No. Hadist: 2942
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعُ خِلَالٍ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا
مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ وَإِذَا
خَاصَمَ فَجَرَ وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ
مِنْ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا
Telah bercerita kepada kami َQutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami Jarir dari Al A'masy dari 'Abdullah bin Murrah dari Masruq dari 'Abdullah bin 'Amru radliallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen
yaitu orang yang jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari, jika diberi
amanat dia khiyanat dan jika berseteru dia curang dan barangsiapa yang ada
padanya salah satu sifat itu, dia punya sifat nifaq hingga dia
meninggalkannya."
No. Hadist: 2943
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا كَتَبْنَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَّا الْقُرْآنَ وَمَا فِي هَذِهِ الصَّحِيفَةِ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةُ حَرَامٌ مَا بَيْنَ عَائِرٍ إِلَى
كَذَا فَمَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ
وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ عَدْلٌ وَلَا صَرْفٌ
وَذِمَّةُ الْمُسْلِمِينَ وَاحِدَةٌ يَسْعَى بِهَا أَدْنَاهُمْ فَمَنْ أَخْفَرَ
مُسْلِمًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
لَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ وَمَنْ وَالَى قَوْمًا بِغَيْرِ إِذْنِ
مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
لَا يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلَا عَدْلٌ قَالَ أَبُو مُوسَى حَدَّثَنَا هَاشِمُ
بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا لَمْ تَجْتَبُوا
دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا فَقِيلَ لَهُ وَكَيْفَ تَرَى ذَلِكَ كَائِنًا يَا أَبَا
هُرَيْرَةَ قَالَ إِي وَالَّذِي نَفْسُ أَبِي هُرَيْرَةَ بِيَدِهِ عَنْ قَوْلِ
الصَّادِقِ الْمَصْدُوقِ قَالُوا عَمَّ ذَاكَ قَالَ تُنْتَهَكُ ذِمَّةُ اللَّهِ
وَذِمَّةُ رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَشُدُّ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ قُلُوبَ أَهْلِ الذِّمَّةِ فَيَمْنَعُونَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari Ibrahim at-Taymiy dari bapaknya dari 'Ali radliallahu 'anhu berkata;
"Tidak ada yang kami tulis dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kecuali Al
Qur'an dan apa yang ada pada ash-shahifah (lembaran-lembaran hadits) ini",
dimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Madinah adalah tanah suci
yang wilayahnya antara gunung ini hingga wilayah anu. Maka barangsiapa yang
berbuat kemungkaran (bid'ah) yang dilarang agama didalamnya atau membantu orang
berbuat bid'ah maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan
seluruh manusia, dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan
sunnahnya" (atau taubat dan tebusannya). Dan perlindungan Kaum Muslimin adalah
sama, maksudnya orang yang paling rendahpun bisa menggunakan hak
perlindungannya. Maka barangsiapa melanggar ikatan perjanjian seorang muslim
maka orang itu akan mendapat laknat dari Allah, para malaikat dan seluruh
manusia dan tidak akan diterima darinya amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya". Dan
siapapun budak yang berwala' bukan kepada majikannya, maka ia mendapat laknat
dari Allah, para malaikat dan seluruh manusia dan tidak akan diterima darinya
amalan 'ibadah wajib dan sunnahnya". Berkata Abu Musa telah bercerita kepada
kami Hasyim bin Al Qasim telah bercerita kepada kami Ishaq bin Sa'id dari
bapaknya dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; "Bagaimana yang kalian
lakukan jika kalian tidak bisa lagi mengambil dinar dan juga dirham (jizyah)?".
Ditanyakan kepadanya; "Bagaimana kamu melihatnya hal itu dapat terjadi, wahai
Abu Hurairah?". Dia menjawab; "Bagiku, demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada
di tangan-Nya, aku mengambilnya seorang yang jujur (muhammad) dan berita yang
dibawanya adalah benar. Mereka tanyakan "Apakah itu?". Dia berkata; "Itu karena
perjanjian Allah dan Rasul-Nya telah dilanggar, sehingga Allah mengeraskan
hati-hati orang ahlu dzimmah lalu mereka enggan mengeluarkan harta yang ada
ditangan mereka".
No. Hadist: 2944
بَاب حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا أَبُو حَمْزَةَ قَالَ سَمِعْتُ
الْأَعْمَشَ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا وَائِلٍ شَهِدْتَ صِفِّينَ قَالَ نَعَمْ
فَسَمِعْتُ سَهْلَ بْنَ حُنَيْفٍ يَقُولُ اتَّهِمُوا رَأْيَكُمْ رَأَيْتُنِي يَوْمَ
أَبِي جَنْدَلٍ وَلَوْ أَسْتَطِيعُ أَنْ أَرُدَّ أَمْرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَرَدَدْتُهُ وَمَا وَضَعْنَا أَسْيَافَنَا عَلَى عَوَاتِقِنَا
لِأَمْرٍ يُفْظِعُنَا إِلَّا أَسْهَلْنَ بِنَا إِلَى أَمْرٍ نَعْرِفُهُ غَيْرِ
أَمْرِنَا هَذَا
Telah bercerita kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abu Hamzah berkata aku mendengar Al A'masy berkata; aku bertanya kepada Abu Wa'il; "Apakah kamu terlibat dalam perang
Shiffin?". Dia menjawab; "Ya, dan saat itu aku
mendengar Sahal bin
Hunaif
berseru; "Berhati-hatilah kalian dengan pendapat kalian. Sungguh aku pernah
melihat diriku sendiri pada peristiwa Abu Jandal (Perjanjian Hudaibiyah),
seandainya aku sanggup menolak perintah (keputusan) Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tentu aku sudah menolaknya saat itu, tidaklah kami letakkan pedang
diatas pundak kami karena tragedi yang memilukan itu selain memudahkan kami
mencermati permasalahan yang kami sadari, ada masalah lain dalam tragedi
itu.
No. Hadist: 2945
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ
آدَمَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ أَبِيهِ حَدَّثَنَا حَبِيبُ
بْنُ أَبِي ثَابِتٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو وَائِلٍ قَالَ كُنَّا بِصِفِّينَ
فَقَامَ سَهْلُ بْنُ حُنَيْفٍ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّهِمُوا أَنْفُسَكُمْ
فَإِنَّا كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ
الْحُدَيْبِيَةِ وَلَوْ نَرَى قِتَالًا لَقَاتَلْنَا فَجَاءَ عُمَرُ بْنُ
الْخَطَّابِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَسْنَا عَلَى الْحَقِّ وَهُمْ عَلَى
الْبَاطِلِ فَقَالَ بَلَى فَقَالَ أَلَيْسَ قَتْلَانَا فِي الْجَنَّةِ
وَقَتْلَاهُمْ فِي النَّارِ قَالَ بَلَى قَالَ فَعَلَامَ نُعْطِي الدَّنِيَّةَ فِي
دِينِنَا أَنَرْجِعُ وَلَمَّا يَحْكُمِ اللَّهُ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ فَقَالَ يَا
ابْنَ الْخَطَّابِ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا
فَانْطَلَقَ عُمَرُ إِلَى أَبِي بَكْرٍ فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِلنَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ وَلَنْ
يُضَيِّعَهُ اللَّهُ أَبَدًا فَنَزَلَتْ سُورَةُ الْفَتْحِ فَقَرَأَهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عُمَرَ إِلَى آخِرِهَا فَقَالَ
عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَفَتْحٌ هُوَ قَالَ نَعَمْ
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah
bercerita kepada kami Yahya bin Adam telah bercerita kepada kami Yazid bin 'Abdul 'Aziz dari bapaknya telah bercerita kepada kami Habib bin Abu Tsabit berkata telah bercerita kepadaku Abu Wa'il berkata;
Kami terlibat dalam perang Shiffiin lalu Sahal bin
Hunaif
berkata; "Wahai sekalian manusia, berhati-hatilah kalian dengan diri kalian.
Sungguh kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari
Perjanjian Hudaibiyah. Seandainya saat itu kami berpendapat untuk perang pasti
kami sudah berperang hingga datang 'Umar bin Al Khaththab seraya berkata; "Wahai
Rasulullah, bukankah kita berada di atas kebenaran sedangkan mereka di atas
kebathilan?". Beliau Shallallahu'alaihiwasallam menjawab: "Ya, benar". Lalu dia
bertanya lagi; "Bukankah siapa yang gugur diantara kita akan masuk surga sedang
orang yang tewas dari mereka akan masuk neraka?". Beliau
Shallallahu'alaihiwasallam menjawab: "Ya, benar". 'Umar bertanya; "Lalu atas
dasar alasan apa kita menimpakan kehinaan dalam agama kita ini, apakah kita akan
pulang sedangkan Allah belum memutuskan perkara antara kita dan mereka?". Maka
Beliau menjawab: "Wahai putra Al Khaththab, aku ini Rasulullah dan Allah
sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan aku selamanya". Kemudian 'Umar mendatangi
Abu Bakr lalu mengatakan seperti yang dia katakan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Maka Abu Bakr berkata; "Beliau itu Rasulullah dan Allah
sekali-kali tidak akan menyia-nyiakan Beliau selamanya". Maka kemudian turunlah
surah al-Fath lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacakannya kepada
'Umar hingga akhir surat. Lalu 'Umar bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah
(keputusan) ini tanda kemenangan?". Beliau menjawab: "Ya".
No. Hadist: 2946
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ
إِسْمَاعِيلَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي
بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ قَدِمَتْ عَلَيَّ أُمِّي وَهِيَ
مُشْرِكَةٌ فِي عَهْدِ قُرَيْشٍ إِذْ عَاهَدُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمُدَّتِهِمْ مَعَ أَبِيهَا فَاسْتَفْتَتْ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي
قَدِمَتْ عَلَيَّ وَهِيَ رَاغِبَةٌ أَفَأَصِلُهَا قَالَ نَعَمْ
صِلِيهَا
Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah bercerita kepada kami Hatim bin Isma'il dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya dari Asma' binti bau Bakr radliallahu 'anhuma berkata; Ibuku menemuiku saat itu dia masih
musyrik ketika quraisy muslimin mengikat perjanjian dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan ayahnya, lalu aku meminta pendapat kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku katakan; "Wahai Rasulullah, Ibuku
datang kepadaku dan dia sangat ingin (aku berbuat baik padanya), apakah aku
harus tetap menjalin hubungan dengan ibuku?". Beliau menjawab: "Ya, sambunglah
silaturrahim dengannya".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa