Bab: Orang yang minta hibah dari kawannya
No. Hadist: 2381
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ قَالَ
حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَ إِلَى امْرَأَةٍ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ
وَكَانَ لَهَا غُلَامٌ نَجَّارٌ قَالَ لَهَا مُرِي عَبْدَكِ فَلْيَعْمَلْ لَنَا
أَعْوَادَ الْمِنْبَرِ فَأَمَرَتْ عَبْدَهَا فَذَهَبَ فَقَطَعَ مِنْ الطَّرْفَاءِ
فَصَنَعَ لَهُ مِنْبَرًا فَلَمَّا قَضَاهُ أَرْسَلَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّهُ قَدْ قَضَاهُ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَرْسِلِي بِهِ إِلَيَّ فَجَاءُوا بِهِ فَاحْتَمَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَهُ حَيْثُ تَرَوْنَ
Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Maryam telah menceritakan kepada kami Abu
Ghossan berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahal radliallahu
'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang wanita
Muhajirin yang wanita ini memiliki ghulam yang pandai olah mengolah kayu. Beliau
berkata kepadanya; "Perintahkanlah sahayamu agar membuatkan mimbar untuk kami".
Maka wanita itu memerintahkan ghulamnya. Maka ghulam itu pergi mencari kayu di
hutan lalu dia membuat mimbar untuk Beliau. Ketika dia telah menyelesaikan
pekerjaannya wanita itu mengirim mimbar tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Bawalah mimbar itu
kepadaku". Lalu orang-orang datang dengan membawa mimbar tersebut kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menempatkan mimbar tersebut pada tempat yang
sekarang kalian lihat.
No. Hadist: 2382
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي
مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي
قَتَادَةَ السَّلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنْتُ يَوْمًا
جَالِسًا مَعَ رِجَالٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي مَنْزِلٍ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَازِلٌ أَمَامَنَا وَالْقَوْمُ مُحْرِمُونَ وَأَنَا غَيْرُ
مُحْرِمٍ فَأَبْصَرُوا حِمَارًا وَحْشِيًّا وَأَنَا مَشْغُولٌ أَخْصِفُ نَعْلِي
فَلَمْ يُؤْذِنُونِي بِهِ وَأَحَبُّوا لَوْ أَنِّي أَبْصَرْتُهُ وَالْتَفَتُّ
فَأَبْصَرْتُهُ فَقُمْتُ إِلَى الْفَرَسِ فَأَسْرَجْتُهُ ثُمَّ رَكِبْتُ وَنَسِيتُ
السَّوْطَ وَالرُّمْحَ فَقُلْتُ لَهُمْ نَاوِلُونِي السَّوْطَ وَالرُّمْحَ
فَقَالُوا لَا وَاللَّهِ لَا نُعِينُكَ عَلَيْهِ بِشَيْءٍ فَغَضِبْتُ فَنَزَلْتُ
فَأَخَذْتُهُمَا ثُمَّ رَكِبْتُ فَشَدَدْتُ عَلَى الْحِمَارِ فَعَقَرْتُهُ ثُمَّ
جِئْتُ بِهِ وَقَدْ مَاتَ فَوَقَعُوا فِيهِ يَأْكُلُونَهُ ثُمَّ إِنَّهُمْ شَكُّوا
فِي أَكْلِهِمْ إِيَّاهُ وَهُمْ حُرُمٌ فَرُحْنَا وَخَبَأْتُ الْعَضُدَ مَعِي
فَأَدْرَكْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ
عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ مَعَكُمْ مِنْهُ شَيْءٌ فَقُلْتُ نَعَمْ فَنَاوَلْتُهُ
الْعَضُدَ فَأَكَلَهَا حَتَّى نَفِدَهَا وَهُوَ مُحْرِمٌ فَحَدَّثَنِي بِهِ زَيْدُ
بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Ja'far dari Abu HAzim dari 'Abdullah bin Abu Qatadah as-Salamiy dari bapaknya radliallahu 'anhu berkata: "Pada suatu hari aku pernah duduk-duduk bermajelis dengan para sahabat
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu rumah yang terletak di jalan menuju
Makkah. Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah di depan kami
sementara orang-orang sedang berihram sedangkan aku tidak. Tiba-tiba mereka
melihat seekor keledai liar sementara aku sedang sibuk memperbaiki sandalku dan
mereka tidak mau mengganggu aku dengan kehadiran keledai itu padahal mereka
sangat ingin agar aku juga melihatnya. Maka sejenak kemudian aku melihat keledai
itu lalu aku bangkit menuju kuda dan memasang pelananya kemudian aku menunggang
kuda tersebut namun aku lupa cambuk dan tombak. Maka aku katakan kepada mereka:
"Berikan cambuk dan tombak itu kepadaku". Mereka menjawab: "Tidak, kami tidak
akan membantu kamu dalam mengejar keledai tersebut". Maka aku marah lalu aku
turun dan mengambil cambuk dan tombak tersebut kemudian aku kembali menunggang
kuda dan aku kejar keledai tersebut hingga aku dapat melukainya. Kemudian aku
datang membawa keledai itu dalam keadaan sudah mati. Akhirnya mereka menerima
bahkan memakan dagingnya. Kemudian mereka menjadi ragu dalam memakannya karena
mereka sedang berihram. Kemudian kami berangkat dan aku menyembunyikan satu
potong paha depan yang ada di tanganku hingga kami bertemu dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka kami menanyakan kejadian tadi kepada Beliau.
Maka Beliau bertanya: "Apakah masih ada yang tersisa darinya?". Aku jawab: "Ya
masih". Maka aku sodorkan paha depan keledai tersebut lalu Beliau memakannya
hingga habis sedang Beliau dalam keadaan berihram". Dan Zaid bin Aslam telah menceritakan kepadaku dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa