No. Hadist: 3544
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ يَوْمُ
عَاشُورَاءَ يَوْمًا تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ
وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا نَزَلَ رَمَضَانُ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ
شَاءَ لَا يَصُومُهُ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Hisyam berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Pada zaman Jahiliyyah, hari 'asyura
(tanggal sepuluh Dzul Hijjah) adalah hari dimana kaum Quraisy biasa berpuasa,
dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika
beliau sudah tiba di Madinah, beliau tetap berpuasa pada hari itu dan
memerintahkan kaum Muslimin melakukan puasa (sebagai kewajiban). Namun setelah
turun perintah shaum bulan Ramadlan, bagi siapa yang mau dipersilahkan berpuasa
hari 'asyura dan siapa yang mau juga boleh untuk tidak
melakukannya.
No. Hadist: 3545
حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا ابْنُ طَاوُسٍ عَنْ
أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانُوا يَرَوْنَ
أَنَّ الْعُمْرَةَ فِي أَشْهُرِ الْحَجِّ مِنْ الْفُجُورِ فِي الْأَرْضِ وَكَانُوا
يُسَمُّونَ الْمُحَرَّمَ صَفَرًا وَيَقُولُونَ إِذَا بَرَا الدَّبَرْ وَعَفَا
الْأَثَرْ حَلَّتْ الْعُمْرَةُ لِمَنْ اعْتَمَرْ قَالَ فَقَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ رَابِعَةً مُهِلِّينَ بِالْحَجِّ
وَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَجْعَلُوهَا
عُمْرَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْحِلِّ قَالَ الْحِلُّ
كُلُّهُ
Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Orang-orang menganggap bahwa
melaksanakan 'umrah pada bulan-bulan haji adalah kejahatan yang besar di muka
bumi, dan mereka menjadikan bulan haram adalah bulan Shafar, dan mereka berkata;
"Jika luka sudah sembuh (pada unta setelah melahirkan) dan sisa-sisa pelaksanaan
haji sudah hilang maka baru dibolehkan 'umrah bagi mereka yang mau ber'umrah".
Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan para shahabatnya tiba di Makkah pada hari keempat bulan Dzul
Hijjah. Mereka bertalbiyyah untuk haji, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan mereka agar menjadikannya sebagai niat 'umrah. Hal ini menjadi
perkara yang besar bagi mereka sehingga mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, apa
saja yang halal (dibolehkan)?". Beliau menjawab: "Semuanya halal (boleh)
".
No. Hadist: 3546
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
كَانَ عَمْرٌو يَقُولُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ
جَدِّهِ قَالَ جَاءَ سَيْلٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَكَسَا مَا بَيْنَ الْجَبَلَيْنِ
قَالَ سُفْيَانُ وَيَقُولُ إِنَّ هَذَا لَحَدِيثٌ لَهُ شَأْنٌ
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata; 'Amru pernah berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab dari bapaknya dari kakeknya berkata; Pada zaman jahiliyyah pernah terjadi banjir yang menggenangi lembah yang
ada diantara dua bukit (sekitar Ka'bah) ". Sufyan berkata; Dan dia berkata bahwa
hadits ini merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi.
No. Hadist: 3547
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ بَيَانٍ
أَبِي بِشْرٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ قَالَ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ عَلَى
امْرَأَةٍ مِنْ أَحْمَسَ يُقَالُ لَهَا زَيْنَبُ فَرَآهَا لَا تَكَلَّمُ فَقَالَ
مَا لَهَا لَا تَكَلَّمُ قَالُوا حَجَّتْ مُصْمِتَةً قَالَ لَهَا تَكَلَّمِي
فَإِنَّ هَذَا لَا يَحِلُّ هَذَا مِنْ عَمَلِ الْجَاهِلِيَّةِ فَتَكَلَّمَتْ
فَقَالَتْ مَنْ أَنْتَ قَالَ امْرُؤٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ قَالَتْ أَيُّ
الْمُهَاجِرِينَ قَالَ مِنْ قُرَيْشٍ قَالَتْ مِنْ أَيِّ قُرَيْشٍ أَنْتَ قَالَ
إِنَّكِ لَسَئُولٌ أَنَا أَبُو بَكْرٍ قَالَتْ مَا بَقَاؤُنَا عَلَى هَذَا
الْأَمْرِ الصَّالِحِ الَّذِي جَاءَ اللَّهُ بِهِ بَعْدَ الْجَاهِلِيَّةِ قَالَ
بَقَاؤُكُمْ عَلَيْهِ مَا اسْتَقَامَتْ بِكُمْ أَئِمَّتُكُمْ قَالَتْ وَمَا
الْأَئِمَّةُ قَالَ أَمَا كَانَ لِقَوْمِكِ رُءُوسٌ وَأَشْرَافٌ يَأْمُرُونَهُمْ
فَيُطِيعُونَهُمْ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَهُمْ أُولَئِكِ عَلَى النَّاسِ
Telah menceritakan kepada kami Abu an Nu'man telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Bayan Abu Bisyr dari Qais bin Abu Hazim berkata; Abu
Bakar
menemui seorang wanita suku Ahmas (Quraisy) yang bernama Zainab, lalu dia
melihat bahwa wanita itu tidak mau berbicara. Abu Bakar bertanya; "Kenapa dia
tidak mau berbicara?". Orang-orang menjawab; "Dia (bernadzar untuk) berhaji
dengan tidak berbicara". Maka Abu Bakar berkata kepada wanita itu;
"Berbicaralah, karena perbuatanmu ini tidak halal. Ini termasuk perbuatan
jahiliyyah". Lalu wanita itu berbicara dan bertanya: "Kamu siapa?" Abu Bakar
menjawab; "Hanya seorang laki-laki dari kaum Muhajirin". Wanita itu bertanya
lagi; "Muhajirin yang mana?". Abu Bakar menjelaskan; "Dari suku Quraisy". Wanita
itu kembali bertanya; "Quraisy yang mana kamu?". Abu Bakar menegaskan; "Kamu ini
banyak bertanya. Aku ini Abu Bakar". Wanita itu berkata; "Apa yang membuat kami
eksis di atas kebaikan dari apa yang Allah datangkan setelah zaman jahiliyyah
ini?". Abu Bakar menjawab; "Yang membuat kalian tetap di atas kebaikan adalah
selama pemimpin-pemimpin kalian istiqamah". Wanita itu bertanya; "Siapakah para
pemimpin?". Abu Bakar menjawab; "Bukankah kaummu memiliki para pembesar dan
tokoh yang memerintahkan mereka lalu mereka menta'ati pemimpin mereka?". Wanita
itu menjawab; "Ya benar". Abu Bakar berkata; "Mereka itulah para pemimpin
masyarakat".
No. Hadist: 3548
حَدَّثَنِي فَرْوَةُ بْنُ أَبِي الْمَغْرَاءِ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ
مُسْهِرٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
أَسْلَمَتْ امْرَأَةٌ سَوْدَاءُ لِبَعْضِ الْعَرَبِ وَكَانَ لَهَا حِفْشٌ فِي
الْمَسْجِدِ قَالَتْ فَكَانَتْ تَأْتِينَا فَتَحَدَّثُ عِنْدَنَا فَإِذَا فَرَغَتْ
مِنْ حَدِيثِهَا قَالَتْ وَيَوْمُ الْوِشَاحِ مِنْ تَعَاجِيبِ رَبِّنَا أَلَا
إِنَّهُ مِنْ بَلْدَةِ الْكُفْرِ أَنْجَانِي فَلَمَّا أَكْثَرَتْ قَالَتْ لَهَا
عَائِشَةُ وَمَا يَوْمُ الْوِشَاحِ قَالَتْ خَرَجَتْ جُوَيْرِيَةٌ لِبَعْضِ أَهْلِي
وَعَلَيْهَا وِشَاحٌ مِنْ أَدَمٍ فَسَقَطَ مِنْهَا فَانْحَطَّتْ عَلَيْهِ
الْحُدَيَّا وَهِيَ تَحْسِبُهُ لَحْمًا فَأَخَذَتْهُ فَاتَّهَمُونِي بِهِ
فَعَذَّبُونِي حَتَّى بَلَغَ مِنْ أَمْرِي أَنَّهُمْ طَلَبُوا فِي قُبُلِي
فَبَيْنَاهُمْ حَوْلِي وَأَنَا فِي كَرْبِي إِذْ أَقْبَلَتْ الْحُدَيَّا حَتَّى
وَازَتْ بِرُءُوسِنَا ثُمَّ أَلْقَتْهُ فَأَخَذُوهُ فَقُلْتُ لَهُمْ هَذَا الَّذِي
اتَّهَمْتُمُونِي بِهِ وَأَنَا مِنْهُ بَرِيئَةٌ
Telah menceritakan kepadaku Farwah bin Abu Al Maghra' telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Ada seorang wanita berkulit hitam
yang bekerja dengan beberapa orang Arab yang telah masuk Islam. Wanita itu
memiliki rumah kecil lagi sempit di dekat masjid. 'Aisyah radliallahu 'anha
melanjutkan; Dia pernah datang lalu bercerita di hadapan kami. Jika telah
selesai dari ceritanya dia bersya'ir; Peristiwa selendang adalah salah satu dari
keajaiban Rabb kami. Sungguh peristiwa itu terjadi di negeri kafir yang kemudian
Allah menyelamatkan aku. Tatkala dia terus saja bersya'ir, 'Aisyah bertanya
kepadanya; "Apakah hari selendang itu?". Wanita itu berkata; "Pernah ada seorang
anak wanita keluar kepada sebagian keluargaku dengan membawa selendang yang
terbuat dari kulit. Kemudian selendang tersebut terjatuh darinya, tiba-tiba
seekor burung menyambar dan mengambilnya karena mengira selendang itu daging.
Tetapi orang-orang menuduh aku dan menyiksa aku hingga mereka menggeladahku dari
bagian depanku. Ketika mereka berada di sekelilingku dan aku dalam keadaan
gundah tiba-tiba burung itu datang dan dan berputar-putar di atas kepala kami,
kemudian melemparkannya. Orang-orang pun mengambil selendang tersebut. Maka aku
berkata kepada mereka; Itulah yang kalian tuduhkan kepadaku padahal aku berlepas
diri dari tuduhan itu".
No. Hadist: 3549
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا مَنْ كَانَ حَالِفًا
فَلَا يَحْلِفْ إِلَّا بِاللَّهِ فَكَانَتْ قُرَيْشٌ تَحْلِفُ بِآبَائِهَا فَقَالَ
لَا تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketahuilah, barangsiapa yang
bersumpah janganlah bersumpah kecuali atas nama Allah".
Dahulu orang-orang Quraisy bila bersumpah menggunakan bapak-bapak mereka lalu
beliau bersabda: "Janganlah kalian bersumpah atas nama bapak-bapak
kalian".
No. Hadist: 3550
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ
قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ حَدَّثَهُ
أَنَّ الْقَاسِمَ كَانَ يَمْشِي بَيْنَ يَدَيْ الْجَنَازَةِ وَلَا يَقُومُ لَهَا
وَيُخْبِرُ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُومُونَ لَهَا
يَقُولُونَ إِذَا رَأَوْهَا كُنْتِ فِي أَهْلِكِ مَا أَنْتِ
مَرَّتَيْنِ
Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepadaku
Ibnu Wahb berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa 'Abdurrahman bin Al
Qasim bercerita kepadanya; bahwa Al Qasim pernah jenazah lewat di depannya tetapi dia bangun, dan dia mengabarkan dari 'Aisyah radliallahu 'anha, bahwa dia menuturkan;
"Dahulu orang-orang Jahiliyyah berdiri bila jenazah lewat dihadapan mereka, dan
mereka berkata jika melihatnya; "Kamu dahulu bersama keluargamu namun kini
tidak". Mereka mengucapkannya dua kali.
No. Hadist: 3551
حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ عَبَّاسٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ
قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ الْمُشْرِكِينَ كَانُوا لَا يُفِيضُونَ
مِنْ جَمْعٍ حَتَّى تَشْرُقَ الشَّمْسُ عَلَى ثَبِيرٍ فَخَالَفَهُمْ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَفَاضَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ
الشَّمْسُ
Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 'Abbas telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Ishaq dari 'Amru bin Maimun berkata, 'Umar radliallahu 'anhu berkata; "Sesungguhnya orang-orang musyrik (ketika berhaji) tidak bertolak dari
Jam'un hingga matahari terbit dari balik gunung Tsabir. Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyelisih mereka dengan bertolak sebelum matahari
terbit".
No. Hadist: 3552
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ
حَدَّثَكُمْ يَحْيَى بْنُ الْمُهَلَّبِ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ عَنْ عِكْرِمَةَ
} وَكَأْسًا
دِهَاقًا { قَالَ مَلْأَى مُتَتَابِعَةً قَالَ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ سَمِعْتُ
أَبِي يَقُولُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ اسْقِنَا كَأْسًا دِهَاقًا
Telah
menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim berkata, aku berkata kepada Abu Usamah,
apakah Yahya bin Al Muhallab telah menceritakan kepada kalian, telah
menceritakan kepada kami Hushain dari 'Ikrimah tentang firman Allah: Wa
ka'san dihaaqan. Dia berkata; itu artinya gelas yang penuh dengan minuman".
Dia ('Ikrimah) berkata, dan berkata Ibnu 'Abbas; aku
mendengar bapakku berkata pada zaman jahiliyyah; "Berilah kami minum dengan
gelas-gelas yang berisi minuman".
No. Hadist: 3553
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصْدَقُ كَلِمَةٍ قَالَهَا
الشَّاعِرُ كَلِمَةُ لَبِيدٍ أَلَا كُلُّ شَيْءٍ مَا خَلَا اللَّهَ بَاطِلٌ وَكَادَ
أُمَيَّةُ بْنُ أَبِي الصَّلْتِ أَنْ يُسْلِمَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Abdul Malik dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalimat yang paling benar yang dikatakan seorang penyair adalah kalimat
yang dikatakan oleh Labid. Dia bersya'ir; "Segala sesuatu selain Allah adalah
bathil". Dan hampir saja Umayyah bin Abu ash Shalt masuk
Islam.
No. Hadist: 3554
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ
بِلَالٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ
الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ
لِأَبِي بَكْرٍ غُلَامٌ يُخْرِجُ لَهُ الْخَرَاجَ وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ يَأْكُلُ
مِنْ خَرَاجِهِ فَجَاءَ يَوْمًا بِشَيْءٍ فَأَكَلَ مِنْهُ أَبُو بَكْرٍ فَقَالَ
لَهُ الْغُلَامُ أَتَدْرِي مَا هَذَا فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ وَمَا هُوَ قَالَ كُنْتُ
تَكَهَّنْتُ لِإِنْسَانٍ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَمَا أُحْسِنُ الْكِهَانَةَ إِلَّا
أَنِّي خَدَعْتُهُ فَلَقِيَنِي فَأَعْطَانِي بِذَلِكَ فَهَذَا الَّذِي أَكَلْتَ
مِنْهُ فَأَدْخَلَ أَبُو بَكْرٍ يَدَهُ فَقَاءَ كُلَّ شَيْءٍ فِي
بَطْنِهِ
Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan kepadaku saudaraku dari Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari 'Abdurrahman bin Al Qasim
dari Al Qasim bin Muhammad
dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Dahulu, Abu Bakar mempunyai seorang pembantu yang bertugas mengambil
pajak untuknya. Abu Bakar pernah memakan dari bagian pajak itu. Pada suatu hari
pembantunya itu datang dengan membawa makanan, lalu Abu Bakar memakannya. Maka
pembantunya itu berkata kepada Abu Bakr; "Tahukah kamu barang yang kamu makan
itu?". Abu Bakar bertanya; "Apakah itu?". Pembantunya berkata; "Dahulu pada
zaman jahiliyyah aku adalah orang yang pernah meramal untuk seseorang (sebagai
dukun) dan aku tidak pandai dalam perdukunan kecuali aku menipunya, lalu orang
itu mendatangiku dan memberikan sesuatu kepadaku. Itulah hasilnya yang tadi kamu
makan". Maka Abu Bakar memasukkan jarinya ke dalam mulutnya hingga memuntahkan
segala sesuatu yang ada di dalam perutnya.
No. Hadist: 3555
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ
أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ يَتَبَايَعُونَ لُحُومَ الْجَزُورِ إِلَى حَبَلِ
الْحَبَلَةِ قَالَ وَحَبَلُ الْحَبَلَةِ أَنْ تُنْتَجَ النَّاقَةُ مَا فِي
بَطْنِهَا ثُمَّ تَحْمِلَ الَّتِي نُتِجَتْ فَنَهَاهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَلِكَ
Telah
menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya dari
'Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Dahulu orang-orang jahiliyyah menjual daging anak unta yang masih
dalam kandungan. Dia berkata; Yang dimaksud dengan habalul habalah adalah unta
dibeli berupa apa yang ada dalam kandungannya kemudian unta tersebut mengandung
apa yang diperjual belikan itu, maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang praktek jual beli seperti itu.
No. Hadist: 3556
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ قَالَ غَيْلَانُ
بْنُ جَرِيرٍ كُنَّا نَأْتِي أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ فَيُحَدِّثُنَا عَنْ الْأَنْصَارِ
وَكَانَ يَقُولُ لِي فَعَلَ قَوْمُكَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا وَفَعَلَ
قَوْمُكَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا
Telah menceritakan kepada kami Abu an Nu'man telah menceritakan kepada kami Mahdi, Ghailan bin Jarir berkata;
Kami pernah mendatangi Anas bin
Malik lalu
dia bercerita kepada kami tentang kaum Anshar. Saat itu dia berkata kepadaku;
Kaummu berbuat begini begini pada hari ini dan hari ini, kaummu berbuat begini
begini pada hari ini dan hari ini.
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa