِيهِمْ عُرْوَةُ بْنُ
أَسْماءَ بْنِ الصَّلْتِ فَسُمِّيَ عُرْوَةُ بِهِ وَمُنْذِرُ بْنُ عَمْرٍو سُمِّيَ
بِهِ مُنْذِرًا
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Ayahnya dari
'Aisyah radliallahu 'anha, dia berkata, "Abu Bakr pernah meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
untuk hijrah ketika gangguan (orang-orang Quraisy) semakin menjadi-jadi, lalu
beliau bersabda kepadanya: "Berdiam aja dulu." Abu Bakar berkata, "Wahai
Rasulullah, apakah anda hendak menunggu perintah?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku berharap hal itu." Aisyah melanjutkan, "Abu Bakr
lalu menunggu (perintah hijrah), suatu hari yaitu diwaktu siang, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuinya, beliau lalu menyerunya:
"Suruhlah orang-orang yang ada di sisimu untuk keluar." Abu Bakr menjawab,
"Sesungguhnya dia adalah kedua puteriku." Beliau bersabda: "Apakah kamu merasa
bahwa diriku telah diizinkan untuk berhijrah?" Abu Bakr berkata, "Apa perlu
ditemani?" Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Benar, aku perlu
ditemani." Abu Bakr berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki dua
ekor unta yang telah aku persiapkan untuk berhijrah." Kemudian Abu Bakr memberi
salah satu hewan tunggannya, yaitu al Jad'a`, keduanya pun berangkat hingga
sampai di gua Tsur lalu keduanya bersembunyi di dalamnya. Sementara Amir bin
Fuhairah adalah seorang budak milik Abdullah bin Thufail bin Sahbarah, saudara
seibu 'Aisyah, dan Abu Bakr juga memiliki beberapa ekor kambing perah, yang
setiap pagi dan sore dibawa oleh Amir bin Fuhrairah untuk keduanya. Kemudian ia
pergi dimalam hari untuk menemui keduanya, selepas itu Amir bin Fuhairah pergi
merumput sehingga tak satupun dari para penggembala yang tahu, tatkala Amir bin
Fuhairah berangkat, maka Abu Bakr dan Nabi keluar mengikuti dari belakang hingga
keduanya tiba di Madinah. Dan Amir bin Fuhairah gugur pada peristiwa Bi'rul
Ma'unah." Dan dari Abu Usamah dia berkata, Hisyam bin 'urwah mengatakan; telah
mengabarkan kepadaku Ayahku dia berkata, "Ketika para sahabat dibunuh di Bi'rul
Ma'unah dan 'Amr bin Umayyah Adh Dlamri ditawan, Amir bin Thufail kemudian
berkata kepadanya, "Ini adalah Amir bin Fuhairah." Ia berkata, "Sungguh aku
telah melihatnya setelah dibunuh dia diangkat ke langit hingga aku melihat ke
langit, dia berada di antara langit dan bumi, lalu dia diturunkan. Ketika berita
(kematian) mereka sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau
pun mengabarkan berita kematian mereka sambil bersabda: "Sesungguhnya
sahabat-sahabat kalian telah terbunuh, mereka meminta kepada Rabb mereka dengan
mengatakan, "Wahai Rabb kami, sampaikan berita kami kepada saudara-saudara kami
tentang apa yang membuat kami ridla terhadap-Mu dan Engkau ridla terhadap kami,
" maka Allah mengabarkan berita mereka." Diantara mereka yang terbunuh pada
peristiwa tersebut adalah Urwah bin Asma' bin Ash Shalt, lantas 'Urwah pun
diberi nama sesuai dengan namanya, begitu juga dengan Mundzir bin Amir yang
kemudian diberikan sebagai nama bagi Mundzir."
No. Hadist: 3785
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا
سُلَيْمَانُ التَّيْمِيُّ عَنْ أَبِي مِجْلَزٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَقَنَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الرُّكُوعِ
شَهْرًا يَدْعُو عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَيَقُولُ عُصَيَّةُ عَصَتْ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad telah
mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi
dari Abu Mijlaz dari Anas radliallahu 'anhu, dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melaksanakan qunut setelah rukuk selama sebulan, beliau mendo'akan kebinasaan
terhadap Ri'l, Dzakwan, beliau bersabda: "'Ushayyah adalah kaum yang durhaka
kepada Allah dan Rasul-Nya."
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَدَعَا
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الَّذِينَ قَتَلُوا يَعْنِي
أَصْحَابَهُ بِبِئْرِ مَعُونَةَ ثَلَاثِينَ صَبَاحًا حِينَ يَدْعُو عَلَى رِعْلٍ
وَلَحْيَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَتْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَنَسٌ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الَّذِينَ قُتِلُوا أَصْحَابِ بِئْرِ مَعُونَةَ قُرْآنًا
قَرَأْنَاهُ حَتَّى نُسِخَ بَعْدُ بَلِّغُوا قَوْمَنَا فَقَدْ لَقِينَا رَبَّنَا
فَرَضِيَ عَنَّا وَرَضِينَا عَنْهُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair
telah menceritakan kepada kami Malik dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah
dari Anas bin Malik dia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kebinasaan terhadap kaum yang
telah membunuh para sahabat beliau di Bi'rul Ma'unah selama tiga puluh hari,
beliau mendo'akan (kebinasaan) terhadap Ri'l, Lahyan dan 'Ushayyah yang durhaka
kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam." Anas mengatakan, "Lalu
Allah Ta'ala menurunkan ayat untuk memberitahukan kepada Nabi-Nya shallallahu
'alaihi wasallam mengenai orang-orang yang terbunuh di peristiwa Bi'rul Ma'unah,
dan ayat tersebut sempat kami baca hingga akhirnya dimansukh, ayat itu adalah
'(Sesungguhnya kami telah berjumpa dengan Rabb kami, dan Rabb kamipun ridla
terhadap kami, dan kamipun ridla terhadap-Nya) '."
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ
حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُعَنْ الْقُنُوتِ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ كَانَ قَبْلَ
الرُّكُوعِ أَوْ بَعْدَهُ قَالَ قَبْلَهُ قُلْتُ فَإِنَّ فُلَانًا أَخْبَرَنِي
عَنْكَ أَنَّكَ قُلْتَ بَعْدَهُ قَالَ كَذَبَ إِنَّمَا قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الرُّكُوعِ شَهْرًا أَنَّهُ كَانَ بَعَثَ
نَاسًا يُقَالُ لَهُمْ الْقُرَّاءُ وَهُمْ سَبْعُونَ رَجُلًا إِلَى نَاسٍ مِنْ
الْمُشْرِكِينَ وَبَيْنَهُمْ وَبَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَهْدٌ قِبَلَهُمْ فَظَهَرَ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ كَانَ بَيْنَهُمْ
وَبَيْنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَهْدٌ فَقَنَتَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الرُّكُوعِ شَهْرًا
يَدْعُو عَلَيْهِمْ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Ashim
Al Ahwal dia berkata, aku
bertanya kepada Anas bin
Malik
radliallahu 'anhu mengenai qunut dalam shalat, Anas menjawab, "Benar." Aku
bertanya lagi, "Apakah dilaksanakan sebelum rukuk atau setelahnya?" Anas
menjawab, "Sebelum rukuk." Aku lalu berkata, "Sesungguhnya fulan mengabarkan
kepadaku bahwa anda mengatakan setelah rukuk!" Anas menjawab, "Dia telah
berdusta! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melaksanakan qunut
setelah rukuk selama sebulan, yaitu ketika beliau mengutus sekelompok sahabatnya
yang disebut Qurra' (orang yang ahli dalam al Qur'an), mereka berjumlah tujuh
puluh orang, mereka diutus kepada sekelompok orang dari kaum Musyrikin,
sementara antara kaum tersebut dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ada perjanjian, namun kaum yang ada perjanjian dengan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengkhianatinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengerjakan qunut setelah rukuk selama sebulan untuk mendo'akan kebinasaan atas
mereka."
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa