Bab: Pertempuran
Hudaibiyah
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ
قَالَ حَدَّثَنِي صَالِحُ بْنُ كَيْسَانَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَخَرَجْنَا مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ
فَأَصَابَنَا مَطَرٌ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَصَلَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصُّبْحَ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا فَقَالَ أَتَدْرُونَ مَاذَا
قَالَ رَبُّكُمْ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَقَالَ قَالَ اللَّهُ
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ بِي فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا
بِرَحْمَةِ اللَّهِ وَبِرِزْقِ اللَّهِ وَبِفَضْلِ اللَّهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ بِي
كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَجْمِ كَذَا فَهُوَ
مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ كَافِرٌ بِي
Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad
telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal berkata; telah menceritakan
kepadaku Shalih bin Kaisan dari 'Ubaidullah bin Abdullah dari Zaid bin Khalid
radliallahu 'anhu ia berkata; "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat perang
Hudaibiyyah, suatu malam hujan turun. Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memimpin kami shalat Shubuh, beliau menghadapkan wajahnya kepada
orang-orang seraya bersabda: "Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh
Rabb kalian?". Para sahabat menjawab; "Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui." Beliau bersabda: "Allah berfirman: "Di pagi ini ada hamba-hambaKu
yang mukmin kepadaKu dan ada pula yang kafir kepadaKu. Orang yang berkata;
"Hujan turun karena karunia Allah dan rahmatNya, berarti dia telah beriman
kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang, sedangkan orang yang berkata; "Hujan
turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah beriman kepada
bintang-bintang dan kafir kepadaKu."
حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ
أَنَّ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَخْبَرَهُ قَالَاعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلَّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ
إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ عُمْرَةً مِنْ الْحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي
الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً مِنْ الْعَامِ الْمُقْبِلِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةً
مِنْ الْجِعْرَانَةِ حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي الْقَعْدَةِ
وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ
Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid
telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah bahwa Anas radliallahu 'anhu
mengabarkan kepadanya, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan 'umrah sebanyak
empat kali, semuanya pada bulan Dzul Qa'dah kecuali 'umrah yang beliau
laksanakan bersama hajji beliau, yaitu 'umrah beliau dari Hudaibiyyah pada bulan
Dzul Qa'dah dan 'umrah pada tahun berikutnya pada bulan Dzul Qa'dah dan 'umrah
dari Al Ji'ranah ketika beliau membagi-bagikan harta rampasan perang (ghanimah)
Hunain pada bulan Dzul Qa'dah dan 'Umrah bersama hajji yang
beliau."
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ أَبَاهُ
حَدَّثَهُ قَالَانْطَلَقْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ فَأَحْرَمَ أَصْحَابُهُ وَلَمْ أُحْرِمْ
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Ar Rabi'
telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Al Mubarak dari Yahya dari Abdullah bin
Abu Qatadah bahwa Bapaknya telah menceritakan kepadanya, katanya; "Kami berangkat bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam saat perang Hudaibiyyah, lalu para shahabat
berihram sementara beliau tidak."
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي
إِسْحَاقَ عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَتَعُدُّونَ أَنْتُمْ
الْفَتْحَ فَتْحَ مَكَّةَ وَقَدْ كَانَ فَتْحُ مَكَّةَ فَتْحًا وَنَحْنُ نَعُدُّ
الْفَتْحَ بَيْعَةَ الرِّضْوَانِ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِائَةً وَالْحُدَيْبِيَةُ
بِئْرٌ فَنَزَحْنَاهَا فَلَمْ نَتْرُكْ فِيهَا قَطْرَةً فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهَا فَجَلَسَ عَلَى شَفِيرِهَا ثُمَّ
دَعَا بِإِنَاءٍ مِنْ مَاءٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ مَضْمَضَ وَدَعَا ثُمَّ صَبَّهُ
فِيهَا فَتَرَكْنَاهَا غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ إِنَّهَا أَصْدَرَتْنَا مَا شِئْنَا
نَحْنُ وَرِكَابَنَا
Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Musa dari Isra'il dari Abu Ishaq, dari Al Bara' radliallahu 'anhu ia
berkata; "Kalian mengira
penaklukan kota Makkah adalah kemenangan dan memang itu suatu kemenangan. Namun
kami menganggap kemenganan itu bermula saat Bai'atur Ridlwan pada peristiwa
Hudaibiyyah. Saat itu kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjumlah
seribu empat ratus orang. Hudaybiyah adalah sebuah sumur lalu kami mengambil
airnya hingga tak bersisa setetespun. Setelah kejadian itu terdengar oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau segera mendatangi sumur itu dan duduk di
tepi sumur tersebut, selanjutnya beliau minta diambilkan bejana, beliau
berwudlu' sambil berkumur-kumur, kemudian beliau berdo'a dan menuangkan airnya
ke dalam sumur tersebut. Setelah kami mendiamkan sejenak, akhirnya kami dapat
minum sesuka kami hingga puas, begitu juga dengan hewan-hewan tungangan
kami."
حَدَّثَنِي فَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ
بْنِ أَعْيَنَ أَبُو عَلِيٍّ الْحَرَّانِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو
إِسْحَاقَ قَالَ أَنْبَأَنَا الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَاأَنَّهُمْ كَانُوا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ أَلْفًا وَأَرْبَعَ مِائَةٍ أَوْ أَكْثَرَ
فَنَزَلُوا عَلَى بِئْرٍ فَنَزَحُوهَا فَأَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَى الْبِئْرَ وَقَعَدَ عَلَى شَفِيرِهَا ثُمَّ قَالَ
ائْتُونِي بِدَلْوٍ مِنْ مَائِهَا فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ فَدَعَا ثُمَّ قَالَ
دَعُوهَا سَاعَةً فَأَرْوَوْا أَنْفُسَهُمْ وَرِكَابَهُمْ حَتَّى
ارْتَحَلُوا
Telah menceritakan kepadaku Fadlal bin Ya'qub
telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Muhammad bin A'yun Abu 'Ali Al
Harrani telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu
Ishaq ia berkata; telah memberitakan kepada kami Al Bara' bin 'Azib radliallahu
'anhuma bahwa mereka pernah
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada peristiwa Hudaibiyyah
berjumlah seribu empat ratus orang atau lebih. Kami lalu singgah dan mengambil
airnya (hingga tak bersisa setetespun) ". Setelah orang-orang menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau segera mendatangi sumur itu dan duduk di
tepinya, beliau bersabda; "Bawakan aku bejana berisi air." Setelah bejana
diberikan kepada beliau, beliau meludahinya kemudian berdo'a. Selanjutnya beliau
bersabda: "Biarkanlah sejenak". Setelah itu mereka dapat memuaskan diri mereka
(meminumnya) begitu pula hewan-hewan tungangan mereka hingga mereka
berangkat."
حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا
حُصَيْنٌ عَنْ سَالِمٍ عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَعَطِشَ النَّاسُ
يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ فَتَوَضَّأَ مِنْهَا ثُمَّ أَقْبَلَ النَّاسُ نَحْوَهُ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا لَكُمْ قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ لَيْسَ عِنْدَنَا مَاءٌ نَتَوَضَّأُ بِهِ وَلَا نَشْرَبُ إِلَّا
مَا فِي رَكْوَتِكَ قَالَ فَوَضَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَدَهُ فِي الرَّكْوَةِ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَفُورُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ
كَأَمْثَالِ الْعُيُونِ قَالَ فَشَرِبْنَا وَتَوَضَّأْنَا فَقُلْتُ لِجَابِرٍ كَمْ
كُنْتُمْ يَوْمَئِذٍ قَالَ لَوْ كُنَّا مِائَةَ أَلْفٍ لَكَفَانَا كُنَّا خَمْسَ
عَشْرَةَ مِائَةً
Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Isa
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail telah menceritakan kepada kami
Hushain dari Salim dari Jabir radliallahu 'anhu ia berkata; "Para shahabat mengalami kehausan
pada peristiwa Hudaibiyyah, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hanya memiliki kantung air terbuat dari kulit, lalu beliau wudlu' dengan air
tersebut. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi para
shahabat dan bertanya: "Ada apa dengan kalian?." Mereka menajwab; "Wahai
Rasulullah, kami tidak punya air untuk berwudlu' dan juga tidak ada untuk minum
kecuali air yang ada pada kantung air tuan." Jabir berkata; "Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan beliau pada kantung air tersebut
lalu air mengalir melalui sela-sela jari beliau bagaikan mata air yang
mengalir." Jabir melanjutkan; "Lalu kami minum dan berwudlu'." Aku bertanya
kepada Jabir; "Berapa jumlah kalian saat itu?." Jabir menjawab; "Seandainya
jumlah kami ratusan ribu tentu air itu masih cukup. Jumlah kami saat itu seribu
lima ratus orang."
حَدَّثَنَا الصَّلْتُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ
عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ قُلْتُ لِسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ بَلَغَنِي أَنَّ
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِكَانَ يَقُولُ كَانُوا أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِائَةً
فَقَالَ لِي سَعِيدٌ حَدَّثَنِي جَابِرٌ كَانُوا خَمْسَ عَشْرَةَ مِائَةً الَّذِينَ
بَايَعُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ
الْحُدَيْبِيَةِتَابَعَهُ أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا قُرَّةُ عَنْ
قَتَادَةَ
Telah menceritakan kepada kami Ash Shalt bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Sa'id dari
Qatadah; "Aku berkata kepada Sa'id bin Al Musayyab; "Telah sampai kepadaku
berita bahwa Jabir bin Abdullah berkata, bahwa saat itu (peristiwa Hudaibiyyah) mereka berjumlah seribu empat
ratus orang." Lantas Sa'id berkata kepadaku; telah menceritakan kepadaku Jabir
bahwa jumlah mereka seribu lima ratus orang, yaitu mereka yang berbai'at kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada peristiwa Hudaibiyyah."
Hadits ini juga diperkuat oleh Abu Daud telah menceritakan kepada
kami Qurrah dari Qatadah.
حَدَّثَنَا عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ
جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَقَالَ لَنَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ أَنْتُمْ خَيْرُ
أَهْلِ الْأَرْضِوَكُنَّا أَلْفًا وَأَرْبَعَ مِائَةٍ وَلَوْ كُنْتُ أُبْصِرُ
الْيَوْمَ لَأَرَيْتُكُمْ مَكَانَ الشَّجَرَةِ تَابَعَهُ الْأَعْمَشُ سَمِعَ
سَالِمًا سَمِعَ جَابِرًا أَلْفًا وَأَرْبَعَ مِائَةٍ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا كَانَ
أَصْحَابُ الشَّجَرَةِ أَلْفًا وَثَلَاثَ مِائَةٍ وَكَانَتْ أَسْلَمُ ثُمْنَ
الْمُهَاجِرِينَ تَابَعَهُ مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
Telah menceritakan kepada kami Ali telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata 'Amru; aku mendengar Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami pada peristiwa
Hudaibiyyah: "Kalian adalah sebaik-baiknya penduduk bumi." Saat itu kami
berjumlah seribu empat ratus orang. Seandainya hari ini aku dapat melihat, pasti
aku akan tunjukkan kepada kalian posisi pohon tersebut." Hadits ini
juga diperkuat oleh Al A'masy dia mendengar Salim yang mendengar Jabir
berkata; "Jumlah kami seribu
empat ratus orang." 'Ubaidullah bin Mu'adz mengatakan; telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Amru bin Murrah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Aufa radliallahu
'anhuma; "Sahabat yang pernah
berbai'at di bawah pohon (bai'atur ridlwan) berjumlah seribu tiga ratus orang.
Sedangkan dari suku Aslam berjumlah seperdelapan dari jumlah shahabat
Muhajirin." Hadits ini juga diperkuat oleh Muhammad bin Basysyar
telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami
Syu'bah.
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عِيسَى عَنْ
إِسْمَاعِيلَ عَنْ قَيْسٍ أَنَّهُ سَمِعَ مِرْدَاسًا الْأَسْلَمِيَّ يَقُولُوَكَانَ
مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ يُقْبَضُ الصَّالِحُونَ الْأَوَّلُ فَالْأَوَّلُ
وَتَبْقَى حُفَالَةٌ كَحُفَالَةِ التَّمْرِ وَالشَّعِيرِ لَا يَعْبَأُ اللَّهُ
بِهِمْ شَيْئًا
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa
telah mengabarkan kepada kami Isa dari Isma'il dari Qais bahwa dia mendengar
Mirdas Al Aslami -dia
adalah sahabat yang pernah ikut berbai'at di bawah pohon- ia berkata;
"Orang-orang shalih dari generasi-generasi awal (yang ikut bai'at di bawah
pohon) telah meninggal dunia dan yang tersisa hanya ampas bagaikan ampas kurma
dan gandum yang Allah tidak mempertimbangkan mereka
sedikitpun."
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ مَرْوَانَ وَالْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ
قَالَاخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ
فِي بِضْعَ عَشْرَةَ مِائَةً مِنْ أَصْحَابِهِ فَلَمَّا كَانَ بِذِي الْحُلَيْفَةِ
قَلَّدَ الْهَدْيَ وَأَشْعَرَ وَأَحْرَمَ مِنْهَالَا أُحْصِي كَمْ سَمِعْتُهُ مِنْ
سُفْيَانَ حَتَّى سَمِعْتُهُ يَقُولُ لَا أَحْفَظُ مِنْ الزُّهْرِيِّ الْإِشْعَارَ
وَالتَّقْلِيدَ فَلَا أَدْرِي يَعْنِي مَوْضِعَ الْإِشْعَارِ وَالتَّقْلِيدِ أَوْ
الْحَدِيثَ كُلَّهُ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Marwan dan
Al Miswar bin Makhramah keduanya berkata; "Pada peristiwa Hudaibiyyah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berangkat dari Madinah bersama para sahabat yang berjumlah sekitar seribu orang
lebih. Ketika sampai di Dzul Hulaifah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengikat dan menandai hewan qurban beliau, lalu memulai ihram dari san`a." Sudah
tidak terhitung berapa kali aku mendengarnya dari Sufyan hingga akhirnya aku
mendengar dia berkata; "Aku tidak hafal hadits dari Az Zuhri tentang memberi
tanda dan mengikat hewan qurban. Aku tidak tahu yaitu tempat menandai dan
mengikat hewan qurban atau redaksi hadits keseluruhannya."
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ خَلَفٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ
يُوسُفَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ وَرْقَاءَ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ
قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى عَنْ كَعْبِ بْنِ
عُجْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَآهُ وَقَمْلُهُ
يَسْقُطُ عَلَى وَجْهِهِ فَقَالَ أَيُؤْذِيكَ هَوَامُّكَ قَالَ نَعَمْ فَأَمَرَهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَحْلِقَ وَهُوَ
بِالْحُدَيْبِيَةِ لَمْ يُبَيِّنْ لَهُمْ أَنَّهُمْ يَحِلُّونَ بِهَا وَهُمْ عَلَى
طَمَعٍ أَنْ يَدْخُلُوا مَكَّةَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ الْفِدْيَةَ فَأَمَرَهُ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُطْعِمَ فَرَقًا بَيْنَ سِتَّةِ
مَسَاكِينَ أَوْ يُهْدِيَ شَاةً أَوْ يَصُومَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin
Khalaf ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Yusuf dari Abu
Bisyir Warqa' dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'ab bin 'Ujrah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihat kutu berjatuhan di wajahnya. Beliau bertanya: "Barangkali kutu
di kepala sangat mengganggumu?". Dia menjawab: "Benar". Beliau lalu
memerintahkan dia agar mencukur rambutnya. Saat itu beliau berada di Hudaibiyyah
dan belum menjelaskan kepada mereka bahwa mereka harus bertahallul disana,
padahal mereka berhasrat dapat memasuki Makkah. Akhirnya Allah menurunkan ayat
tentang fidyah. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan agar Ka'ab memberi makan sebanyak faraq (tiga sha') untuk enam
orang miskin atau berqurban dengan seekor kambing atau puasa tiga
hari."
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ
الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُإِلَى السُّوقِ فَلَحِقَتْ عُمَرَ امْرَأَةٌ
شَابَّةٌ فَقَالَتْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ هَلَكَ زَوْجِي وَتَرَكَ صِبْيَةً
صِغَارًا وَاللَّهِ مَا يُنْضِجُونَ كُرَاعًا وَلَا لَهُمْ زَرْعٌ وَلَا ضَرْعٌ
وَخَشِيتُ أَنْ تَأْكُلَهُمْ الضَّبُعُ وَأَنَا بِنْتُ خُفَافِ بْنِ إِيْمَاءَ
الْغِفَارِيِّ وَقَدْ شَهِدَ أَبِي الْحُدَيْبِيَةَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَقَفَ مَعَهَا عُمَرُ وَلَمْ يَمْضِ ثُمَّ قَالَ مَرْحَبًا
بِنَسَبٍ قَرِيبٍ ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى بَعِيرٍ ظَهِيرٍ كَانَ مَرْبُوطًا فِي
الدَّارِ فَحَمَلَ عَلَيْهِ غِرَارَتَيْنِ مَلَأَهُمَا طَعَامًا وَحَمَلَ
بَيْنَهُمَا نَفَقَةً وَثِيَابًا ثُمَّ نَاوَلَهَا بِخِطَامِهِ ثُمَّ قَالَ
اقْتَادِيهِ فَلَنْ يَفْنَى حَتَّى يَأْتِيَكُمْ اللَّهُ بِخَيْرٍ فَقَالَ رَجُلٌ
يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَكْثَرْتَ لَهَا قَالَ عُمَرُ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَى أَبَا هَذِهِ وَأَخَاهَا قَدْ حَاصَرَا حِصْنًا زَمَانًا
فَافْتَتَحَاهُ ثُمَّ أَصْبَحْنَا نَسْتَفِيءُ سُهْمَانَهُمَا فِيهِ
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Abdullah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Malik dari Zaid bin Aslam dari
Bapaknya ia berkata; "Kami
keluar bersama 'Umar bin Al
Khaththab
radliallahu
'anhu menuju pasar, tiba-tiba seorang wanita muda bertemu 'Umar seraya berkata;
"Wahai amirul mu'minin, suamiku telah meninggal dunia, padahal dia meninggalkan
anak-anak yang masih kecil. Demi Allah, mereka belum dapat memasak dan mereka
tidak memiliki tanaman maupun hewan perah. Aku khawatir mereka akan binasa pada
masa-masa paceklik. Aku adalah anak perempuan dari Khufaf bin Iyma' Al Ghifariy.
Bapakku pernah turut serta dalam perjanjian Hudaibiyyah bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam." Maka 'Umar berdiri bersamanya dan tidak meneruskan
perjalanan, dia berkata; "Selamat datang pemilik nasab yang dekat." Kemudian
Umar menghampiri unta pembawa muatan yang diikat di pelataran rumah dan membawa
dua kantung yang dipenuhi dengan makanan. Diantara dua kantung itu ada juga
nafkan dan pakaian. Maka 'Umar menyerahkan tali kekang unta tersebut kepada
wanita tadi dan berkata; "Tuntunlah. Sungguh ini tidak akan habis hingga Allah
mendatangkan kebaikan kepada kalian." Tiba-tiba seorang laki-laki berkata;
"Wahai amirul mu'minin, engkau telah memberi terlalu banyak kepadanya." Umar
berkata; "Celaka kamu, sungguh aku telah melihat ayah wanita ini dan saudaranya
mengepung sebuah benteng dalam waktu yang sangat lama hingga keduanya dapat
menaklukannya. Setelah itu kami mendapatkan bagian harta rampasan perang karena
andil keduanya itu."
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ بْنُ سَوَّارٍ
أَبُو عَمْرٍو الْفَزَارِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ قَالَلَقَدْ رَأَيْتُ الشَّجَرَةَ ثُمَّ أَتَيْتُهَا
بَعْدُ فَلَمْ أَعْرِفْهَا
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'
telah menceritakan kepada kami Syababah bin Sawwar Abu 'Amru Al Fazari telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab dari
Bapaknya ia berkata; "Sungguh aku pernah melihat pohon itu (bai'atur ridlwan), setelah
beberapa lama aku mendatanginya, namun aku tidak mengenalinya
lagi."
حَدَّثَنَا مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ إِسْرَائِيلَ
عَنْ طَارِقِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَانْطَلَقْتُ حَاجًّا فَمَرَرْتُ
بِقَوْمٍ يُصَلُّونَ قُلْتُ مَا هَذَا الْمَسْجِدُ قَالُوا هَذِهِ الشَّجَرَةُ
حَيْثُ بَايَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْعَةَ
الرِّضْوَانِ فَأَتَيْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ سَعِيدٌ
حَدَّثَنِي أَبِي أَنَّهُ كَانَ فِيمَنْ بَايَعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ قَالَ فَلَمَّا خَرَجْنَا مِنْ الْعَامِ
الْمُقْبِلِ نَسِينَاهَا فَلَمْ نَقْدِرْ عَلَيْهَا فَقَالَ سَعِيدٌ إِنَّ
أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَعْلَمُوهَا
وَعَلِمْتُمُوهَا أَنْتُمْ فَأَنْتُمْ أَعْلَمُ
Telah menceritakan kepada kami Mahmud telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Isra'il dari Thariq bin Abdurrahman ia
berkata; "Aku berangkat untuk
menunaikan 'ibadah hajji, aku lewat di hadapan suatu kaum yang sedang
melaksanakan shalat. Aku bertanya; "Masjid apa ini?". Mereka menjawab; "Ini
adalah pohon dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membai'at para
shahabat beliau ketika bai'atur ridlwan". Kemudian aku menemui Sa'id
bin Al Musayyab lalu aku ceritakan hal tadi. Sa'id lalu berkata; telah
menceritakan kepadaku Bapakku -dia adalah salah seorang shahabat yang ikut
berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di bawah pohon itu-
katanya; "Kami keluar pada
tahun berikutnya, namun kami lupa tentang posisi pohon tersebut dan kami tidak
dapat menemukannya." Sa'id berkata; "Sesungguhnya para shahabat Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengetahui posisi pohon tersebut, sementara
saat ini kalian mengklaim telah mengetahuinya, apakah kalian lebih tahu
(daripada mereka)!."
حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا طَارِقٌ عَنْ
سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِأَنَّهُ كَانَ مِمَّنْ بَايَعَ تَحْتَ
الشَّجَرَةِ فَرَجَعْنَا إِلَيْهَا الْعَامَ الْمُقْبِلَ فَعَمِيَتْ
عَلَيْنَا
Telah menceritakan kepada kami Musa telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah telah menceritakan kepada kami Thariq dari
Sa'id bin Al Musayyab dari Bapaknya -dia termasuk sahabat yang ikut berbai'at di
bawah pohon itu- Kemudian
kami keluar pada tahun berikutnya, namun pohon tersebut tidak terlihat lagi oleh
kami.
حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ طَارِقٍ قَالَ ذُكِرَتْ
عِنْدَ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِالشَّجَرَةُ فَضَحِكَ فَقَالَ أَخْبَرَنِي
أَبِيوَكَانَ شَهِدَهَا
Telah menceritakan kepada kami Qabishah telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Tgariq ia berkata; "Diceritakan kepada
Sa'id bin Al
Musayyab
tentang pohon bai'atur ridlwan, dia tertawa seraya berkata;
Bapakku telah mengabarkan kepadaku bahwa dia termasuk orang yang ikut dalam
bai'atur ridlwan."
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرِو
بْنِ مُرَّةَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَىوَكَانَ مِنْ
أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَةٍ قَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ فَأَتَاهُ
أَبِي بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah ia
berkata; aku mendengar
Abdullah bin Abu Aufa, -dia adalah shahabat yang ikut berbai'at
di bawah pohon- katanya; "Bila suatu kaum datang menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan membawa sedekah, beliau lalu mendo'akannya: "Allahumma
shalli 'alaihim" (Ya Allah, berilah ampunan kepada mereka). Setelah itu bapakku
menemui beliau sambil membawa sedekahnya. Beliaupun mendo'akanya: "Allahumma
shalli 'alaa aalii abu Aufa. (Ya Allah, berilah ampunan kepada keluarga Abu
Aufa)."
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَخِيهِ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ عَمْرِو
بْنِ يَحْيَى عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ قَالَلَمَّا كَانَ يَوْمُ الْحَرَّةِ
وَالنَّاسُ يُبَايِعُونَ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْظَلَةَ فَقَالَ ابْنُ زَيْدٍ
عَلَى مَا يُبَايِعُ ابْنُ حَنْظَلَةَ النَّاسَ قِيلَ لَهُ عَلَى الْمَوْتِ قَالَ
لَا أُبَايِعُ عَلَى ذَلِكَ أَحَدًا بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ شَهِدَ مَعَهُ الْحُدَيْبِيَةَ
Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari
saudaranya dari Sulaiman dari 'Amru bin Yahya dari 'Abbad bin Tamim ia
berkata; "Ketika terjadi
peperangan Harrah dan orang-orang berbai'at kepada Abdullah bin Hanzhalah, maka
Ibnu
Zaid
berkata; "Untuk apa orang-orang berbai'at kepada Ibnu Hanzhalah?." Dikatakan
kepadanya; "Untuk kematian." Ibnu Zaid berkata; "Aku tidak akan berbai'at kepada
seseorang untuk hal itu setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
-Abdullah bin Zaid adalah sahabat yang ikut bersama beliau shallallahu 'alaihi
wasallam dalam perjanjian Hudaibiyyah-.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَعْلَى الْمُحَارِبِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي
أَبِي حَدَّثَنَا إِيَاسُ بْنُ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ قَالَ حَدَّثَنِي
أَبِيوَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ قَالَ كُنَّا نُصَلِّي مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجُمُعَةَ ثُمَّ نَنْصَرِفُ وَلَيْسَ
لِلْحِيطَانِ ظِلٌّ نَسْتَظِلُّ فِيهِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ya'la Al
Muharibi ia berkata; telah menceritakan kepadaku Bapakku telah menceritakan
kepada kami Iyas bin Salamah bin Al Akwa' ia berkata; telah menceritakan
kepadaku Bapakku -dia adalah salah seorang shahabat yang ikut dalam bai'at di
bawah pohon- katanya; "Kami
pernah shalat Jum'at bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seusai shalat
kami beranjak pergi. Saat itu, tidak ada bayangan dinding yang dapat kami
jadikan untuk tempat berteduh."
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ عَنْ يَزِيدَ
بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ قَالَ قُلْتُ لِسَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِعَلَى أَيِّ شَيْءٍ
بَايَعْتُمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ
الْحُدَيْبِيَةِ قَالَ عَلَى الْمَوْتِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Hatim dari Yazid bin Abu 'Ubaid ia berkata; Aku
bertanya kepada Salamah bin Al Akwa';
"Untuk apa kalian berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada peristiwa Hudaibiyyah?". Salamah menjawab; "Untuk
kematian."
حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِشْكَابٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ
عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَقِيتُ الْبَرَاءَ بْنَ
عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقُلْتُطُوبَى لَكَ صَحِبْتَ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَايَعْتَهُ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَقَالَ يَا ابْنَ
أَخِي إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثْنَا بَعْدَهُ
Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Isykab
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Al 'Ala` bin Al
Musayyab dari Bapaknya ia berkata; Aku bertemu Al Bara' bin 'Azib radliallahu
'anhuma seraya berkata; "Beruntunglah kamu karena mendampingi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dan berbai'at kepadanya di bawah pohon pada bai'atur ridlwan." Al Bara' berkata;
"Wahai anak saudaraku, kamu tidak tahu apa yang kami perbuat setelah
itu."
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ صَالِحٍ قَالَ حَدَّثَنَا
مُعَاوِيَةُ هُوَ ابْنُ سَلَّامٍ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّ ثَابِتَ
بْنَ الضَّحَّاكِ أَخْبَرَهُأَنَّهُ بَايَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Shalih ia berkata; telah menceritakan kepada
kami Mu'awiyah bin Salam dari Yahya dari Abu Qilabah bahwa
Tsabit bin Adl
Dlahhak
mengabarkan kepadanya bahwa dia ikut berbai'at kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di bawah pohon pada bai'atur ridlwan."
حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ
أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ} إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا {قَالَ
الْحُدَيْبِيَةُقَالَ أَصْحَابُهُ هَنِيئًا مَرِيئًا فَمَا لَنَا فَأَنْزَلَ
اللَّهُ} لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ {قَالَ شُعْبَةُ فَقَدِمْتُ الْكُوفَةَ فَحَدَّثْتُ بِهَذَا كُلِّهِ عَنْ
قَتَادَةَ ثُمَّ رَجَعْتُ فَذَكَرْتُ لَهُ فَقَالَ أَمَّا} إِنَّا فَتَحْنَا
لَكَ {فَعَنْ أَنَسٍ وَأَمَّا هَنِيئًا مَرِيئًا فَعَنْ
عِكْرِمَةَ
Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ishaq telah
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu Allah berfirman "Sesungguhnya Kami telah
memberi kepadamu kemenagnan yang nyata", maksudnya adalah perjanjian
Hudaibiyyah. Kemudian para shahabat berkata; "Sungguh indah dan menyenangkan.
Lalu untuk kami apa?". Maka Allah Ta'ala berfirman "Untuk memasukkan orang-orang
beriman laki-laki dan perempuan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai". Syu'bah berkata; "Aku mengunjungi Kufah lalu aku ceritakan bahwa
semua hadits ini dari Qatadah. Kemudian aku kembali lalu aku ceritakan hal ini
kepadanya (Qatadah), dia berkata; "Adapun penjelasan ayat "Sesungguhnya Kami
telah memberi kepadamu kemenangan adalah dari Anas sedangkan kalimat "Sungguh
indah dan menyenangkan" dari 'Ikrimah.
No. Hadist: 3855
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ
حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ مَجْزَأَةَ بْنِ زَاهِرٍ الْأَسْلَمِيِّ عَنْ
أَبِيهِوَكَانَ مِمَّنْ شَهِدَ الشَّجَرَةَ قَالَ إِنِّي لَأُوقِدُ تَحْتَ
الْقِدْرِ بِلُحُومِ الْحُمُرِ إِذْ نَادَى مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَنْهَاكُمْ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami
Isra'il dari Majza`ah bin Zahir Al Aslami dari Bapaknya, -dia termasuk sahabat
yang ikut berbai'at di bawah pohon (dalam bai'atur ridlwan) - ia
berkata; "Sungguh aku
telah menyalakan api di bawah tungku untuk memasak daging keledai, tiba-tiba
seorang penyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru; "Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang kalian memakan daging
keledai."
وَعَنْ مَجْزَأَةَ عَنْرَجُلٍ مِنْهُمْ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ
اسْمُهُ أُهْبَانُ بْنُ أَوْسٍ وَكَانَ اشْتَكَى رُكْبَتَهُ وَكَانَ إِذَا سَجَدَ
جَعَلَ تَحْتَ رُكْبَتِهِ وِسَادَةً
Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama
dengan hadits sebelumnya) dari Majza`ah dari seorang laki-laki dari mereka yang
pernah ikut berbai'at di bawah pohon (dalam bai'atur ridlwan), bernama Uhban bin
Aus bahwa dia mengeluhkan
lututnya yang sakit, apabila sujud dia meletakkan bantal di bawah
lututnya.
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ سُوَيْدِ
بْنِ النُّعْمَانِوَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ أُتُوا بِسَوِيقٍ فَلَاكُوهُتَابَعَهُ
مُعَاذٌ عَنْ شُعْبَةَ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah dari Yahya bin Sa'id
dari Busyair bin Yasar dari Suwaid bin An Nu'man -dia adalah sahabat orang yang
ikut bai'at di bawah pohon- katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para shahabat beliau
pernah di hidangkan makanan dari tepung, lalu mereka mengedarkan makanan
tersebut (untuk dimakan)." Hadits ini diperkuat juga oleh Mu'adz
dari Syu'bah.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ بَزِيعٍ حَدَّثَنَا شَاذَانُ
عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي جَمْرَةَ قَالَ سَأَلْتُ عَائِذَ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُوَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ هَلْ يُنْقَضُ الْوِتْرُ قَالَ إِذَا
أَوْتَرْتَ مِنْ أَوَّلِهِ فَلَا تُوتِرْ مِنْ آخِرِهِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim
bin Bazi' telah menceritakan kepada kami Syadzan dari Syu'bah dari Abu Jamrah ia
berkata; aku bertanya
kepada A'idz bin 'Amru
radliallahu 'anhu, -dia
termasuk shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ikut bai'at di bawah
pohon- "Apakah shalat witir dapat dianggap gugur?". Dia menjawab; "Jika kamu
telah mengerjakan witir di awal (malam) janganlah kamu kerjakan lagi di akhir
(malam)."
حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ
زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّرَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَسِيرُ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ وَعُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ يَسِيرُ
مَعَهُ لَيْلًا فَسَأَلَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ عَنْ شَيْءٍ فَلَمْ يُجِبْهُ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ سَأَلَهُ فَلَمْ يُجِبْهُ
ثُمَّ سَأَلَهُ فَلَمْ يُجِبْهُ وَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ ثَكِلَتْكَ
أُمُّكَ يَا عُمَرُ نَزَرْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ كُلُّ ذَلِكَ لَا يُجِيبُكَ قَالَ عُمَرُ فَحَرَّكْتُ بَعِيرِي
ثُمَّ تَقَدَّمْتُ أَمَامَ الْمُسْلِمِينَ وَخَشِيتُ أَنْ يَنْزِلَ فِيَّ قُرْآنٌ
فَمَا نَشِبْتُ أَنْ سَمِعْتُ صَارِخًا يَصْرُخُ بِي قَالَ فَقُلْتُ لَقَدْ خَشِيتُ
أَنْ يَكُونَ نَزَلَ فِيَّ قُرْآنٌ وَجِئْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ لَقَدْ أُنْزِلَتْ عَلَيَّ
اللَّيْلَةَ سُورَةٌ لَهِيَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
ثُمَّ قَرَأَ} إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا {
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Yusuf
telah mengabarkan kepada kami Malik dari Zaid bin Aslam dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mengadakan perjalanan malam, sementara
Umar bin Al
Khaththab
bersama beliau. Kemudian Umar bin Al Khaththab bertanya kepada beliau tentang
sesuatu, namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjawabnya. Umar
bertanay kembali namun beliau tetap tidak menjawabnya. Umar bertanya sekali
lagi, namun beliau tetap tidak menjawabnya. Lantas Umar bin Al Khaththab berkata
(dalam hati); "Celaka kamu wahai 'Umar, kamu telah bertanya dengan memelas
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tiga kali namun semuanya
tidak dijawab." Umar melanjutkan; "Kemudian aku menghentak untaku lalu berjalan
di depan kaum Muslimin. Aku khawatir seandainya turun wahyu dalam Al Qur'an yang
menceritakan tentang diriku. Tidak lama kemudian aku mendengar seseorang
berteriak memanggilku. Umar berkata; "Sungguh aku khawatir seandainya turun
wahyu dalam Al Qur'an yang menceritakan tentang diriku." Setelah itu aku menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku memberi salam kepada beliau. Beliau
bersabda: "Telah turun kepadaku malam ini satu surah yang lebih aku cintai dari
apa yang disinari oleh matahari." Kemudian beliau membaca surat tersebut yang
artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu kemenagnan yang nyata." QS Al
Fath ayat 1.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ حِينَ حَدَّثَ هَذَا الْحَدِيثَ حَفِظْتُ بَعْضَهُ
وَثَبَّتَنِي مَعْمَرٌ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ
مَخْرَمَةَ وَمَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ يَزِيدُ أَحَدُهُمَا عَلَى صَاحِبِهِ
قَالَاخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْحُدَيْبِيَةِ
فِي بِضْعَ عَشْرَةَ مِائَةً مِنْ أَصْحَابِهِ فَلَمَّا أَتَى ذَا الْحُلَيْفَةِ
قَلَّدَ الْهَدْيَ وَأَشْعَرَهُ وَأَحْرَمَ مِنْهَا بِعُمْرَةٍ وَبَعَثَ عَيْنًا
لَهُ مِنْ خُزَاعَةَ وَسَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى
كَانَ بِغَدِيرِ الْأَشْطَاطِ أَتَاهُ عَيْنُهُ قَالَ إِنَّ قُرَيْشًا جَمَعُوا
لَكَ جُمُوعًا وَقَدْ جَمَعُوا لَكَ الْأَحَابِيشَ وَهُمْ مُقَاتِلُوكَ وَصَادُّوكَ
عَنْ الْبَيْتِ وَمَانِعُوكَ فَقَالَ أَشِيرُوا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيَّ
أَتَرَوْنَ أَنْ أَمِيلَ إِلَى عِيَالِهِمْ وَذَرَارِيِّ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ
يُرِيدُونَ أَنْ يَصُدُّونَا عَنْ الْبَيْتِ فَإِنْ يَأْتُونَا كَانَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ قَدْ قَطَعَ عَيْنًا مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَإِلَّا تَرَكْنَاهُمْ
مَحْرُوبِينَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ خَرَجْتَ عَامِدًا لِهَذَا
الْبَيْتِ لَا تُرِيدُ قَتْلَ أَحَدٍ وَلَا حَرْبَ أَحَدٍ فَتَوَجَّهْ لَهُ فَمَنْ
صَدَّنَا عَنْهُ قَاتَلْنَاهُ قَالَ امْضُوا عَلَى اسْمِ اللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Sufyan Ia berkata; aku mendengar Az
Zuhri ketika dia menyampaikan hadits ini; "Aku hafal sebagiannya lalu Ma'mar
menegaskannya kepadaku dari 'Urwah bin Az Zubair dari Al Miswar bin Makhramah
dan Marwan bin Al Hakam keduanya saling menambahkan satu sama lain, keduanya
berkata; "pada peristiwa
Hudaibiyyah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari Madinah bersama
sekitar seribu sahabat beliau. Ketika sampai di Dzul Hulaifah, Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengikat dan menandai hewan qurban beliau, lalu memulai ihram
dari sana untuk melaksanakan 'umrah". Setelah itu beliau mengutus seorang
mata-mata dari suku Khuza'ah, sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melanjutkan perjalanan, tatkala sampai di Ghadirul Asythath, mata-mata beliau
datang sambil berkata; "Sesungguhnya kaum Quraisy telah berkumpul untuk
menghadapi tuan. Mereka berkumpul mengerahkan berbagai suku. Mereka akan
memerangi tuan dan menghalangi serta mencegah tuan dari Baitullah." Beliau lalu
bersabda: "Wahai sekalian manusia, berkumpullah kepadaku. Apakah kalian melihat
bahwa aku akan berpaling kepada keluarga dan anak keturunan mereka yaitu
orang-orang yang hendak menghalangi kita dari Baitullah. Jika ada yang datang
kepada kita sebagai utusan, Allah 'azza wajalla telah memutus mata-mata dari
Musyrikin. Jika tidak, kita biarkan mereka menjadi orang-orang yang diperangi."
Lalu Abu Bakr berkata; "Wahai Rasulullah, engkau keluar sengaja hanya untuk
ber'ibadah di Baitullah. Engkau tidak bermaksud membunuh seseorang pun dan tidak
bermaksud memerangi seorangpun. Maka hadapilah. Siapa ytang menghalangi kita,
kita akan memeranginya." Maka beliau bersabda; "Bergeraklah dengan nama
Allah."
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنِي ابْنُ أَخِي
ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ
مَرْوَانَ بْنَ الْحَكَمِ وَالْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَيُخْبِرَانِ خَبَرًا مِنْ
خَبَرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عُمْرَةِ
الْحُدَيْبِيَةِ فَكَانَ فِيمَا أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ عَنْهُمَا أَنَّهُ لَمَّا
كَاتَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُهَيْلَ بْنَ عَمْرٍو
يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ عَلَى قَضِيَّةِ الْمُدَّةِ وَكَانَ فِيمَا اشْتَرَطَ
سُهَيْلُ بْنُ عَمْرٍو أَنَّهُ قَالَ لَا يَأْتِيكَ مِنَّا أَحَدٌ وَإِنْ كَانَ
عَلَى دِينِكَ إِلَّا رَدَدْتَهُ إِلَيْنَا وَخَلَّيْتَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ
وَأَبَى سُهَيْلٌ أَنْ يُقَاضِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَّا عَلَى ذَلِكَ فَكَرِهَ الْمُؤْمِنُونَ ذَلِكَ وَامَّعَضُوا
فَتَكَلَّمُوا فِيهِ فَلَمَّا أَبَى سُهَيْلٌ أَنْ يُقَاضِيَ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا عَلَى ذَلِكَ كَاتَبَهُ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا جَنْدَلِ بْنَ سُهَيْلٍ يَوْمَئِذٍ إِلَى أَبِيهِ
سُهَيْلِ بْنِ عَمْرٍو وَلَمْ يَأْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَحَدٌ مِنْ الرِّجَالِ إِلَّا رَدَّهُ فِي تِلْكَ الْمُدَّةِ وَإِنْ
كَانَ مُسْلِمًا وَجَاءَتْ الْمُؤْمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ فَكَانَتْ أُمُّ كُلْثُومٍ
بِنْتُ عُقْبَةَ بْنِ أَبِي مُعَيْطٍ مِمَّنْ خَرَجَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ عَاتِقٌ فَجَاءَ أَهْلُهَا يَسْأَلُونَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَرْجِعَهَا إِلَيْهِمْ حَتَّى
أَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْمُؤْمِنَاتِ مَا أَنْزَلَ
Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah
mengabarkan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepadaku anak saudara Ibnu
Syihab dari Pamannya telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Az Zubair bahwa dia
mendengar Marwan bin Al Hakam dan Miswar bin Makhramah keduanya mengabarkan tentang peristiwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat melaksanakan 'umrah pada peristiwa
Hudaibiyyah. Dan diantara persyaratan yang diajukan oleh Suhail bin 'Amru
adalah, "Tidak ada seorang pun dari kami yang datang kepadamu, sekalipun dia
beragama dengan agamamu, melainkan kamu harus mengambalikannya kepada kami."
(Beliau bersabda); "Dengan syarat kamu memberi kebebasan kepada kami untuk
mengunjungi Baitullah." Namun Suhail tidak mau untuk menuruti apa yang
disyaratkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali seperti yang
diajukannya. Maka kaum Mukminin tidak suka dengan persyaratan tidak adil itu
sambil marah. Mereka terus memperbincangkan masalah itu. Ketika Suhail enggan
untuk memenuhi persyaratan yang diajukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kecuali seperti yang diajukannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyetujuinya lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengembalikan Abu
Jandal bin Suhail pada saat itu kepada bapaknya, Suhail bin "Amru. Dan tidak ada
yang datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorangpun dari
kalangan laki-laki kecuali beliau harus mengambalikannya selama dalam masa
perjanjian tersebut, sekalipun dia seorang muslim. Suatu hari, para wanita
mu'minat berhijrah. Dan diantara mereka yang berhijrah kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah Ummu Kultsum binti 'Uqbah bin Abu Mu'aith,
seorang budak wanita yang telah merdeka. Tak lama kemudian datanglah keluarganya
meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau
mengembalikannya kepada mereka hingga akhirnya Allah Ta'ala menurunkan ayat
tentang kaum wanita mu'minat yang berhijrah sebagaimana yang telah diturunkan
(yang menerangkan larangan megembalikan mereka -pent)."
قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَتْإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ
يَمْتَحِنُ مَنْ هَاجَرَ مِنْ الْمُؤْمِنَاتِ بِهَذِهِ الْآيَةِ} يَا أَيُّهَا
النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ {وَعَنْ عَمِّهِ قَالَ
بَلَغَنَا حِينَ أَمَرَ اللَّهُ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ
يَرُدَّ إِلَى الْمُشْرِكِينَ مَا أَنْفَقُوا عَلَى مَنْ هَاجَرَ مِنْ
أَزْوَاجِهِمْ وَبَلَغَنَا أَنَّ أَبَا بَصِيرٍ فَذَكَرَهُ بِطُولِهِ
Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Urwah bin Az Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menguji wanita mukminat yang
datang berhijrah kepada beliau berdasarkan ayat ini: "Wahai Nabi, jika datang
kepadamu wanita-wanita mu'minat untuk berbai'at kepadamu...". QS Al Mumtahanah:
12. Dan dari pamannya berkata; telah sampai kepada kami ketika Allah Ta'ala
memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam agar mengembalikan kepada
kaum musyrikin apa yang telah mereka berikan sebagai nafkah (mahar) kepada
istri-istri mereka yang telah berhijrah. Dan telah sampai pula berita bahwa Abu
Bashir.." Lalu dia menceritakan kisah selengkapnya.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ
بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاخَرَجَ مُعْتَمِرًا فِي الْفِتْنَةِ فَقَالَ
إِنْ صُدِدْتُ عَنْ الْبَيْتِ صَنَعْنَا كَمَا صَنَعْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَهَلَّ بِعُمْرَةٍ مِنْ أَجْلِ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ عَامَ
الْحُدَيْبِيَةِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari
Malik dari Nafi' bahwa
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma keluar untuk menunaikan 'umrah pada masa
timbulnya fitnah. Dia berkata; "Jika aku dihalangi beribadah di Baitullah, kami
akan tetap melaksanakan sebagaimana kami pernah melaksanakannya bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu bertalbiyah (berihram) untuk
'umrah dengan mencontoh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah
bertalbiyah (berihram) untuk 'umrah pada tahun perjanjian
Hudaibiyah.
No. Hadist: 3864
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّهُ أَهَلَّ وَقَالَ إِنْ حِيلَ بَيْنِي وَبَيْنَهُ
لَفَعَلْتُ كَمَا فَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ
حَالَتْ كُفَّارُ قُرَيْشٍ بَيْنَهُ وَتَلَا} لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ {
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah
menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma bahwa dia tengah berihram lalu berkata; "Sekalipun aku dihalangi dari
Baitullah, aku akan tetap melaksanakannya sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melaksanakannya ketika beliau dihalangi dari Baitullah oleh kaum Kafir
Quraisy. Dia kemudian membaca "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri
tauladan yang baik buat kalian.." QS Al Ahzab: 21.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ حَدَّثَنَا
جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ وَسَالِمَ
بْنَ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَاهُ أَنَّهُمَا كَلَّمَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ ح
و حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍأَنَّ
بَعْضَ بَنِي عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَهُ لَوْ أَقَمْتَ الْعَامَ فَإِنِّي أَخَافُ
أَنْ لَا تَصِلَ إِلَى الْبَيْتِ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَالَ كُفَّارُ قُرَيْشٍ دُونَ الْبَيْتِ فَنَحَرَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدَايَاهُ وَحَلَقَ وَقَصَّرَ أَصْحَابُهُ
وَقَالَ أُشْهِدُكُمْ أَنِّي أَوْجَبْتُ عُمْرَةً فَإِنْ خُلِّيَ بَيْنِي وَبَيْنَ
الْبَيْتِ طُفْتُ وَإِنْ حِيلَ بَيْنِي وَبَيْنَ الْبَيْتِ صَنَعْتُ كَمَا صَنَعَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَارَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ
مَا أُرَى شَأْنَهُمَا إِلَّا وَاحِدًا أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ أَوْجَبْتُ
حَجَّةً مَعَ عُمْرَتِي فَطَافَ طَوَافًا وَاحِدًا وَسَعْيًا وَاحِدًا حَتَّى حَلَّ
مِنْهُمَا جَمِيعًا
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Muhammad bin Asma' telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Nafi' bahwa
'Ubaidullah bin Abdullah dan Salim bin Abdullah mengabarkan bahwa keduanya
berbicara kepada Abdullah bin 'Umar. -Dan diriwayatkan dari jalur lain- telah
menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Juwairiyah dari Nafi' bahwa
sebagian dari anak Abdullah berkata kepadanya; "Sebaiknya anda melaksanakan
('umrah) tahun depan, sebab aku khawatir anda tidak akan sampai ke Baitullah."
Mendengar itu Abdullah bin 'Umar berkata; "Kami pernah keluar bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, namun orang-orang kafir Quraisy menghalangi beliau
dari Baitullah. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih hewan qurban
dan mencukur rambut sementara para shahabat mengikutinya. Abdullah melanjutkan;
"Aku bersaksi kepada kalian bahwa aku akan tetap melaksanakan 'umrah. Jika aku
diberikan jalan antara aku dan Baitullah, maka aku akan thawaf disana dan jika
aku dihalangi dari Baitullah maka aku akan tetap melaksanakan sebagaimana
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakannya." Maka dia berjalan
sesaat lalu berkata; "Aku tidak menganggap keduanya (pelaksanaan hajji dan
'umrah) melainkan satu. Aku bersaksi kepada kalian bahwa aku telah mewajibkan
hajji untuk diriku sendiri bersama 'umrahku ini." Maka dia thawaf sekali dan
sa'i sekali lalu bertahallul untuk keduanya sekaligus."
حَدَّثَنِي شُجَاعُ بْنُ الْوَلِيدِ سَمِعَ النَّضْرَ بْنَ مُحَمَّدٍ
حَدَّثَنَا صَخْرٌ عَنْ نَافِعٍ قَالَإِنَّ النَّاسَ يَتَحَدَّثُونَ أَنَّ ابْنَ
عُمَرَ أَسْلَمَ قَبْلَ عُمَرَ وَلَيْسَ كَذَلِكَ وَلَكِنْ عُمَرُ يَوْمَ
الْحُدَيْبِيَةِ أَرْسَلَ عَبْدَ اللَّهِ إِلَى فَرَسٍ لَهُ عِنْدَ رَجُلٍ مِنْ
الْأَنْصَارِ يَأْتِي بِهِ لِيُقَاتِلَ عَلَيْهِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَايِعُ عِنْدَ الشَّجَرَةِ وَعُمَرُ لَا يَدْرِي بِذَلِكَ
فَبَايَعَهُ عَبْدُ اللَّهِ ثُمَّ ذَهَبَ إِلَى الْفَرَسِ فَجَاءَ بِهِ إِلَى
عُمَرَ وَعُمَرُ يَسْتَلْئِمُ لِلْقِتَالِ فَأَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَايِعُ تَحْتَ الشَّجَرَةِ قَالَ فَانْطَلَقَ
فَذَهَبَ مَعَهُ حَتَّى بَايَعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَهِيَ الَّتِي يَتَحَدَّثُ النَّاسُ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَسْلَمَ قَبْلَ
عُمَرَوَقَالَ هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعُمَرِيُّ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّاسَ كَانُوا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ تَفَرَّقُوا فِي ظِلَالِ
الشَّجَرِ فَإِذَا النَّاسُ مُحْدِقُونَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ انْظُرْ مَا شَأْنُ النَّاسِ قَدْ أَحْدَقُوا
بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدَهُمْ يُبَايِعُونَ
فَبَايَعَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى عُمَرَ فَخَرَجَ فَبَايَعَ
Telah menceritakan kepadaku Syuja' bin Al Walid
dia mendengar An Nadlar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Shakhr dari
Nafi' ia berkata; 'Sesungguhnya orang-orang membicarakan bahwa Ibnu 'Umar masuk Islam
sebelum 'Umar padahal yang sebenarnya bukan seperti itu. Pada saat perjanjian
Hudabiyyah, 'Umar pernah mengutus Abdullah bin 'Umar untuk mengambil kuda
miliknya yang berada di tangan seseorang dari Anshar agar dia membawanya untuk
berperang. Sementara para sahabat tengah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di bawah pohon, sedangkan 'Umar tidak mengetahuinya. Abdullah
ikut berbai'at kemudian dia pergi mengambil kuda yang dimaksud, lalu datang
membawanya kepada 'Umar. Saat itu 'Umar sedang mengenakan baju pelindung
(perisai) untuk berperang, lalu Abdullah mengabarkan kepadanya bahwa para
sahabat tengah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di bawah
pohon. Nafi' berkata; "Dia langsung berangkat bersamanya hingga berbai'at kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam". Itulah yang dibicarakan orang-orang
bahwa Ibnu 'Umar lebih dahulu masuk Islam dari pada 'Umar."
Hisyam bin 'Ammar mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Muhammad Al 'Umari
telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa orang-orang pernah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pada perjanjian Hudaibiyyah, lalu mereka berpencar
di bawah pohon untuk berteduh. Tiba-tiba orang-orang mengelilingi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Umar berkata: "Wahai Abdullah, lihat apa yang
sedang mereka lakukan, mereka tengah mengelilingi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Lalu Abdullah mendapatkan mereka sedang berbai'at. Dia pun ikut
berbai'at. Kemudian dia kembali menemui 'Umar. Maka 'Umar keluar dan ikut
berbai'at pula."
حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا يَعْلَى حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ
قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَكُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ اعْتَمَرَ
فَطَافَ فَطُفْنَا مَعَهُ وَصَلَّى وَصَلَّيْنَا مَعَهُ وَسَعَى بَيْنَ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةِ فَكُنَّا نَسْتُرُهُ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ لَا يُصِيبُهُ أَحَدٌ
بِشَيْءٍ
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Ya'la telah menceritakan kepada kami Isma'il ia
berkata; aku mendengar Abdullah bin Abu Aufa radliallahu 'anhuma berkata;
"Kami pernah bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau melaksanakan 'umrah. Beliau thawaf
dan kami pun turut thawaf bersama beliau, ketika beliau shalat, kami juga ikut
shalat bersama beliau, ketika beliau melaksanakan sa'i antara bukit Shafa dan
marwah, maka kami melindungi beliau dari penduduk Makkah agar tidak ada
seorangpun yang melukai beliau dengan sesuatu."
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ
حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حَصِينٍ قَالَ قَالَ أَبُو
وَائِلٍلَمَّا قَدِمَ سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ مِنْ صِفِّينَ أَتَيْنَاهُ
نَسْتَخْبِرُهُ فَقَالَ اتَّهِمُوا الرَّأْيَ فَلَقَدْ رَأَيْتُنِي يَوْمَ أَبِي
جَنْدَلٍ وَلَوْ أَسْتَطِيعُ أَنْ أَرُدَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْرَهُ لَرَدَدْتُ وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ وَمَا
وَضَعْنَا أَسْيَافَنَا عَلَى عَوَاتِقِنَا لِأَمْرٍ يُفْظِعُنَا إِلَّا أَسْهَلْنَ
بِنَا إِلَى أَمْرٍ نَعْرِفُهُ قَبْلَ هَذَا الْأَمْرِ مَا نَسُدُّ مِنْهَا خُصْمًا
إِلَّا انْفَجَرَ عَلَيْنَا خُصْمٌ مَا نَدْرِي كَيْفَ نَأْتِي لَهُ
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ishaq
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabiq telah menceritakan kepada kami
Malik bin Mighwal ia berkata; aku mendengar Abu Hushain berkata; Abu Wa'il
mengatakan; "Ketika
Sahal bin Hunaif datang dari perang Shiffin, kami
menemuinya dan meminta kabar darinya. Dia berkata; "Berhati-hatilah kalian
dengan pendapat kalian. Sungguh aku pernah melihat diriku sendiri pada peristiwa
Abu Jandal (pada Perjanjian Hudaibiyah), seandainya aku sanggup menolak perintah
(keputusan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentu aku sudah menolak
perintah beliau. Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Saat itu kami tidak
akan meletakkan senjata-senjata kami di atas pundak-pundak kami karena adanya
keputusan yang merugikan kami, ternyata keputusan itu memudahkan kami kepada
urusan yang baru kami ketahui sebelum perkara sekarang ini (perang Shiffin).
Tidaklah timbul dendam kecuali akan menimbukan permusuhan baru yang kami tidak
tahu bagaimana kami menghadapinya."
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ
عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَأَتَى عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ وَالْقَمْلُ يَتَنَاثَرُ عَلَى وَجْهِي فَقَالَ
أَيُؤْذِيكَ هَوَامُّ رَأْسِكَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ فَاحْلِقْ وَصُمْ ثَلَاثَةَ
أَيَّامٍ أَوْ أَطْعِمْ سِتَّةَ مَسَاكِينَ أَوْ انْسُكْ نَسِيكَةً قَالَ أَيُّوبُ
لَا أَدْرِي بِأَيِّ هَذَا بَدَأَ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Mujahid dari Ibnu
Abu Laila dari Ka'ab bin 'Ujrah radliallahu 'anhu ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang
menemuiku saat perjanjian Hudaibiyyah, sedangkan kutu kepalaku berjatuhan di
wajahku. Beliau lalu bertanya: "sepertinya kutu kepalamu sangat mengganggumu."
Aku jawab; "Benar". Beliau lalu bersabda: "Cukurlah rambutmu dan berpuasalah
tiga hari atau berilah makan enam orang miskin atau berqurban dengan seekor
kambing." Ayyub berkata; "Aku tidak tahu dari mana ia
memulainya."
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ هِشَامٍ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا
هُشَيْمٌ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي
لَيْلَى عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ قَالَكُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحُدَيْبِيَةِ وَنَحْنُ مُحْرِمُونَ وَقَدْ
حَصَرَنَا الْمُشْرِكُونَ قَالَ وَكَانَتْ لِي وَفْرَةٌ فَجَعَلَتْ الْهَوَامُّ
تَسَّاقَطُ عَلَى وَجْهِي فَمَرَّ بِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُؤْذِيكَ هَوَامُّ رَأْسِكَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ وَأُنْزِلَتْ
هَذِهِ الْآيَةُ} فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ
فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ {
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hisyam
Abu Abdullah telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyir dari Mujahid
dari Ibnu Abu Laila dari Ka'ab bin 'Ujrah radliallahu 'anhu ia berkata; "Kami bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam saat perjanjian Hudaibiyyah, ketika itu kami sedang
berihram sementara kaum Musytikin menghalangi kami (dari baitullah). Dia
berkata; "Saat itu aku terkena penyakit hingga kutu-kutu berjatuhan di wajahku.
Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lewat di hadapanku, beliau bertanya:
"Apakah kamu kutu-kutu di kepalamu sangat mengganggumu?". Aku jawab; "Benar".
Dia berkata; "setelah itu turunlah ayat: "....Maka barangsiapa dari kalian yang
sakit atau tertimpa penyakit pada kepalanya (lalu dia bercukur), wajiblah dia
berpuasa atau memberi shadaqah atau berqurban." QS Al Baqarah;
196.
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa