No. Hadist: 593
حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
الْمُهَاجِرِ أَبِي الْحَسَنِ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَرَادَ
الْمُؤَذِّنُ أَنْ يُؤَذِّنَ فَقَالَ لَهُ أَبْرِدْ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يُؤَذِّنَ
فَقَالَ لَهُ أَبْرِدْ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يُؤَذِّنَ فَقَالَ لَهُ أَبْرِدْ حَتَّى
سَاوَى الظِّلُّ التُّلُولَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim berkata,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Muhajir Abu Al Hasan dari Zaid bin Wahb dari Abu Dzar Al Ghifari berkata, "Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu
perjalanan. Ketika ada mu'adzin yang hendak mengumandangkan adzan, beliau berkata
kepadanya: "Tundalah." Sesaat kemudian mu'adzin itu kembali akan melakukan
adzan, beliau kembali berkata,: "Tundalah." Kemudian ketika mu'adzin itu kembali
hendak melakukan adzan untuk ketiga kalinya, beliau kembali berkata: "Tundalah
hingga kita melihat bayang-bayang bukit." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya panas yang sangat menyengat itu berasal dari
hembusan api jahannam."
No. Hadist: 594
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ
خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ
أَتَى رَجُلَانِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدَانِ
السَّفَرَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَنْتُمَا
خَرَجْتُمَا فَأَذِّنَا ثُمَّ أَقِيمَا ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمَا
أَكْبَرُكُمَا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Khalid Al Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Malik bin Al Huwairits berkata, "Dua orang laki-laki datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
keduanya ingin melakukan suatu perjalanan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu
bersabda: "Jika kalian berdua sudah keluar, maka (bila hendak shalat) adzan dan
iqamatlah. Dan yang menjadi Imam hendaklah yang paling tua di antara
kalian."
No. Hadist: 595
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
مَالِكٌ أَتَيْنَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ
شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ يَوْمًا وَلَيْلَةً
وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِيمًا رَفِيقًا
فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدْ اشْتَهَيْنَا أَهْلَنَا أَوْ قَدْ اشْتَقْنَا سَأَلَنَا
عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ قَالَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ
فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا
أَوْ لَا أَحْفَظُهَا وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ
الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ
أَكْبَرُكُمْ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah berkata, telah menceritakan kepada kami Malik, "Kami datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu kami adalah para pemuda yang usianya
sebaya. Maka kami tinggal bersama beliau selama dua puluh hari dua puluh malam.
Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan lembut. Ketika beliau
menganggap bahwa kami telah ingin, atau merindukan keluarga kami, beliau
bertanya kepada kami tentang orang yang kami tinggalkan. Maka kami pun
mengabarkannya kepada beliau. Kemudian beliau bersabda: "Kembalilah kepada
keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan perintahkan
(untuk shalat)." Beliau lantas menyebutkan sesuatu yang aku pernah ingat lalu
lupa. Beliau mengatakan: "Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat.
Maka jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian
mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi Imam adalah yang paling tua di
antara kalian."
No. Hadist: 596
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ
بْنِ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ قَالَ أَذَّنَ ابْنُ عُمَرَ فِي لَيْلَةٍ
بَارِدَةٍ بِضَجْنَانَ ثُمَّ قَالَ صَلُّوا فِي رِحَالِكُمْ فَأَخْبَرَنَا أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُ مُؤَذِّنًا
يُؤَذِّنُ ثُمَّ يَقُولُ عَلَى إِثْرِهِ أَلَا صَلُّوا فِي الرِّحَالِ فِي
اللَّيْلَةِ الْبَارِدَةِ أَوْ الْمَطِيرَةِ فِي السَّفَرِ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah mengabarkan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah bin 'Umar berkata, telah menceritakan kepadaku Nafi' berkata, " Ibnu
'Umar pernah adzan di malam yang dingin di bukit Dlajnan. Kemudian ia
berkata, "Shalatlah di tempat tinggal kalian!" Lalu dia mengabarkan kepada kami
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memerintahkan seorang
mu'adzin untuk mengumandangkan adzan, kemudian berseru setelah selesai adzan,
"Hendaklah kalian shalat di tempat tinggal kalian pada malam yang dingin, atau
saat turun hujan dalam perjalanan."
No. Hadist: 597
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ
عَوْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْعُمَيْسِ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ
أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِالْأَبْطَحِ فَجَاءَهُ بِلَالٌ فَآذَنَهُ بِالصَّلَاةِ ثُمَّ خَرَجَ بِلَالٌ
بِالْعَنَزَةِ حَتَّى رَكَزَهَا بَيْنَ يَدَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْأَبْطَحِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Al 'Umais dari 'Aun bin Abu Juhaifah dari Bapaknya berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di Abthah, lalu Bilal datang dan memberitahukan
kepada beliau bahwa waktu shalat telah tiba. Kemudian Bilal keluar dengan
membawa sebatang kayu (tongkat) dan menancapkannya di depan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau kemudian melaksanakan shalat di tempat
tersebut."
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa