Bab: Posisi Nabi
Shallallahu 'alaihi wa Sallam saat penaklukan Makkah
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ
ابْنِ أَبِي لَيْلَىمَا أَخْبَرَنَا أَحَدٌ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى غَيْرَ أُمِّ هَانِئٍ فَإِنَّهَا
ذَكَرَتْ أَنَّهُ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ اغْتَسَلَ فِي بَيْتِهَا ثُمَّ صَلَّى
ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ قَالَتْ لَمْ أَرَهُ صَلَّى صَلَاةً أَخَفَّ مِنْهَا غَيْرَ
أَنَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ
Telah
menceritakan kepada kami Abul Walid Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Amru dari Ibnu Abu Laila, tak seorangpun memberitakan kepada kami bahwa ia
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dluha selain ummu Hani", ialah
yang menyebutkan bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam pada hari penaklukan
Makkah mandi di rumahnya kemudian shalat delapan rakaat. Kata Ummu
Hani, “ belum pernah kulihat beliau shalat lebih ringan daripadanya selain
beliau menyempurnakan ruku' dan sujud”.
بَاب حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا
وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada kami Ghundar
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Abu Dluha dari Masruq
dari Aisyah radliallahu 'anhuma, katanya, Pernah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dalam ruku'nya dan sujudnya membaca doa SUBHAANAKALLAAHUMMA RABBANAA
WABIHAMDIKA ALLAAHUMMAGH FIRLII (Maha Suci ya Allah, Tuhan kami, dan dengan
pujian kepada-Mu, ya Allah, ampunilah aku."
حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي
بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَكَانَ عُمَرُ يُدْخِلُنِي مَعَ أَشْيَاخِ بَدْرٍ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِمَ
تُدْخِلُ هَذَا الْفَتَى مَعَنَا وَلَنَا أَبْنَاءٌ مِثْلُهُ فَقَالَ إِنَّهُ
مِمَّنْ قَدْ عَلِمْتُمْ قَالَ فَدَعَاهُمْ ذَاتَ يَوْمٍ وَدَعَانِي مَعَهُمْ قَالَ
وَمَا رُئِيتُهُ دَعَانِي يَوْمَئِذٍ إِلَّا لِيُرِيَهُمْ مِنِّي فَقَالَ مَا
تَقُولُونَ فِي{ إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ
يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا }حَتَّى خَتَمَ السُّورَةَ فَقَالَ بَعْضُهُمْ أُمِرْنَا أَنْ نَحْمَدَ
اللَّهَ وَنَسْتَغْفِرَهُ إِذَا نُصِرْنَا وَفُتِحَ عَلَيْنَا وَقَالَ بَعْضُهُمْ
لَا نَدْرِي أَوْ لَمْ يَقُلْ بَعْضُهُمْ شَيْئًا فَقَالَ لِي يَا ابْنَ عَبَّاسٍ
أَكَذَاكَ تَقُولُ قُلْتُ لَا قَالَ فَمَا تَقُولُ قُلْتُ هُوَ أَجَلُ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْلَمَهُ اللَّهُ لَهُ} إِذَا جَاءَ نَصْرُ
اللَّهِ وَالْفَتْحُ {فَتْحُ مَكَّةَ فَذَاكَ عَلَامَةُ أَجَلِكَ} فَسَبِّحْ بِحَمْدِ
رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا {قَالَ عُمَرُ مَا أَعْلَمُ مِنْهَا إِلَّا مَا تَعْلَمُ
Telah
menceritakan kepada kami Abu Nu'man Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Abu Bisyr dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma,
Umar Pernah mengajakku dalam sebuah majlis orang dewasa, sehingga sebagian
sahabat bertanya "Mengapa si anak kecil ini kau ikut sertakan, kami juga punya
anak-anak kecil seperti dia?" Umar menjawab; "Kalian maklum, anak ini punya
"kualitas" tersendiri." Kata Ibnu Umar, maka suatu hari Umar mengundang mereka
dan mengajakku bersama mereka. Seingatku, Umar tidak mengajakku saat itu selain
untuk mempertontonkan kepada mereka kualitas keilmuanku. Lantas Umar bertanyal;
"Bagaimana komentar kalian tentang ayat "Seandainya pertolongan Allah dan
kemenangan datang (1) dan kau lihat manusia masuk agama Allah dengan
berbondong-bondong (2) -hingga ahkir surat (QS. Alfath 1-3). Sebagian sahabat
berkomentar; "Tentang ayat ini, setahu kami, kita diperintahkan agar memuji
Allah dan meminta ampunan kepada-Nya, tepatnya ketika kita diberi pertolongan
dan diberi kemenangan." Sebagian lagi berkomentar; "kalau kami nggak tahu." Atau
bahkan tidak berkomentar sama sekali. Lantas Umar bertanya kepadaku; "Wahai Ibnu
Abbas, beginikah kamu berkomentar mengenai ayat tadi?"TIDAK" Jawabku."Lalu
komentarmu? Tanya Umar. Ibnu Abbas menjawab; "Surat tersebut adalah pertanda
wafat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sudah dekat, Allah memberitahunya
dengan ayatnya: "Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan', itu
berarti penaklukan Makkah dan itulah tanda ajalmu (Muhammad), karenanya
"Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan, sesungguhnya Dia Maha
Menerima taubat. Kata Umar, "Aku tidak tahu penafsiran ayat tersebut selain
seperti yang kamu (Ibnu Abbas) ketahui."
No. Hadist: 3957
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ شُرَحْبِيلَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ
الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي شُرَيْحٍ الْعَدَوِيِّأَنَّهُ قَالَ لِعَمْرِو بْنِ
سَعِيدٍ وَهُوَ يَبْعَثُ الْبُعُوثَ إِلَى مَكَّةَ ائْذَنْ لِي أَيُّهَا الْأَمِيرُ
أُحَدِّثْكَ قَوْلًا قَامَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْغَدَ يَوْمَ الْفَتْحِ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي وَأَبْصَرَتْهُ
عَيْنَايَ حِينَ تَكَلَّمَ بِهِ إِنَّهُ حَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ
قَالَ إِنْ مَكَّةَ حَرَّمَهَا اللَّهُ وَلَمْ يُحَرِّمْهَا النَّاسُ لَا يَحِلُّ
لِامْرِئٍ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يَسْفِكَ بِهَا دَمًا
وَلَا يَعْضِدَ بِهَا شَجَرًا فَإِنْ أَحَدٌ تَرَخَّصَ لِقِتَالِ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا فَقُولُوا لَهُ إِنَّ اللَّهَ أَذِنَ
لِرَسُولِهِ وَلَمْ يَأْذَنْ لَكُمْ وَإِنَّمَا أَذِنَ لِي فِيهَا سَاعَةً مِنْ
نَهَارٍ وَقَدْ عَادَتْ حُرْمَتُهَا الْيَوْمَ كَحُرْمَتِهَا بِالْأَمْسِ
وَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَقِيلَ لِأَبِي شُرَيْحٍ مَاذَا قَالَ لَكَ
عَمْرٌو قَالَ قَالَ أَنَا أَعْلَمُ بِذَلِكَ مِنْكَ يَا أَبَا شُرَيْحٍ إِنَّ
الْحَرَمَ لَا يُعِيذُ عَاصِيًا وَلَا فَارًّا بِدَمٍ وَلَا فَارًّا بِخَرْبَةٍ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ الْخَرْبَةُ الْبَلِيَّةُ
Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Syurahbil Telah menceritakan kepada kami Al
Laits dari Al Maqburi dari Abu Syuraikh Al'Adawi, ia berkata kepada Amru bin
Said yang ketika itu ia mengirim beberapa utusan ke Makkah; "Wahai Amir,
izinkanlah aku mengajakmu bicara suatu hal yang akan diucapkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam besok pada penaklukan Makkah, yang kudengar dengan
kedua telingaku dan diperhatikan oleh hatiku serta dilihat oleh kedua mataku
ketika beliau mengucapkannya. Beliau memanjatkan pujian dan sanjungan kepada
Allah lantas berujar: "Sesungguhnya Makkah telah Allah sucikan dan manusia tidak
mensucikannya sebelumnya, tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah
dan hari akhir untuk menumpahkan darah di sana, tidak pula menebang pohon,
kalaulah seorang berkilah bahwa Rasulullah pernah memberi keringanan untuk
perang, katakan padanya: 'Allah mengijznkan khusus untuk Rasul-Nya dan tidak
mengizinkan untuk kalian, dan Allah pun mengizinkannya hanya beberapa saat
ketika siang, dan kesuciannya telah kembali hari ini sebagaimana kesucian
kemarin, hendaklah yang menyaksikan untuk menyampaikan yang tidak hadir."
Ditanyakan kepada Abu Syuraikh; "Apa yang Amru ucapkan kepadamu? Jawabnya; "Aku
lebih tahu terhadapnya wahai Abu Syuraikh, sesungguhnya tanah haram tidak akan
melindungi pelaku kemaksiatan dan tidak pula manusia yang lari menumpahkan darah
dan tidak pula yang lari melakukan penghancuran-penghancuran." Kata Abu
Abdullah, makna Kharibah adalah bencana (kehancuran).
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي
حَبِيبٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَاأَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ عَامَ الْفَتْحِ وَهُوَ بِمَكَّةَ إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
حَرَّمَ بَيْعَ الْخَمْرِ
Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Yazid bin Abu Habib dari 'Atha' bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda pada tahun penaklukan Makkah yang ketika itu beliau di Makkah: "Allah
dan Rasulnya mengharamkan jual beli Khamar (minuman
keras).
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa