Bab: Pertempuran
Khaibar
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ يَحْيَى
بْنِ سَعِيدٍ عَنْ بُشَيْرِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ سُوَيْدَ بْنَ النُّعْمَانِ
أَخْبَرَهُأَنَّهُ خَرَجَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ
خَيْبَرَ حَتَّى إِذَا كُنَّا بِالصَّهْبَاءِ وَهِيَ مِنْ أَدْنَى خَيْبَرَ صَلَّى
الْعَصْرَ ثُمَّ دَعَا بِالْأَزْوَادِ فَلَمْ يُؤْتَ إِلَّا بِالسَّوِيقِ فَأَمَرَ
بِهِ فَثُرِّيَ فَأَكَلَ وَأَكَلْنَا ثُمَّ قَامَ إِلَى الْمَغْرِبِ فَمَضْمَضَ
وَمَضْمَضْنَا ثُمَّ صَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Maslamah dari Malik dari Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar bahwa Suwaid bin
An Nu'man mengabarkannya bahwa
dia pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang
Khaibar, ketika mereka sampai di Shahba' yaitu pinggiran Khaibar, beliau
mengerjakan shalat 'Ashar. Setelah itu beliau minta perbekalan, namun beliau
tidak diberi kecuali makanan yang terbuat dari tepung. Maka beliau memintanya
lalu memakannya dan kami pun ikut memakannya. Setelah itu beliau berdiri untuk
melaksanakan shalat Maghrib, beliau berkumur-kumur, dan kami juga
berkumur-kumur, lalu mengerjakan shalat tanpa berwudlu' lagi."
No. Hadist: 3875
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ
إِسْمَاعِيلَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَخَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَى خَيْبَرَ فَسِرْنَا لَيْلًا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ
لِعَامِرٍ يَا عَامِرُ أَلَا تُسْمِعُنَا مِنْ هُنَيْهَاتِكَ وَكَانَ عَامِرٌ
رَجُلًا شَاعِرًا فَنَزَلَ يَحْدُو بِالْقَوْمِ يَقُولُ اللَّهُمَّ لَوْلَا أَنْتَ
مَا اهْتَدَيْنَاوَلَا تَصَدَّقْنَا وَلَا صَلَّيْنَافَاغْفِرْ فِدَاءً لَكَ مَا
أَبْقَيْنَاوَثَبِّتْ الْأَقْدَامَ إِنْ لَاقَيْنَاوَأَلْقِيَنْ سَكِينَةً
عَلَيْنَاإِنَّا إِذَا صِيحَ بِنَا أَبَيْنَاوَبِالصِّيَاحِ عَوَّلُوا
عَلَيْنَافَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ هَذَا
السَّائِقُ قَالُوا عَامِرُ بْنُ الْأَكْوَعِ قَالَ يَرْحَمُهُ اللَّهُ قَالَ
رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ وَجَبَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَوْلَا أَمْتَعْتَنَا بِهِ
فَأَتَيْنَا خَيْبَرَ فَحَاصَرْنَاهُمْ حَتَّى أَصَابَتْنَا مَخْمَصَةٌ شَدِيدَةٌ
ثُمَّ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى فَتَحَهَا عَلَيْهِمْ فَلَمَّا أَمْسَى النَّاسُ
مَسَاءَ الْيَوْمِ الَّذِي فُتِحَتْ عَلَيْهِمْ أَوْقَدُوا نِيرَانًا كَثِيرَةً
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا هَذِهِ النِّيرَانُ
عَلَى أَيِّ شَيْءٍ تُوقِدُونَ قَالُوا عَلَى لَحْمٍ قَالَ عَلَى أَيِّ لَحْمٍ
قَالُوا لَحْمِ حُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَهْرِيقُوهَا وَاكْسِرُوهَا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوْ
نُهَرِيقُهَا وَنَغْسِلُهَا قَالَ أَوْ ذَاكَ فَلَمَّا تَصَافَّ الْقَوْمُ كَانَ
سَيْفُ عَامِرٍ قَصِيرًا فَتَنَاوَلَ بِهِ سَاقَ يَهُودِيٍّ لِيَضْرِبَهُ
وَيَرْجِعُ ذُبَابُ سَيْفِهِ فَأَصَابَ عَيْنَ رُكْبَةِ عَامِرٍ فَمَاتَ مِنْهُ
قَالَ فَلَمَّا قَفَلُوا قَالَ سَلَمَةُ رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ آخِذٌ بِيَدِي قَالَ مَا لَكَ قُلْتُ لَهُ فَدَاكَ أَبِي
وَأُمِّي زَعَمُوا أَنَّ عَامِرًا حَبِطَ عَمَلُهُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَذَبَ مَنْ قَالَهُ إِنَّ لَهُ لَأَجْرَيْنِ وَجَمَعَ بَيْنَ
إِصْبَعَيْهِ إِنَّهُ لَجَاهِدٌ مُجَاهِدٌ قَلَّ عَرَبِيٌّ مَشَى بِهَا
مِثْلَهُحَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ قَالَ نَشَأَ بِهَا
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Maslamah telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu
'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu ia berkata; "Kami mengadakan perjalanan malam
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar, lalu seorang laki-laki
dari rombongan berkata kepada 'Amir; "Wahai 'Amir, apakah tidak sebaiknya engkau
perdengarkan kepada kami bait-bait sya'irmu?" -'Amir adalah seorang ahli
penyair- Maka dia mulai melantunkan sya'ir kepada rombongan itu. Katanya; "Ya
Alah, kalau nukan karena Engkau, tentu kami tidak akan mendapat petunjuk. Kami
tidak akan bershadaqah dan juga tidak akan shalat. Berilah ampunan sebagai
tebusan untuk-Mu atas apa yang telah kami lalaikan. Teguhkan kaki-kaki kami bila
bertemu musuh. Berikanlah ketenangan atas kami. Sesungguhnya jika diserukan
kepada kami, niscaya kami enggan mengikutinya Namun dengan seruan itu mereka
datang kepada kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah
yang sedang bersenandung itu?. Mereka menjawab; "'Amir bin Al Akwa'." Beliau
bersabda: "Semoga Alah merahmatinya". Tiba-tiba seorang laki-laki berkata;
"Sudah semestinya wahai Nabiyullah. (Bagaimana jadinya) sekiranya engkau tidak
menyenangkan kami dengannya." Lalu kami mengepung Khaibar, hingga kami ditimpa
rasa lapar yang sangat. Kemudian Allah Ta'ala menaklukannya. Di sore harinya,
yaitu di hari (pertama) Khaibar ditaklukkan, orang-orang menyalakan api, melihat
itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah api-apai itu. Untuk apa
dinyalakan?". Mereka menjawab; "Untuk memasak daging." Beliau bertanya: "Daging
apa?". Mereka menjawab; "Daging keledai jinak." Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuk-periuknya)." Seorang
laki-laki bertanya; "Wahai Rasulullah, tidakkah kita menumpahkannya lalu
mencucinya?." Beliau bersabda: "Atau seperti itu". Ketika rombongan pasukan
sudah saling berhadapan, saat itu 'Amir membawa pedangnya yang pendek, lalu dia
mengayunkannya untuk menebas betis kaki seorang Yahudi. Namun pedangnya berbalik
mengenai kakinya dan tepat melukai mata kaki 'Amir hingga menyebabkan dia
gugur." Salamah berkata; "Ketika mereka kembali, Salamah berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihatku lalu memegang tanganku seraya berkata;
"Ada apa denganmu?." Aku berkata kepada beliau; "Demi bapak ibuku sebagai
tebusan tuan. Orang-orang menganggap bahwa 'Amir telah melakukan amalan yang
sia-sia." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Mereka berdusta. Siapa
yang mengatakannya? Sesungguhnya dia mendapatkan dua pahala." -Beliau
mengumpulkan dua jarinya- "Sungguh dia seorang mujahid yang telah berjuang
dengan gigih. Sedikit sekali orang Arab yang dapat melakukan seperti yang dia
lakukan." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
menceritakan kepada kami Hatim ia berkata; (Dalam riwayat lain menggunakan
kalimat) nasya'a bihaa, artinya mencontohkannya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ
حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى خَيْبَرَ لَيْلًا وَكَانَ إِذَا أَتَى
قَوْمًا بِلَيْلٍ لَمْ يُغِرْ بِهِمْ حَتَّى يُصْبِحَ فَلَمَّا أَصْبَحَ خَرَجَتْ
الْيَهُودُ بِمَسَاحِيهِمْ وَمَكَاتِلِهِمْ فَلَمَّا رَأَوْهُ قَالُوا مُحَمَّدٌ
وَاللَّهِ مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَرِبَتْ خَيْبَرُ إِنَّا إِذَا نَزَلْنَا بِسَاحَةِ قَوْمٍ} فَسَاءَ صَبَاحُ
الْمُنْذَرِينَ {
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf
telah mengabarkan kepada kami Malik dari Humaid Ath Thawil dari Anas radliallahu
'anhu bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi Khaibar pada malam hari. Apabila beliau
menyerang suatu kaum di malam hari, beliau tidak menyerangnya hingga datang
waktu pagi. Ketika pagi telah tiba, orang-orang Yahudi pun keluar rumah dengan
membawa sekop-sekop dan keranjang mereka. Tatkala mereka melihat beliau, mereka
berkata; "Muhammad Demi Allah, Muhammad dan pasukannya." Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Hancurlah Khaibar. Sesungguhnya kami apabila
mendatangi perkampungan suatu kaum, ("maka amat buruklah pagi hari yang dialami
orang-orang yang diperingatkan tersebut"). QS Ash Shaffat; 177.
أَخْبَرَنَا صَدَقَةُ بْنُ الْفَضْلِ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ
حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَصَبَّحْنَا خَيْبَرَ بُكْرَةً فَخَرَجَ أَهْلُهَا
بِالْمَسَاحِي فَلَمَّا بَصُرُوا بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالُوا مُحَمَّدٌ وَاللَّهِ مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُ أَكْبَرُ خَرِبَتْ خَيْبَرُ إِنَّا إِذَا
نَزَلْنَا بِسَاحَةِ قَوْمٍ} فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ {فَأَصَبْنَا مِنْ لُحُومِ الْحُمُرِ فَنَادَى مُنَادِي النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يَنْهَيَانِكُمْ عَنْ
لُحُومِ الْحُمُرِ فَإِنَّهَا رِجْسٌ
Telah mengabarkan kepada kami Shadaqah bin Al
Fadlal telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Uyainah telah menceritakan kepada
kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu ia
berkata; "Kami hendak
menyerang Khaibar hingga awal pagi. Ketika penduduk Khaibar keluar dengan
membawa keranjang-keranjang mereka, dan mereka melihat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, mereka berkata; "Muhammad, demi Allah Muhammad dan pasukannya." Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allahu Akbar. Hancurlah Khaibar.
Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum, ("maka amat
buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan tersebut"). QS
Ash Shaffat; 177. Selanjutnya kami berhasil mendapatkan daging-daging keledai,
tiba-tiba seorang penyeru Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berseru;
"Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian memakan daging keledai, karena
dia najis."
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَهُ
جَاءٍ فَقَالَ أُكِلَتْ الْحُمُرُ فَسَكَتَ ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ
أُكِلَتْ الْحُمُرُ فَسَكَتَ ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ أُفْنِيَتْ
الْحُمُرُ فَأَمَرَ مُنَادِيًا فَنَادَى فِي النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
يَنْهَيَانِكُمْ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ فَأُكْفِئَتْ الْقُدُورُ
وَإِنَّهَا لَتَفُورُ بِاللَّحْمِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam didatangi seseorang, seraya bertanya; "Apakah daging keledai
boleh dimakan?". Beliau diam. Kemudian orang itu datang lagi untuk kedua
kalianya dan bertanya; "Apakah daging keledai boleh dimakan?". Beliau tetap
diam. Kemudian orang itu datang lagi untuk ketiga kalianya dan bertanya; "Apakah
daging keledai dimusnahkan saja?". Maka beliau memerintahkan seorang penyeru,
lalu penyeru itu berseru di hadapan orang banyak; "Sesungguhnya Allah dan
Rasul-Nya melarang kalian memakan daging keledai jinak." Mendengar itu
periuk-periuk ditumpahkan, padahal isinya penuh dengan daging
keledai.
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ
عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَصَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصُّبْحَ قَرِيبًا مِنْ خَيْبَرَ بِغَلَسٍ ثُمَّ قَالَ
اللَّهُ أَكْبَرُ خَرِبَتْ خَيْبَرُ إِنَّا إِذَا نَزَلْنَا بِسَاحَةِ
قَوْمٍ} فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ {فَخَرَجُوا يَسْعَوْنَ فِي السِّكَكِ فَقَتَلَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُقَاتِلَةَ وَسَبَى الذُّرِّيَّةَ وَكَانَ فِي
السَّبْيِ صَفِيَّةُ فَصَارَتْ إِلَى دَحْيَةَ الْكَلْبِيِّ ثُمَّ صَارَتْ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ عِتْقَهَا صَدَاقَهَا
فَقَالَ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ لِثَابِتٍ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ آنْتَ
قُلْتَ لِأَنَسٍ مَا أَصْدَقَهَا فَحَرَّكَ ثَابِتٌ رَأْسَهُ تَصْدِيقًا
لَهُ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah melaksanakan shalat
Shubuh dekat Khaibar ketika hari masih gelap, kemudian bersabda: "Allahu Akbar,
hancurlah Khoibar. Sesungguhnya kami apabila mendatangi perkampungan suatu kaum,
(maka amat buruklah pagi hari yang dialami orang-orang yang diperingatkan
tersebut)." QS Ash Shaffat; 177. Ketika penduduk Khaibar keluar dan berjalan
dalam kegelapan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membunuh para pasukan
mereka dan menawan anak-anak mereka. Dan diantara tawanan tersebut terdapat
seorang wanita bernama Shafiyah, semula ia tawanan milik Dihyah Al Kalbi lalu
diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau menikahinya
dan menjadikan pembebasannya sebagai mahar pernikahannya." Abdul 'Aziz berkata
kepada Tsabit: "Wahai Abu Muhammad, apakah kamu pernah bertanya kepada Anas,
"Apa yang beliau jadikan maharnya?". Maka Tsabit menganggukkan kepalanya tanda
membenarkan.
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ
صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُسَبَى
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَفِيَّةَ فَأَعْتَقَهَا
وَتَزَوَّجَهَا فَقَالَ ثَابِتٌ لِأَنَسٍ مَا أَصْدَقَهَا قَالَ أَصْدَقَهَا
نَفْسَهَا فَأَعْتَقَهَا
Telah menceritakan kepada kami Adam telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul 'Aziz bin Shuhaib ia berkata; aku
mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menawan
Shafiyyah lalu membebaskannya kemudian menikahinya." Tsabit bertanya kepada
Anas; "Apa maharnya?". Anas menjawab; "Maharnya adalah dirinya, lalu beliau
memerdekakannya".
No. Hadist: 3881
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ
سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْتَقَى هُوَ وَالْمُشْرِكُونَ فَاقْتَتَلُوا
فَلَمَّا مَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى
عَسْكَرِهِ وَمَالَ الْآخَرُونَ إِلَى عَسْكَرِهِمْ وَفِي أَصْحَابِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ لَا يَدَعُ لَهُمْ شَاذَّةً
وَلَا فَاذَّةً إِلَّا اتَّبَعَهَا يَضْرِبُهَا بِسَيْفِهِ فَقِيلَ مَا أَجْزَأَ
مِنَّا الْيَوْمَ أَحَدٌ كَمَا أَجْزَأَ فُلَانٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَا إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَ رَجُلٌ
مِنْ الْقَوْمِ أَنَا صَاحِبُهُ قَالَ فَخَرَجَ مَعَهُ كُلَّمَا وَقَفَ وَقَفَ
مَعَهُ وَإِذَا أَسْرَعَ أَسْرَعَ مَعَهُ قَالَ فَجُرِحَ الرَّجُلُ جُرْحًا
شَدِيدًا فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ فَوَضَعَ سَيْفَهُ بِالْأَرْضِ وَذُبَابَهُ
بَيْنَ ثَدْيَيْهِ ثُمَّ تَحَامَلَ عَلَى سَيْفِهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَخَرَجَ
الرَّجُلُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ وَمَا ذَاكَ قَالَ الرَّجُلُ الَّذِي
ذَكَرْتَ آنِفًا أَنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَأَعْظَمَ النَّاسُ ذَلِكَ فَقُلْتُ
أَنَا لَكُمْ بِهِ فَخَرَجْتُ فِي طَلَبِهِ ثُمَّ جُرِحَ جُرْحًا شَدِيدًا
فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ فَوَضَعَ نَصْلَ سَيْفِهِ فِي الْأَرْضِ وَذُبَابَهُ
بَيْنَ ثَدْيَيْهِ ثُمَّ تَحَامَلَ عَلَيْهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ إِنَّ الرَّجُلَ
لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ
النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ فِيمَا يَبْدُو
لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
menceritakan kepada kami Ya'qub dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa'ad As Sa'idi
radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhadapan dengan Kaum Musyrikin,
kemudian keduanya saling menyerang. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bergabung dengan bala tentara dan musuhnya pun bergabung kepada bala
tentara mereka. Dan diantara shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ada seseorang yang tidak menyisakan musuh pun kecuali terus ia mengejarnya untuk
dipenggal dengan pedangnya. Setelah itu seseorang berkata; "Hari ini tidak ada
seorangpun dari kita yang mendapat ganjaran pahala sebagaimana yang didapat si
fulan orang tadi)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya orang itu termasuk dari penduduk neraka." Seorang laki-laki dari
kaumnya berkata; "Aku adalah sahabatnya." Sahal berkata; "Kemudian dia berangkat
bersama orang itu, apabila dia berhenti orang itu pun berhenti dan bilamana dia
bergegas maka orang itupun bergegas bersamanya. Sahal melanjutkan; "Kemudian
laki-laki itu (orang yang berperang tadi) ditemukan dalam keadaan terluka sangat
parah hingga mengharapkan segera mati. Lalu ia itu meletakkan pedangnya di tanah
dan ujung pedangnya diletakkah diantara dua dadanya lalu dia membunuh dirinya
sendiri. Maka orang yang bersamanya tadi pergi menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sambil berkata; "Aku bersaksi bahwa tuan adalah benar-benar
utusan Allah". Beliau bertanya: "Kenapa kamu berkata seperti itu?". Orang itu
menjawab; "Orang yang tuan sebutkan tadi benar-benar penghuni neraka." Mendengar
perkataanya, para sahabat merasa heran. Aku lalu berkata; "Aku menjadi saksinya.
Aku telah keluar bersamanya dimana aku mencarinya kemudian aku dapatkan dia
dalam keadaan luka parah, hingga ia berkeinginan supaya cepat mati, lalu dia
meletakkan pedangnya di tanah dan ujung pedangnya diletakkah diantara dua
dadanya setelah itu dia membunuh dirinya sendiri. Pada kesempatan itu juga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada seseorang
yang mengamalkan amalan penduduk surga berdasarkan yang nampak oleh manusia
padahal dia adalah dari golongan penduduk neraka. Dan ada seseorang yang
mengamalkan amalan penduduk neraka berdasarkan yang nampak oleh manusia padahal
dia sebenarnya dari golongan penduduk surga."
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ
قَالَ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَشَهِدْنَا خَيْبَرَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ مِمَّنْ مَعَهُ يَدَّعِي الْإِسْلَامَ هَذَا مِنْ
أَهْلِ النَّارِ فَلَمَّا حَضَرَ الْقِتَالُ قَاتَلَ الرَّجُلُ أَشَدَّ الْقِتَالِ
حَتَّى كَثُرَتْ بِهِ الْجِرَاحَةُ فَكَادَ بَعْضُ النَّاسِ يَرْتَابُ فَوَجَدَ
الرَّجُلُ أَلَمَ الْجِرَاحَةِ فَأَهْوَى بِيَدِهِ إِلَى كِنَانَتِهِ فَاسْتَخْرَجَ
مِنْهَا أَسْهُمًا فَنَحَرَ بِهَا نَفْسَهُ فَاشْتَدَّ رِجَالٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ صَدَّقَ اللَّهُ حَدِيثَكَ انْتَحَرَ فُلَانٌ
فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَقَالَ قُمْ يَا فُلَانُ فَأَذِّنْ أَنَّهُ لَا يَدْخُلُ
الْجَنَّةَ إِلَّا مُؤْمِنٌ إِنَّ اللَّهَ يُؤَيِّدُ الدِّينَ بِالرَّجُلِ
الْفَاجِرِتَابَعَهُ مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ وَقَالَ شَبِيبٌ عَنْ يُونُسَ عَنْ
ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ الْمُسَيَّبِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ شَهِدْنَا مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حُنَيْنًا وَقَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ
يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَابَعَهُ صَالِحٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ وَقَالَ الزُّبَيْدِيُّ أَخْبَرَنِي
الزُّهْرِيُّ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ كَعْبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُبَيْدَ
اللَّهِ بْنَ كَعْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي مَنْ شَهِدَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ قَالَ الزُّهْرِيُّ وَأَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَسَعِيدٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu
berkata; "Kami ikut perang
Khaibar. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada seseorang
yang bersama beliau dan mengaku telah memeluk Islam: "Orang ini termasuk
penduduk neraka". Ketika terjadi peperangan, orang tadi berperang dengan sangat
berani hingga orang-orang ragu (dengan apa yang diucapkan beliau). Ternyata
laki-laki itu mendapatkan luka yang sangat serius. Lalu tanganya berusaha
menggapai sarung panahnya, kemudian dia mengeluarkan anak panah dan menusuk
dirinya sendiri. Lantas para pejuang Muslimin berkumpul dan berkata;; "Wahai
Rasulullah, Allah telah membenarkan ucapan tuan. Si fulan membunuh dirinya hinga
gugur." Beliau bersabda; "Berdirilah kamu hai fulan dan umumkan bahwa tidak akan
masuk surga kecuali orang yang beriman. Sesungguhnya Allah mengokohkan agama ini
(diantaranya) dengan perantaraan seorang yang fajir (berdosa)."
Hadits ini juga di perkuat oleh Ma'mar dari Az Zuhri. Dan
Syabib mengatakan; dari Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Al Musayyab dan Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'ab bahwa Abu Hurairah berkata;
"Kami ikut bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Hunain." Dan
Ibnu Al Mubarak mengatakan dari Yunus dari Az Zuhri dari Sa'id dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Hadits ini juga diperkuat oleh Shalih dari Az
Zuhri. Az Zubaidiy mengatakan; telah mengabarkan kepadaku Az Zuhri bahwa
Abdurrahman bin Ka'ab mengabarkan kepadanya bahwa 'Ubaidullah bin Ka'ab berkata;
telah mengabarkan kepadaku orang yang ikut dalam perang Khaibar bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Az Zuhri berkata; dan telah mengabarkan kepadaku
'Ubaidullah bin Abdullah dan Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ
عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَلَمَّا غَزَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
خَيْبَرَ أَوْ قَالَ لَمَّا تَوَجَّهَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَشْرَفَ النَّاسُ عَلَى وَادٍ فَرَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّكْبِيرِ
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ
لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا
وَهُوَ مَعَكُمْ وَأَنَا خَلْفَ دَابَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَسَمِعَنِي وَأَنَا أَقُولُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
فَقَالَ لِي يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْتُ لَبَّيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قُلْتُ
بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ فَدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ
إِلَّا بِاللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il
telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid dari 'Ashim dari Abu 'Utsman dari
Abu Musa Al Asy'ari radliallahu 'anhu ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam perang melawan (penduduk) Khaibar, -atau dia berkata- Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat orang-orang menuruni lembah sambil
meninggikan suara dengan bertakbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar laa ilaaha
illallah (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah yang berhak
disembah selain Allah), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Rendahkanlah, karena kalian tidak menyeru kepada Dzat yang tuli dan Dzat yang
ghaib. Sesungguhnya kalian menyeru Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan
Dia selalu bersama kalian". Saat itu aku berada di belakang hewan tunggangan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau mendengar apa yang aku
ucapkan. Saat itu aku membaca; "laa hawla wa laa quwwata illa billah (Tidak ada
daya dan upaya melainkan dari Allah) ", maka beliau berkata kepadaku: "Wahai
Abdullah bin Qais". Aku jawab; "Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Beliau
melanjutkan: "Maukah aku tunjukkan kepadamu satu kalimat yang termasuk
perbendaharaan surga?". Aku jawab; "Tentu wahai Rasulullah, demi bapak ibuku
sebagai tebusan tuan." Beliau bersabda: "laa hawla wa laa quwwata illa
billah."
حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ
أَبِي عُبَيْدٍ قَالَرَأَيْتُ أَثَرَ ضَرْبَةٍ فِي سَاقِ سَلَمَةَ فَقُلْتُ يَا
أَبَا مُسْلِمٍ مَا هَذِهِ الضَّرْبَةُ فَقَالَ هَذِهِ ضَرْبَةٌ أَصَابَتْنِي
يَوْمَ خَيْبَرَ فَقَالَ النَّاسُ أُصِيبَ سَلَمَةُ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَفَثَ فِيهِ ثَلَاثَ نَفَثَاتٍ فَمَا اشْتَكَيْتُهَا
حَتَّى السَّاعَةِ
Telah menceritakan kepada kami Al Makki bin
Ibrahim telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu 'Ubaid ia berkata; "Aku pernah melihat bekas luka pukulan
pedang pada kaki (bagian lutut) Salamah.
Aku lalu berkata kepadanya; "Wahai Abu Muslim, luka bekas pukulan apakah ini?."
Dia menjawab; "Ini luka bekas pukulan yang aku alami pada perang Khaibar. Saat
itu orang-orang berkata; "Salamah terluka" Maka aku mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu beliau meludahi lukaku sebanyak tiga kali. Setelah itu
aku tidak merasakan sakit hingga sekarang."
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي
حَازِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَهْلٍ قَالَالْتَقَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُشْرِكُونَ فِي بَعْضِ مَغَازِيهِ فَاقْتَتَلُوا فَمَالَ
كُلُّ قَوْمٍ إِلَى عَسْكَرِهِمْ وَفِي الْمُسْلِمِينَ رَجُلٌ لَا يَدَعُ مِنْ
الْمُشْرِكِينَ شَاذَّةً وَلَا فَاذَّةً إِلَّا اتَّبَعَهَا فَضَرَبَهَا بِسَيْفِهِ
فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَجْزَأَ أَحَدٌ مَا أَجْزَأَ فُلَانٌ فَقَالَ
إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَقَالُوا أَيُّنَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ إِنْ
كَانَ هَذَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ لَأَتَّبِعَنَّهُ
فَإِذَا أَسْرَعَ وَأَبْطَأَ كُنْتُ مَعَهُ حَتَّى جُرِحَ فَاسْتَعْجَلَ الْمَوْتَ
فَوَضَعَ نِصَابَ سَيْفِهِ بِالْأَرْضِ وَذُبَابَهُ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ ثُمَّ
تَحَامَلَ عَلَيْهِ فَقَتَلَ نَفْسَهُ فَجَاءَ الرَّجُلُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ فَقَالَ
وَمَا ذَاكَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَإِنَّهُ لَمِنْ أَهْلِ النَّارِ وَيَعْمَلُ
بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ
الْجَنَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Maslamah telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Hazim dari Bapaknya dari Sahal
ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berhadapan dengan Kaum Musyrikin di peperangan
beliau, lalu beliau saling menyerang. Kemudian masing-masing pasukan bergabung
dengan bala tentara mereka. Sementara diantara Kaum Muslimin terdapat seseorang
yang tidak menyisakan seorang musyrik pun kecuali ia terus mengejarnya untuk
dipenggal dengan pedangnya. Seseorang berkata; "Wahai Rasulullah, tidak ada
seorangpun yang mendapat ganjaran pahala sebagaimana yang didapat si fulan."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh orang itu
termasuk penduduk neraka." Mereka balik bertanya; "Kalau begitu siapa diantara
kami yang menjadi penduduk surga bila orang seperti ini termasuk penduduk
neraka?." Kemudian seorang laki-laki dari kaum Muslimin berkata; "Aku akan
mengikutinya". Maka dia mengikuti orang tersebut, hingga ketika dia mempercepat
langkah atau memperlambatnya, aku selalu bersamanya. Akhirnya dia mendapatkan
luka parah, ketika dalam keadaan sekarat, dia meletakkan pedangnya di tanah dan
ujung pedangnya diletakkah diantara dua dadanya, lalu dia menekannya, akhirnya
dia membunuh dirinya sendiri. Maka orang yang mengikutinya tadi pergi menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Aku bersaksi bahwa tuan
adalah benar-benar utusan Allah". Beliau bertanya: "Kenapa kamu berkata
begitu?". Orang itu mengabarkan kepada beliau. Beliau lalu bersabda:
"Sesungguhnya ada seseorang yang beramal dengan amalan penduduk surga
berdasarkan yang nampak oleh manusia padahal dia dari penduduk neraka. Dan ada
seseorang yang mengamalkan amalan penduduk neraka berdasarkan yang nampak oleh
manusia padahal dia dari penduduk surga."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ الْخُزَاعِيُّ حَدَّثَنَا زِيَادُ
بْنُ الرَّبِيعِ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ قَالَ نَظَرَ أَنَسٌإِلَى النَّاسِ يَوْمَ
الْجُمُعَةِ فَرَأَى طَيَالِسَةً فَقَالَ كَأَنَّهُمْ السَّاعَةَ يَهُودُ
خَيْبَرَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sa'id
Al Khuza'i telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Ar Rabi' dari Abu 'Imran ia
berkata; Anas memperhatikan orang-orang pada hari
Jum'at, ternyata dia melihat thayalisah (pakaian bergaris-garis). Dia lalu
berkata; "Seakan-akan mereka saat ini adalah orang-orang Yahudi
Khaibar."
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ عَنْ
يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَكَانَ
عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَخَلَّفَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي خَيْبَرَ وَكَانَ رَمِدًا فَقَالَ أَنَا
أَتَخَلَّفُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَحِقَ بِهِ
فَلَمَّا بِتْنَا اللَّيْلَةَ الَّتِي فُتِحَتْ قَالَ لَأُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ
غَدًا أَوْ لَيَأْخُذَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلٌ يُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
يُفْتَحُ عَلَيْهِ فَنَحْنُ نَرْجُوهَا فَقِيلَ هَذَا عَلِيٌّ فَأَعْطَاهُ فَفُتِحَ
عَلَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Maslamah telah menceritakan kepada kami Hatim dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari
Salamah radliallahu 'anhu Ia berkata; 'Ali bin Abu Thalib radliallahu 'anhu pernah tertinggal dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Khaibar, sebab waktu itu ia sedang
sakit mata. Dia berkata; "Aku tertinggal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Kemudian 'Ali menyusul dan bertemu dengan beliau shallallahu 'alaihi
wasallam. Pada malam harinya yaitu ketika pagi harinya Allah memenangkan Kaum
Muslimin, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku akan memberikan
bendera komando perang ini kepada seorang laki-laki", -atau bersabda- "Besok
pagi, bendera ini akan diambil oleh seorang laki-laki yang di cintai Allah dan
Rasul-Nya dan Allah akan memberi kemenangan ini lewat tangannya." Saat itu kami
sangat mengharapkannya. Kemudian diaktakan; "Ini 'Ali datang." Kemudian beliau
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan bendera itu kepadanya, lalu Allah
memberikan kemenangan melalui dirinya."
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يَوْمَ خَيْبَرَ لَأُعْطِيَنَّ هَذِهِ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يَفْتَحُ اللَّهُ
عَلَى يَدَيْهِ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ قَالَ
فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا فَلَمَّا أَصْبَحَ
النَّاسُ غَدَوْا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كُلُّهُمْ يَرْجُو أَنْ يُعْطَاهَا فَقَالَ أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ
فَقِيلَ هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ قَالَ فَأَرْسَلُوا
إِلَيْهِ فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ فَبَرَأَ حَتَّى كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ
وَجَعٌ فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ فَقَالَ عَلِيٌّ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُقَاتِلُهُمْ
حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا فَقَالَ انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ
بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ
عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللَّهِ فِيهِ فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ
رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman dari Abu Hazim ia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Sahal bin Sa'ad radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda pada waktu perang Khaibar: "Sungguh esok hari aku akan
menyerahkan bendera komando ini kepada seorang laki-laki yang lewat tangannya
Allah akan memenangkan peperangan ini. Dia adalah orang yang mencintai Allah dan
Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya." Sahal berkata; "Maka
semalaman orang-orang memperbincangkan siapa diantara mereka yang akan diberikan
kepercayaan itu." Keesokan harinya, orang-orang telah berkumpul di hadapan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan masing-masing berharap mendapat
kepercayaan tersebut. Beliau bertanya: "Dimanakan Ali bin Abu Thalib?." Para
sahabat menjawab; "Dia sedang sakit mata, wahai Rasulullah." Beliau bersabda;
"Datangilah dan bawa dia kemari". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
meludahi matanya dan mendo'akannya. Seketika matanya sembuh seakan tidak ada
bekas sakit sebelumnya. Akhirnya beliau menyerahkan bendera komando perang
tersebut kepadanya. 'Ali berkata; "Wahai Rasulullah, "Aku akan memerangi mereka
hingga mereka menjadi seperti kita." Beliau berkata; "Laksanakanlah dengan
tenang hingga kamu singgah pada tempat tinggal mereka lalu ajaklah mereka
menerima Islam dan kabarkan kepada mereka apa yang menjadi kewajiban mereka dari
hak-hak Allah. Sungguh seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang lewat
perantaraan kamu, hal itu lebih baik buatmu dari pada unta merah (harta yang
paling baik)."
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْغَفَّارِ بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ ح و حَدَّثَنِي أَحْمَدُ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ
أَخْبَرَنِي يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الزُّهْرِيُّ عَنْ عَمْرٍو مَوْلَى
الْمُطَّلِبِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَدِمْنَا
خَيْبَرَ فَلَمَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْحِصْنَ ذُكِرَ لَهُ جَمَالُ
صَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيِّ بْنِ أَخْطَبَ وَقَدْ قُتِلَ زَوْجُهَا وَكَانَتْ
عَرُوسًا فَاصْطَفَاهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَفْسِهِ
فَخَرَجَ بِهَا حَتَّى بَلَغْنَا سَدَّ الصَّهْبَاءِ حَلَّتْ فَبَنَى بِهَا رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَنَعَ حَيْسًا فِي نِطَعٍ
صَغِيرٍ ثُمَّ قَالَ لِي آذِنْ مَنْ حَوْلَكَ فَكَانَتْ تِلْكَ وَلِيمَتَهُ عَلَى
صَفِيَّةَ ثُمَّ خَرَجْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ فَرَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَوِّي لَهَا وَرَاءَهُ بِعَبَاءَةٍ ثُمَّ يَجْلِسُ
عِنْدَ بَعِيرِهِ فَيَضَعُ رُكْبَتَهُ وَتَضَعُ صَفِيَّةُ رِجْلَهَا عَلَى
رُكْبَتِهِ حَتَّى تَرْكَبَ
Telah menceritakan kepada kami Abdul Ghaffar bin
Daud telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman. -Dan diriwayatkan
dari jalur lain- telah menceritakan kepadaku Arhmad telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Ya'qub bin Abdurrahman Az
Zuhri dari 'Amru mantan budak Al Muthallib dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu
ia berkata; "Kami menyerbu
Khaibar, tatkala Allah menaklukan benteng Khaibar untuk kemenangan beliau,
diceritakan kepada beliau tentang kecantikan Shafiyyah binti Huyyay bin Akhthab
yang suaminya terbunuh, sedangkan dia baru saja menjadi pengantin. Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memilihnya untuk diri beliau. Kemudian beliau
keluar bersama Shafiyah, hingga ketika kami tiba di Saddash Shabhaa', dia
berhenti untuk singgah bersamanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membuatkan tenda untuknya, membuat makanan yang terbuat dari kurma, tepung dan
minyak samin dalam wadah kecil terbuat dari kulit. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Persilakanlah orang-orang yang
ada di sekitarmu!". Itulah walimah beliau dengan Shafiyah. Kemudian kami
berangkat menuju Madinah, aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengangkat dan memasukkan Shafiyyah kedalam mantel dibelakang, lalu beliau duduk
diatas untanya. Beliau meletakkan lutut beliau, sementara Shafiyah meletakkan
kakinya diatas lutut beliau kemudian berjalan."
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ
يَحْيَى عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقَامَ عَلَى صَفِيَّةَ
بِنْتِ حُيَيٍّ بِطَرِيقِ خَيْبَرَ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ حَتَّى أَعْرَسَ بِهَا
وَكَانَتْ فِيمَنْ ضُرِبَ عَلَيْهَا الْحِجَابُ
Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia
berkata; telah menceritakan kepadaku saudaraku dari Sulaiman dari Yahya dari
Humaid Ath Thawil dia mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menetap
bersama Shafiyyah binti Huyyay selama tiga hari di jalan Khaibar sejak beliau
menikahinya. Dan Shafiyyah adalah termasuk orang yang ditutupi dengan hijab"
(kain penutup seluruh tubuh)."
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرِ بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي حُمَيْدٌ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسًا
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُأَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بَيْنَ خَيْبَرَ وَالْمَدِينَةِ ثَلَاثَ لَيَالٍ يُبْنَى عَلَيْهِ
بِصَفِيَّةَ فَدَعَوْتُ الْمُسْلِمِينَ إِلَى وَلِيمَتِهِ وَمَا كَانَ فِيهَا مِنْ
خُبْزٍ وَلَا لَحْمٍ وَمَا كَانَ فِيهَا إِلَّا أَنْ أَمَرَ بِلَالًا
بِالْأَنْطَاعِ فَبُسِطَتْ فَأَلْقَى عَلَيْهَا التَّمْرَ وَالْأَقِطَ وَالسَّمْنَ
فَقَالَ الْمُسْلِمُونَ إِحْدَى أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ أَوْ مَا مَلَكَتْ
يَمِينُهُ قَالُوا إِنْ حَجَبَهَا فَهِيَ إِحْدَى أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ وَإِنْ
لَمْ يَحْجُبْهَا فَهِيَ مِمَّا مَلَكَتْ يَمِينُهُ فَلَمَّا ارْتَحَلَ وَطَّأَ
لَهَا خَلْفَهُ وَمَدَّ الْحِجَابَ
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far bin Abu Katsir ia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Humaid bahwa dia mendengar Anas radliallahu
'anhu berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menetap bersama Shafiyyah binti Huyyay selama tiga hari di
jalan antara Khaibar dan Madinah, beliau dibuatkan tenda bersama Shafiyyah.
Kemudian aku mengundang kaum Muslimin untuk menghadiri walimah (resepsi
perkawinan) beliau. Saat itu tidak ada roti dan tidak pula daging. Ketika itu
beliau memerintahkan Bilal untuk menghamparkan hamparan yang terbuat dari kulit,
setelah itu kurma, susu kering dan minyak samin diletakkan di atas hamparan
tersebut. Lalu kaum Muslimin sama berkata; "Dia salah seorang dari ummahatul
muslimin ataukah sahaya beliau?." Sebagian mereka menjawab; "Jika beliau
menghijabnya berarti termasuk salah seorang dari ummahatul muslimin, jika beliau
tidak menghijabnya berarti hanya seorang sahaya beliau." Ketika berangkat
pulang, beliau menempatkan Shafiyyah dibelakang beliau dan menyelimutinya dengan
hijab."
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنِي عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَهْبٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ
هِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَكُنَّا
مُحَاصِرِي خَيْبَرَ فَرَمَى إِنْسَانٌ بِجِرَابٍ فِيهِ شَحْمٌ فَنَزَوْتُ
لِآخُذَهُ فَالْتَفَتُّ فَإِذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْتَحْيَيْتُ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah
menceritakan kepada kami Syu'bah. -Dan telah diriwayatkan dari jalur lain- telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Wahb
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Hilal dari Abdullah bin
Mughaffal radliallahu 'anhu ia berkata; "Ketika kami sedang mengepung benteng Khaibar, ada seseorang yang
melempar wadah kulit berisi lemak, lantas aku melompat untuk mengambilnya. Aku
menoleh, ternyata ada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sehingga aku malu
kepadanya."
حَدَّثَنِي عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِي أُسَامَةَ عَنْ
عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ وَسَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَاأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ
خَيْبَرَ عَنْ أَكْلِ الثُّومِ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِنَهَى عَنْ
أَكْلِ الثُّومِ هُوَ عَنْ نَافِعٍ وَحْدَهُ وَلُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ
عَنْ سَالِمٍ
Telah
menceritakan kepadaku 'Ubaid bin Isma'il dari Abu Salamah dari 'Ubaidullah dari
Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu ‘anhu bahwa pada saat perang Khaibar,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan bawang dan daging keledai
jinak." "Beliau melarang makan bawang haditsnya dari Nafi', sedangkan (melarang
makan) daging keledai jinak dari Salim.
حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ وَالْحَسَنِ ابْنَيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ
أَبِيهِمَا عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ مُتْعَةِ النِّسَاءِ يَوْمَ
خَيْبَرَ وَعَنْ أَكْلِ لُحُومِ الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ
Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Qaza'ah
telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Abdullah dan Al
Hasan, dua anak Muhammad bin 'Ali dari Bapak keduanya dari 'Ali bin Abu Thalib
radliallahu 'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah mut'ah (perkawinan dengan
waktu terbatas semata untuk bersenang-senang) dan melarang makan daging keledai
jinak pada perang Khaibar."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ
لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ
Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar dari Nafi' dari
Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang makan daging keledai jinak pada waktu perang
Khaibar."
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ وَسَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ
أَكْلِ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ
Telah
menceritakan kepadaku Ishaq bin Nashr telah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Ubaid telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dan
Salim dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhu ia berkata; "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang makan daging keledai jinak pada perang
Khaibar."
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ
عَنْ عَمْرٍو عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَوْمَ خَيْبَرَ عَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ وَرَخَّصَ فِي
الْخَيْلِ
Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Harb
telah telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru dari Muhammad
bin 'Ali dan Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang makan daging keledai jinak dan memberi kelonggaran (untuk
mengonsumsi) daging kuda pada saat perang Khaibar."
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ عَنْ
الشَّيْبَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَاأَصَابَتْنَا مَجَاعَةٌ يَوْمَ خَيْبَرَ فَإِنَّ الْقُدُورَ لَتَغْلِي
قَالَ وَبَعْضُهَا نَضِجَتْ فَجَاءَ مُنَادِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَا تَأْكُلُوا مِنْ لُحُومِ الْحُمُرِ شَيْئًا وَأَهْرِقُوهَا قَالَ
ابْنُ أَبِي أَوْفَى فَتَحَدَّثْنَا أَنَّهُ إِنَّمَا نَهَى عَنْهَا لِأَنَّهَا
لَمْ تُخَمَّسْ وَقَالَ بَعْضُهُمْ نَهَى عَنْهَا الْبَتَّةَ لِأَنَّهَا كَانَتْ
تَأْكُلُ الْعَذِرَةَ
Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Sulaiman
telah telah menceritakan kepada kami 'Abbad dari Asy Syaibani ia berkata; aku
mendengar Ibnu Abu Aufa radliallahu ‘anhu; "Kami pernah merasa sangat lapar
ketika perang Khaibar, sementara periuk tengah mendidih." Dia juga berkata; "Dan
sebagiannya sudah ada yang hangus." Tiba-tiba datang seorang penyeru Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sambil berseru; "Janganlah kalian memakan daging
keledai sedikitpun dan tumpahkanlah periuk-periuk itu." Ibnu Abu Aufa berkata;
"Kemudian kami memperbincangkan bahwa pelarangan itu karena keledai tidak
termasuk bagian seperlima ghanimah (rampasan perang). Dan sebagian lagi berkata;
"Pelarangan itu secara mutlak, karena keledai memakan
kotoran."
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ
أَخْبَرَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ الْبَرَاءِ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي
أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْأَنَّهُمْ كَانُوا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَصَابُوا حُمُرًا فَطَبَخُوهَا فَنَادَى مُنَادِي النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْفِئُوا الْقُدُورَ
Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal
telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Adi bin Tsabit dari Al Bara' dan Abdullah bin Abu Aufa radliallahu
‘anhu bahwa mereka pernah
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berhasil mendapatkan beberapa ekor
keledai, lalu mereka memasaknya. Tiba-tiba seorang penyeru Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berseru; "Tumpahkanlah periuk-periuk
kalian."
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
حَدَّثَنَا عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ وَابْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ يُحَدِّثَانِعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ يَوْمَ خَيْبَرَ وَقَدْ نَصَبُوا الْقُدُورَ أَكْفِئُوا
الْقُدُورَحَدَّثَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ
الْبَرَاءِ قَالَ غَزَوْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نَحْوَهُ
Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah
menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah
telah menceritakan kepada kami 'Adi bin Tsabit aku mendengar Al Bara' dan Ibnu
Abu Aufa radliallahu 'anhum keduanya bercerita dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ketika terjadi perang Khaibar, para sahabat telah memasak (daging
keledai) di periuk-periuk mereka, lalu beliau bersabda: "Tumpahkanlah
periuk-periuk kalian." Telah menceritakan kepada kami Muslim
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi bin Tsabit dari Al Bara' ia
berkata; "Kami berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.." seperti
hadits di atas.
حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ
أَخْبَرَنَا عَاصِمٌ عَنْ عَامِرٍ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَأَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي
غَزْوَةِ خَيْبَرَ أَنْ نُلْقِيَ الْحُمُرَ الْأَهْلِيَّةَ نِيئَةً وَنَضِيجَةً
ثُمَّ لَمْ يَأْمُرْنَا بِأَكْلِهِ بَعْدُ
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa;
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Zaidah; Telah menceritakan kepada kami
'Ashim dari 'Amir dari Al Bara' bin 'Azib Radliyallahu’anhu,
mengatakan, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami dalam perang Khaibar untuk
membuang daging keledai jinak baik yang masih mentah maupun matang, dan setelah
itu beliau tidak memerintahkan kami untuk menyantapnya.
No. Hadist: 3902
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي الحُسَيْنِ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ
حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ عَاصِمٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَلَا أَدْرِي أَنَهَى عَنْهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَجْلِ أَنَّهُ كَانَ حَمُولَةَ النَّاسِ فَكَرِهَ أَنْ
تَذْهَبَ حَمُولَتُهُمْ أَوْ حَرَّمَهُ فِي يَوْمِ خَيْبَرَ لَحْمَ الْحُمُرِ
الْأَهْلِيَّةِ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul
Husain; Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada
kami ayahku dari 'Ashim dari 'Amir dari Ibnu 'Abbas radliallahu ‘anhu
mengatakan; "Saya tidak tahu,
apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang keledai dikarenakan ia
kendaraan masyarakat sehingga beliau tidak ingin jika kendaraan (sarana
transportasi) mereka lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari
Khaibar khusus daging keledai jinak?"
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ
حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَقَسَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ خَيْبَرَ لِلْفَرَسِ سَهْمَيْنِ وَلِلرَّاجِلِ
سَهْمًاقَالَ فَسَّرَهُ نَافِعٌ فَقَالَ إِذَا كَانَ مَعَ الرَّجُلِ فَرَسٌ فَلَهُ
ثَلَاثَةُ أَسْهُمٍ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ فَرَسٌ فَلَهُ سَهْمٌ
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin
Ishaq; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabiq; Telah menceritakan
kepada kami Zaidah dari 'Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar
radliallahu ‘anhu mengatakan; Pada perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi
untuk pasukan penunggang kuda dua bagian. Ibnu Umar berkata; namun Nafi'
menafsirkannya dengan mengatakan; Jika seseorang mempunyai kuda, maka ia peroleh
tiga bagian (dua bagian untuk kudanya, yang satu untuk pemiliknya) dan jika
tidak mempunyai kuda maka ia peroleh satu bagian.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يُونُسَ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ
أَخْبَرَهُ قَالَمَشَيْتُ أَنَا وَعُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا أَعْطَيْتَ بَنِي الْمُطَّلِبِ مِنْ خُمْسِ
خَيْبَرَ وَتَرَكْتَنَا وَنَحْنُ بِمَنْزِلَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْكَ فَقَالَ إِنَّمَا
بَنُو هَاشِمٍ وَبَنُو الْمُطَّلِبِ شَيْءٌ وَاحِدٌ قَالَ جُبَيْرٌ وَلَمْ يَقْسِمْ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِبَنِي عَبْدِ شَمْسٍ وَبَنِي
نَوْفَلٍ شَيْئًا
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair;
Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id
bin Musayyab bahwasanya Jubair bin Muth'im; telah mengabar kepadanya
katanya; aku pernah
berjalan bersama Usman bin Affan menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan
kami sampaikan protes; "Telah engkau beri Bani Muththalib seperlima ghanimah
Khaibar sedang engkau membiarkan kami-kami ini, padahal kita semua sederajat
disisimu!" Beliau katakan: 'Bani Hasyim dan Bani Muththalib adalah satu.' Kata
Jubair, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak membagi untuk bani
'Abdi Syams dan Bani Naufal.'
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ
حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَبَلَغَنَا مَخْرَجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَنَحْنُ بِالْيَمَنِ فَخَرَجْنَا مُهَاجِرِينَ إِلَيْهِ أَنَا
وَأَخَوَانِ لِي أَنَا أَصْغَرُهُمْ أَحَدُهُمَا أَبُو بُرْدَةَ وَالْآخَرُ أَبُو
رُهْمٍ إِمَّا قَالَ بِضْعٌ وَإِمَّا قَالَ فِي ثَلَاثَةٍ وَخَمْسِينَ أَوْ
اثْنَيْنِ وَخَمْسِينَ رَجُلًا مِنْ قَوْمِي فَرَكِبْنَا سَفِينَةً فَأَلْقَتْنَا
سَفِينَتُنَا إِلَى النَّجَاشِيِّ بِالْحَبَشَةِ فَوَافَقْنَا جَعْفَرَ بْنَ أَبِي
طَالِبٍ فَأَقَمْنَا مَعَهُ حَتَّى قَدِمْنَا جَمِيعًا فَوَافَقْنَا النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ افْتَتَحَ خَيْبَرَ وَكَانَ أُنَاسٌ مِنْ
النَّاسِ يَقُولُونَ لَنَا يَعْنِي لِأَهْلِ السَّفِينَةِ سَبَقْنَاكُمْ
بِالْهِجْرَةِ وَدَخَلَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ وَهِيَ مِمَّنْ قَدِمَ مَعَنَا
عَلَى حَفْصَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَائِرَةً
وَقَدْ كَانَتْ هَاجَرَتْ إِلَى النَّجَاشِيِّ فِيمَنْ هَاجَرَ فَدَخَلَ عُمَرُ
عَلَى حَفْصَةَ وَأَسْمَاءُ عِنْدَهَا فَقَالَ عُمَرُ حِينَ رَأَى أَسْمَاءَ مَنْ
هَذِهِ قَالَتْ أَسْمَاءُ بِنْتُ عُمَيْسٍ قَالَ عُمَرُ الْحَبَشِيَّةُ هَذِهِ
الْبَحْرِيَّةُ هَذِهِ قَالَتْ أَسْمَاءُ نَعَمْ قَالَ سَبَقْنَاكُمْ بِالْهِجْرَةِ
فَنَحْنُ أَحَقُّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْكُمْ
فَغَضِبَتْ وَقَالَتْ كَلَّا وَاللَّهِ كُنْتُمْ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطْعِمُ جَائِعَكُمْ وَيَعِظُ جَاهِلَكُمْ وَكُنَّا
فِي دَارِ أَوْ فِي أَرْضِ الْبُعَدَاءِ الْبُغَضَاءِ بِالْحَبَشَةِ وَذَلِكَ فِي
اللَّهِ وَفِي رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَايْمُ اللَّهِ لَا
أَطْعَمُ طَعَامًا وَلَا أَشْرَبُ شَرَابًا حَتَّى أَذْكُرَ مَا قُلْتَ لِرَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ كُنَّا نُؤْذَى وَنُخَافُ
وَسَأَذْكُرُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْأَلُهُ
وَاللَّهِ لَا أَكْذِبُ وَلَا أَزِيغُ وَلَا أَزِيدُ عَلَيْهِ فَلَمَّا جَاءَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنَّ
عُمَرَ قَالَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَمَا قُلْتِ لَهُ قَالَتْ قُلْتُ لَهُ كَذَا
وَكَذَا قَالَ لَيْسَ بِأَحَقَّ بِي مِنْكُمْ وَلَهُ وَلِأَصْحَابِهِ هِجْرَةٌ
وَاحِدَةٌ وَلَكُمْ أَنْتُمْ أَهْلَ السَّفِينَةِ هِجْرَتَانِ قَالَتْ فَلَقَدْ
رَأَيْتُ أَبَا مُوسَى وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ يَأْتُونِي أَرْسَالًا
يَسْأَلُونِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ مَا مِنْ الدُّنْيَا شَيْءٌ هُمْ بِهِ أَفْرَحُ
وَلَا أَعْظَمُ فِي أَنْفُسِهِمْ مِمَّا قَالَ لَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بُرْدَةَ قَالَتْ أَسْمَاءُ فَلَقَدْ رَأَيْتُ
أَبَا مُوسَى وَإِنَّهُ لَيَسْتَعِيدُ هَذَا الْحَدِيثَ مِنِّي
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al
'Ala'; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami
Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu
katanya; Berita
keberangkatan hijrah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah sampai kepada
kami ketika kami di Yaman, maka kami berangkat hijrah untuk menemuinya bersama
dua saudaraku, aku yang termuda. Satunya Abu Burdah dan satunya Abu ruhm. -Kata
Abu Burdah; sepertinya Abu Musa mengatakan dengan sekitar sepuluh, atau lima
puluh tiga, atau lima puluh dua orang kaumku- kami menumpang perahu, selanjutnya
perahu mendamparkan kami ke raja Najasyi di Ethiopia, di sana kami bertemu
dengan Ja'far bin Abu Thalib dan tinggal bersamanya hingga kami bisa
bersama-sama berangkat ke Madinah. Kami bertemu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertepatan beliau menaklukkan Khaibar. Selanjutnya sebagian orang yang
bersama Nabi berujar kepada kami -maksudnya para penumpang perahu- "Kami lebih
istimewa daripada kalian karena hijrah", kemudian Asma' binti 'Umais, -dia
diantara yang datang bersama kami, penumpang perahu- menemui Hafshah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, kebetulan dia turut hijrah ke Najasyi bersama
rombongan perahu. Umar lantas menemui Hafshah yang ketika itu Asma' disisinya.
Ketika Umar melihat Asma', Umar bertanya; "Siapa ini?" 'Aku Asma' binti Umais! '
Jawab Asma'. Kata 'Umar; 'kamu turut bersama muhajirin yang menumpang perahu,
atau melayari lautan itu? ', 'Benar' Jawab Asma'. Umar mengatakan; 'Kami lebih
istimewa daripada kalian karena telah hijrah, dan kami lebih berhak terhadap
Rasulullah daripada kalian-kalian! '. Mendengar ungkapan ini, Asma' bin Umais
langsung emosi dan berujar; 'Tidak, demi Allah, bahkan kebersamaan kalian dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga beliau bisa memberi makan yang
lapar dan memberi nasehat yang jahil, sementara kami di sebuah negeri atau di
bumi yang jauh dan gersang di Ethiopia, dan itu kesemuanya semata-mata karena
Allah dan Rasul-Nya, dan demi Allah, kami tidak bisa memberi makan yang lapar,
tidak pula bisa memberi minum yang kehausan sehingga akan kulaporkan ucapanmu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kami juga disakiti dan diteror,
dan semuanya itu akan kulaporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Demi
Allah, saya akan bertanya kepada beliau, saya tidak akan berdusta, tidak akan
meninggalkan kebenaran, dan tidak akan menambah-nambahi! ' Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam datang, Asma' binti Umais menyampaikan
uneg-unegnya; 'Wahai Nabiyullah, Umar mengatakan demikian-demikian -Ia laporkan
ucapan Umar yang mengatakan dia dan rombongannya lebih istimewa-. Nabi bertanya:
'Lantas bagaimana kamu menjawab? 'Asma' menjawab; 'Ya tadi kujawab
demikian-demikian" -ia utarakan semua jawabannya- Nabi lantas bersabda: 'Dia,
Umar, tidak lebih berhak terhadapku daripada kalian, dia dan para sahabatnya
hanya mempunyai satu hijrah, sementara kalian para penumpang perahu mempunyai
dua hijrah.' Kata Asma' binti Umais; 'Setelah itu kulihat Abu Musa dan para
penumpang perahu menemuiku secara susul-menyusul menanyaiku hadits ini. Sehingga
tak ada sesuatupun dari harta duniawi bisa lebih menggembirakan mereka, tidak
pula lebih mereka agungkan daripada ucapan Rasulullah kepada mereka ini.' Abu
Burdah berkata, Asma' berkata; 'Kulihat Abu musa berulangkali meminta
pengulangan hadits ini kepadaku.'
قَالَ أَبُو بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَىقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْرِفُ أَصْوَاتَ رُفْقَةِ الْأَشْعَرِيِّينَ
بِالْقُرْآنِ حِينَ يَدْخُلُونَ بِاللَّيْلِ وَأَعْرِفُ مَنَازِلَهُمْ مِنْ
أَصْوَاتِهِمْ بِالْقُرْآنِ بِاللَّيْلِ وَإِنْ كُنْتُ لَمْ أَرَ مَنَازِلَهُمْ
حِينَ نَزَلُوا بِالنَّهَارِ وَمِنْهُمْ حَكِيمٌ إِذَا لَقِيَ الْخَيْلَ أَوْ قَالَ
الْعَدُوَّ قَالَ لَهُمْ إِنَّ أَصْحَابِي يَأْمُرُونَكُمْ أَنْ
تَنْظُرُوهُمْ
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan
hadits sebelumnya), Abu burdah berkata; dari Abu Musa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh aku mendengar suara kelembutan orang-orang Asy'ari dengan
bacaan Al Qurannya ketika mereka memasuki malam hari, dan aku mengetahui
rumah-rumah mereka karena kemerduan suara mereka dengan alquran di malam hari,
sekalipun aku tidak pernah melihat rumah-rumah mereka ketika siang. Diantara
mereka ada yang sangat cekatan jika menemui kuda perang atau musuh." Nabi
katakan kepada mereka: 'Sahabat-sahabatku menyuruh kalian agar kalian melihat
mereka.'
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ سَمِعَ حَفْصَ بْنَ غِيَاثٍ
حَدَّثَنَا بُرَيْدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى
قَالَقَدِمْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَنْ
افْتَتَحَ خَيْبَرَ فَقَسَمَ لَنَا وَلَمْ يَقْسِمْ لِأَحَدٍ لَمْ يَشْهَدْ
الْفَتْحَ غَيْرَنَا
Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Ibrahim;
dia mendengar Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Buraid bin
Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa mengatakan; kami menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam setelah beliau menaklukkan Khaibar, lantas beliau membagi
ghanimah untuk kami, padahal tidak beliau bagi untuk seorangpun yang tidak
mengikuti penaklukan Khaibar selain kami.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ
عَمْرٍو حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ قَالَ حَدَّثَنِي
ثَوْرٌ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمٌ مَوْلَى ابْنِ مُطِيعٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُافْتَتَحْنَا خَيْبَرَ وَلَمْ نَغْنَمْ
ذَهَبًا وَلَا فِضَّةً إِنَّمَا غَنِمْنَا الْبَقَرَ وَالْإِبِلَ وَالْمَتَاعَ
وَالْحَوَائِطَ ثُمَّ انْصَرَفْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِلَى وَادِي الْقُرَى وَمَعَهُ عَبْدٌ لَهُ يُقَالُ لَهُ مِدْعَمٌ
أَهْدَاهُ لَهُ أَحَدُ بَنِي الضِّبَابِ فَبَيْنَمَا هُوَ يَحُطُّ رَحْلَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ جَاءَهُ سَهْمٌ عَائِرٌ حَتَّى
أَصَابَ ذَلِكَ الْعَبْدَ فَقَالَ النَّاسُ هَنِيئًا لَهُ الشَّهَادَةُ فَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَلْ وَالَّذِي نَفْسِي
بِيَدِهِ إِنَّ الشَّمْلَةَ الَّتِي أَصَابَهَا يَوْمَ خَيْبَرَ مِنْ الْمَغَانِمِ
لَمْ تُصِبْهَا الْمَقَاسِمُ لَتَشْتَعِلُ عَلَيْهِ نَارًا فَجَاءَ رَجُلٌ حِينَ
سَمِعَ ذَلِكَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِرَاكٍ أَوْ
بِشِرَاكَيْنِ فَقَالَ هَذَا شَيْءٌ كُنْتُ أَصَبْتُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شِرَاكٌ أَوْ شِرَاكَانِ مِنْ نَارٍ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Muhammad; Telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Amru; Telah menceritakan
kepada kami Abu Ishaq dari Malik bin Anas katanya; telah menceritakan kepadaku
Tsaur katanya; telah menceritakan kepadaku Salim -mantan budak- Ibnu Muthi' ia
mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu mengatakan; "Kami menaklukkan Khaibar dan tidak kami
peroleh ghanimah berupa emas dan tidak pula perak, ghanimah yang kami peroleh
hanyalah berupa sapi, unta, perbekalan, dan kebun-kebun. Kemudian kami pergi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Wadil qura dan beliau
ditemani seorang budaknya yang bernama Mid'am, budak yang dihadiahkan oleh salah
seorang Bani Dhubab. Ketika ia sedang menurunkan barang-barang bawaan unta
muatannya, ia terkena anak panah yang menyasar sehingga budak itu tewas.
Karenanya, para sahabat berkomentar; 'Duhai alangkah senangnya dia peroleh
kesyahidan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menampik ucapan mereka
dengan bersabda: 'Bahkan demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, bahwasanya
kain yang diambilnya saat perang Khaibar dari barang-barang ghanimah yang belum
resmi dibagi, akan menyalakan api baginya.' Spontan ada seseorang membawa satu
tali sandal atau sepasang tali sandal setelah mendengar komentar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tersebut. Selanjutnya orang itu berkata; 'Aku
mendapatkan tali sandal ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung
berkomentar: 'Itu satu atau sepasang tali sandal neraka.'
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي زَيْدٌ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ
الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُأَمَا وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ
لَوْلَا أَنْ أَتْرُكَ آخِرَ النَّاسِ بَبَّانًا لَيْسَ لَهُمْ شَيْءٌ مَا فُتِحَتْ
عَلَيَّ قَرْيَةٌ إِلَّا قَسَمْتُهَا كَمَا قَسَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ وَلَكِنِّي أَتْرُكُهَا خِزَانَةً لَهُمْ
يَقْتَسِمُونَهَا
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far katanya; telah
mengabarkan kepadaku Zaid dari ayahnya, ia mendengar Umar bin Khaththab
radliallahu 'anhu berkata;
"Ketahuilah, demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, kalaulah bukan karena
mempertimbangkan; 'Jangan-jangan kutinggalkan generasi masa depan muslimin tak
punya apa-apa.' Tidaklah ada sebuah kawasan dibuka, melainkan akan kubagi-bagi
sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagi tanah Khaibar, namun telah
kutinggalkan untuk kawasan tersebut sebuah perbendaharaan yang bisa mereka
bagi-bagi."
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ
مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَلَوْلَا آخِرُ الْمُسْلِمِينَ مَا فُتِحَتْ عَلَيْهِمْ
قَرْيَةٌ إِلَّا قَسَمْتُهَا كَمَا قَسَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ خَيْبَرَ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Malik bin Anas dari
Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Umar radliallahu 'anhu, katanya; Kalaulah bukan karena mempertimbangkan
generasi masa depan muslimin, tidaklah ada sebuah kawasan dibuka untuk mereka,
kecuali kubagi-bagi area kawasan itu semua sebagaimana Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membagi-bagi tanah Khaibar.
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ وَسَأَلَهُ إِسْمَاعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ قَالَ أَخْبَرَنِي
عَنْبَسَةُ بْنُ سَعِيدٍ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَتَى
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ قَالَ لَهُ بَعْضُ بَنِي
سَعِيدِ بْنِ الْعَاصِ لَا تُعْطِهِ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ هَذَا قَاتِلُ ابْنِ
قَوْقَلٍ فَقَالَ وَا عَجَبَاهْ لِوَبْرٍ تَدَلَّى مِنْ قَدُومِ
الضَّأْنِوَيُذْكَرُ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي
عَنْبَسَةُ بْنُ سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يُخْبِرُ سَعِيدَ بْنَ
الْعَاصِ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَانَ
عَلَى سَرِيَّةٍ مِنْ الْمَدِينَةِ قِبَلَ نَجْدٍ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَقَدِمَ
أَبَانُ وَأَصْحَابُهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِخَيْبَرَ بَعْدَ مَا افْتَتَحَهَا وَإِنَّ حُزْمَ خَيْلِهِمْ لَلِيفٌ قَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَا تَقْسِمْ لَهُمْ قَالَ أَبَانُ وَأَنْتَ
بِهَذَا يَا وَبْرُ تَحَدَّرَ مِنْ رَأْسِ ضَأْنٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَانُ اجْلِسْ فَلَمْ يَقْسِمْ
لَهُمْ
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Abdullah;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan katanya; aku mendengar Az Zuhri dan Ismail
bin Umayyah menanyainya, katanya; Telah mengabarkan kepadaku Anbasah bin
Said, Abu
Hurairah
radliallahu 'anhu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta beliau.
Lantas sebagian Banu Sa'id bin 'Ash berujar; "Tolong, jangan engkau beri dia".
Maka Abu Hurairah mengatakan; 'Orang inilah si pembunuh Ibnu Qauqal.' Kontan
orang Bani Sa'id menghinanya; 'Alangkah mengherankan binatang yang turun dari
pelosok gunung 'Dho'n ini. -Ucapan hewan yang ditujukan kepada Abu Hurairah
adalah untuk penghinaan- Dan disebutkan dari Az Zubaidi dari Az
Zuhri, katanya, telah mengabarkan kepadaku 'Anbasah bin Sa'id, ia mendengar Abu
Hurairah mengabarkan Said bin 'Ash, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus Abban bin Said dalam sebuah ekspedisi militer dari Madinah ke arah
Nejed. Kata Abu Hurairah, Abban dan bala tentaranya menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di Khaibar setelah beliau menaklukkannya yang ketika itu tali
kuda mereka terbuat dari sabut kurma. Kata Abu Hurairah, saya katakan; 'Wahai
Rasulullah, jangan engkau bagi untuk mereka.' Maka Abban ganti mengatakan; 'Apa
engkau seperti ini wahai hewan yang turun dari dari puncak gunung Dho'n.' Lantas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai Abban, duduk kamu.' Dan
shallallahu 'alaihi wasallam tidak membagi untuk mereka semua.
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ يَحْيَى
بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَنِي جَدِّيأَنَّ أَبَانَ بْنَ سَعِيدٍ أَقْبَلَ إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَقَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا قَاتِلُ ابْنِ قَوْقَلٍ وَقَالَ أَبَانُ
لِأَبِي هُرَيْرَةَ وَاعَجَبًا لَكَ وَبْرٌ تَدَأْدَأَ مِنْ قَدُومِ ضَأْنٍ يَنْعَى
عَلَيَّ امْرَأً أَكْرَمَهُ اللَّهُ بِيَدِي وَمَنَعَهُ أَنْ يُهِينَنِي
بِيَدِهِ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail;
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Yahya bin Sa'id katanya; Telah
mengabarkan kepadaku kakekku, bahwasanya Abban bin Sa'id menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
mengucapkan salam, lantas Abu Hurairah berujar; "Wahai Rasulullah, inilah si
pembunuh Ibnu Qauqal." Maka Abban katakan kepada Abu Hurairah; 'Alangkah
mengherankan untukmu, si hewan yang turun dari pelosok gunung Dho'n.' Ia
mencelaku dengan seseorang yang telah Allah muliakan melalui perantaraanku,
sedang ia mencegahnya untuk menghinaku dengan tangannya.
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَأَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا
السَّلَام بِنْتَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ إِلَى
أَبِي بَكْرٍ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْهِ بِالْمَدِينَةِ وَفَدَكٍ وَمَا بَقِيَ
مِنْ خُمُسِ خَيْبَرَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ إِنَّمَا يَأْكُلُ
آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الْمَالِ وَإِنِّي
وَاللَّهِ لَا أُغَيِّرُ شَيْئًا مِنْ صَدَقَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ حَالِهَا الَّتِي كَانَ عَلَيْهَا فِي عَهْدِ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَأَعْمَلَنَّ فِيهَا بِمَا عَمِلَ
بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَبَى أَبُو بَكْرٍ أَنْ
يَدْفَعَ إِلَى فَاطِمَةَ مِنْهَا شَيْئًا فَوَجَدَتْ فَاطِمَةُ عَلَى أَبِي بَكْرٍ
فِي ذَلِكَ فَهَجَرَتْهُ فَلَمْ تُكَلِّمْهُ حَتَّى تُوُفِّيَتْ وَعَاشَتْ بَعْدَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ فَلَمَّا
تُوُفِّيَتْ دَفَنَهَا زَوْجُهَا عَلِيٌّ لَيْلًا وَلَمْ يُؤْذِنْ بِهَا أَبَا
بَكْرٍ وَصَلَّى عَلَيْهَا وَكَانَ لِعَلِيٍّ مِنْ النَّاسِ وَجْهٌ حَيَاةَ
فَاطِمَةَ فَلَمَّا تُوُفِّيَتْ اسْتَنْكَرَ عَلِيٌّ وُجُوهَ النَّاسِ فَالْتَمَسَ
مُصَالَحَةَ أَبِي بَكْرٍ وَمُبَايَعَتَهُ وَلَمْ يَكُنْ يُبَايِعُ تِلْكَ
الْأَشْهُرَ فَأَرْسَلَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ أَنْ ائْتِنَا وَلَا يَأْتِنَا أَحَدٌ
مَعَكَ كَرَاهِيَةً لِمَحْضَرِ عُمَرَ فَقَالَ عُمَرُ لَا وَاللَّهِ لَا تَدْخُلُ
عَلَيْهِمْ وَحْدَكَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ وَمَا عَسَيْتَهُمْ أَنْ يَفْعَلُوا بِي
وَاللَّهِ لآتِيَنَّهُمْ فَدَخَلَ عَلَيْهِمْ أَبُو بَكْرٍ فَتَشَهَّدَ عَلِيٌّ
فَقَالَ إِنَّا قَدْ عَرَفْنَا فَضْلَكَ وَمَا أَعْطَاكَ اللَّهُ وَلَمْ نَنْفَسْ
عَلَيْكَ خَيْرًا سَاقَهُ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَكِنَّكَ اسْتَبْدَدْتَ عَلَيْنَا
بِالْأَمْرِ وَكُنَّا نَرَى لِقَرَابَتِنَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَصِيبًا حَتَّى فَاضَتْ عَيْنَا أَبِي بَكْرٍ فَلَمَّا
تَكَلَّمَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَرَابَةُ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إِلَيَّ أَنْ أَصِلَ مِنْ
قَرَابَتِي وَأَمَّا الَّذِي شَجَرَ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ مِنْ هَذِهِ الْأَمْوَالِ
فَلَمْ آلُ فِيهَا عَنْ الْخَيْرِ وَلَمْ أَتْرُكْ أَمْرًا رَأَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُهُ فِيهَا إِلَّا صَنَعْتُهُ
فَقَالَ عَلِيٌّ لِأَبِي بَكْرٍ مَوْعِدُكَ الْعَشِيَّةَ لِلْبَيْعَةِ فَلَمَّا
صَلَّى أَبُو بَكْرٍ الظُّهْرَ رَقِيَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَتَشَهَّدَ وَذَكَرَ
شَأْنَ عَلِيٍّ وَتَخَلُّفَهُ عَنْ الْبَيْعَةِ وَعُذْرَهُ بِالَّذِي اعْتَذَرَ
إِلَيْهِ ثُمَّ اسْتَغْفَرَ وَتَشَهَّدَ عَلِيٌّ فَعَظَّمَ حَقَّ أَبِي بَكْرٍ
وَحَدَّثَ أَنَّهُ لَمْ يَحْمِلْهُ عَلَى الَّذِي صَنَعَ نَفَاسَةً عَلَى أَبِي
بَكْرٍ وَلَا إِنْكَارًا لِلَّذِي فَضَّلَهُ اللَّهُ بِهِ وَلَكِنَّا نَرَى لَنَا
فِي هَذَا الْأَمْرِ نَصِيبًا فَاسْتَبَدَّ عَلَيْنَا فَوَجَدْنَا فِي أَنْفُسِنَا
فَسُرَّ بِذَلِكَ الْمُسْلِمُونَ وَقَالُوا أَصَبْتَ وَكَانَ الْمُسْلِمُونَ إِلَى
عَلِيٍّ قَرِيبًا حِينَ رَاجَعَ الْأَمْرَ الْمَعْرُوفَ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair;
Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Urwah
dari Aisyah, Fathimah
Alaihas Salam binti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutus utusan kepada
Abu
Bakar
meminta warisannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari harta Fai
yang Allah berikan kepadanya di Madinah dan Fadak, serta sisa seperlima ghanimah
Khaibar. Maka Abu bakar katakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda: 'Kami tidak diwarisi, segala yang kami tinggalkan hanya sebagai
sedekah saja, hanyasanya keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam makan
dari harta ini, dan demi Allah, saya tak bakalan merubah sedikitpun sedekah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari keadaannya semula sebagaimana
beliau kelola semasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan akan saya
kelola sebagaimana Rasulullah mengelola. Maka Abu Bakar enggan menyerahkan
sedikitpun kepada Fathimah sehingga Fathimah emosi kepada Abu Bakar dalam
masalah ini. Fathimah akhirnya mengabaikan Abu Bakar dan tak pernah mengajaknya
bicara hingga ia wafat, dan ia hidup enam bulan sepeninggal Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Ketika wafat, ia dimandikan oleh suaminya, Ali, ketika malam
hari, dan Ali tidak memberitahukan kewafatannya kepada Abu Bakar, padahal semasa
Fathimah, Ali dituakan oleh masyarakat. Ajaibnuya, ketika Fathimah wafat, Ali
memungkiri penghormatan para sahabat kepadanya, dan ia lebih cenderung berdamai
dengan Abu Bakar dan berbaiat kepadanya, sekalipun ia sendiri tidak berbaiat di
bulan-bulan itu. Ali kemudian mengutus seorang utusan yang inti pesannya;
'Tolong datangilah kami, dan jangan seorangpun bersamamu! ' Ini Ali ucapkan
jangan-jangan Umar juga turut hadir. Namun Umar mengatakan; 'Tidak, demi Allah,
jangan engkau temui mereka sendirian.' Kata Abu Bakar; 'Kalian tidak tahu apa
yang akan mereka lakukan terhadapku, demi Allah, aku sajalah yang menemui
mereka.' Abu Bakar lantas menemui mereka, Ali mengucapkan syahadat dan berujar;
'Kami tahu keutamaanmu dan apa yang telah Allah kurniakan kepadamu, kami bukan
berarti dengki terhadap kebaikan yang telah Allah berikan padamu, namun rupanya
engkau hanya menggunakan logikamu sendiri memperlakukan kami, kami punya
pendapat, selayaknya kami peroleh bagian karena kedekatan kekerabatan kami dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga kedua mata Abu Bakar menangis.
Ketika Abu Bakar bicara, Abu bakar sampaikan; 'Kekerabatan Rasulullah lebih saya
cintai daripada aku menyambung kekerabatanku, adapun percekcokan antara aku dan
kalian dari harta ini, saya tidak pernah mengingkari kebaikan, tidaklah
kutinggalkan sebuah perkara yang kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukannya, selain kulakukan. Kemudian Ali katakan kepada Abu bakar; 'Waktu
baiat kepadamu nanti sore." Ketika Abu Bakar telah shalat Zhuhur, beliau naik
mimbar, beliau ucapkan syahadat dan beliau utarakan masalah Ali dan
ketidakikutsertaannya dari bai'at dan alasannya, kemudian beliau beristighfar.
Ali kemudian bersaksi dan mengemukakan keagungan hak Abu Bakar, dan ia ceritakan
bahwa apa yang ia lakukan tidak sampai menyeretnya untuk dengki kepada Abu
Bakar, tidak pula sampai mengingkari keutamaan yang telah Allah berikan kepada
Abu Bakar, hanya kami berpandangan bahwa kami sebenarnya layak untuk menyatakan
pendapat dalam masalah ini (warisan), namun rupanya Abu Bakar melakukan dengan
logikanya sendiri sehingga kami merasa emosi.' Kaum muslimin pun bergembira atas
pernyataan Ali dan berujar; 'Engkau benar.' Sehingga kaum muslimin semakin dekat
dengan Ali ketika Ali mengembalikan keadaan menjadi baik."
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا حَرَمِيٌّ حَدَّثَنَا
شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عُمَارَةُ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْلَمَّا فُتِحَتْ خَيْبَرُ قُلْنَا الْآنَ نَشْبَعُ مِنْ
التَّمْرِ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Harami; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah katanya; Telah mengabarkan kepadaku Umarah dari Ikrimah dari Aisyah
Radlhiyallahu 'Anha, katanya; ketika Khaibar ditaklukkan, kami berujar; "Sekarang kami kenyang dengan
kurma."
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ حَبِيبٍ حَدَّثَنَا
عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ
عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَمَا شَبِعْنَا حَتَّى فَتَحْنَا
خَيْبَرَ
Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan; Telah menceritakan kepada kami Qurrah bin
Habib; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar dari
Ayahnya dari Ibnu Umar radliallahu ‘anhu, katanya; "Kami belum pernah
kenyang hingga kami taklukkan Khaibar."
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa