No. Hadist: 3540
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ
سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ حَدَّثَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ زَيْدَ بْنَ عَمْرِو بْنِ
نُفَيْلٍ بِأَسْفَلِ بَلْدَحٍ قَبْلَ أَنْ يَنْزِلَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَحْيُ فَقُدِّمَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُفْرَةٌ فَأَبَى أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا ثُمَّ قَالَ زَيْدٌ
إِنِّي لَسْتُ آكُلُ مِمَّا تَذْبَحُونَ عَلَى أَنْصَابِكُمْ وَلَا آكُلُ إِلَّا
مَا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَأَنَّ زَيْدَ بْنَ عَمْرٍو كَانَ يَعِيبُ
عَلَى قُرَيْشٍ ذَبَائِحَهُمْ وَيَقُولُ الشَّاةُ خَلَقَهَا اللَّهُ وَأَنْزَلَ
لَهَا مِنْ السَّمَاءِ الْمَاءَ وَأَنْبَتَ لَهَا مِنْ الْأَرْضِ ثُمَّ
تَذْبَحُونَهَا عَلَى غَيْرِ اسْمِ اللَّهِ إِنْكَارًا لِذَلِكَ وَإِعْظَامًا
لَهُ
Telah bercerita kepadaku Muhammad bin
Abu Bakr dari Fudlail bin Sulaiman telah bercerita kepada kami Musa bin 'Uqbah telah bercerita kepada kami Salim bin Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Zaid bin 'Amru bin
Nufail di suatu jalan di bawah lembah bernama Baldah sebelum Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menerima wahyu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
disuguhi hidangan makanan namun beliau enggan memakannya. Kata beliau; "Wahai
Zaid, aku tidak memakan sesuatu yang kalian sembelih di atas nashab kalian (batu
besar yang biasa digunakan untuk menyembelih hewan yang ditujukan untuk behala)
dan aku tidak akan memakan sesuatu kecuali yang disembelih dengan menyebut nama
Allah". Dan Zaid bin 'Amru pernah mencela Quraisy dalam perkara sembelihan
mereka dengan berkata; "Kambing itu diciptakan oleh Allah dan Allah menurunkan
air hujan dari langit untuknya, Allah juga menumbuhkan tumbuhan di muka bumi
untuknya, kemudian kalian menyembelihnya tanpa menyebut nama Allah". Hal ini
diungkapan oleh Zaid sebagai protes atas tindakan mereka sekaligus menganggapnya
sebagai perkara yang tidak sepele.
No. Hadist: 3541
قَالَ مُوسَى حَدَّثَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُهُ
إِلَّا تَحَدَّثَ بِهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ زَيْدَ بْنَ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ
خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ يَسْأَلُ عَنْ الدِّينِ وَيَتْبَعُهُ فَلَقِيَ عَالِمًا
مِنْ الْيَهُودِ فَسَأَلَهُ عَنْ دِينِهِمْ فَقَالَ إِنِّي لَعَلِّي أَنْ أَدِينَ
دِينَكُمْ فَأَخْبِرْنِي فَقَالَ لَا تَكُونُ عَلَى دِينِنَا حَتَّى تَأْخُذَ
بِنَصِيبِكَ مِنْ غَضَبِ اللَّهِ قَالَ زَيْدٌ مَا أَفِرُّ إِلَّا مِنْ غَضَبِ
اللَّهِ وَلَا أَحْمِلُ مِنْ غَضَبِ اللَّهِ شَيْئًا أَبَدًا وَأَنَّى
أَسْتَطِيعُهُ فَهَلْ تَدُلُّنِي عَلَى غَيْرِهِ قَالَ مَا أَعْلَمُهُ إِلَّا أَنْ
يَكُونَ حَنِيفًا قَالَ زَيْدٌ وَمَا الْحَنِيفُ قَالَ دِينُ إِبْرَاهِيمَ لَمْ
يَكُنْ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَا يَعْبُدُ إِلَّا اللَّهَ فَخَرَجَ
زَيْدٌ فَلَقِيَ عَالِمًا مِنْ النَّصَارَى فَذَكَرَ مِثْلَهُ فَقَالَ لَنْ تَكُونَ
عَلَى دِينِنَا حَتَّى تَأْخُذَ بِنَصِيبِكَ مِنْ لَعْنَةِ اللَّهِ قَالَ مَا
أَفِرُّ إِلَّا مِنْ لَعْنَةِ اللَّهِ وَلَا أَحْمِلُ مِنْ لَعْنَةِ اللَّهِ وَلَا
مِنْ غَضَبِهِ شَيْئًا أَبَدًا وَأَنَّى أَسْتَطِيعُ فَهَلْ تَدُلُّنِي عَلَى
غَيْرِهِ قَالَ مَا أَعْلَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ حَنِيفًا قَالَ وَمَا
الْحَنِيفُ قَالَ دِينُ إِبْرَاهِيمَ لَمْ يَكُنْ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا
وَلَا يَعْبُدُ إِلَّا اللَّهَ فَلَمَّا رَأَى زَيْدٌ قَوْلَهُمْ فِي إِبْرَاهِيمَ
عَلَيْهِ السَّلَام خَرَجَ فَلَمَّا بَرَزَ رَفَعَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ
إِنِّي أَشْهَدُ أَنِّي عَلَى دِينِ إِبْرَاهِيمَ وَقَالَ اللَّيْثُ كَتَبَ إِلَيَّ
هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
قَالَتْ رَأَيْتُ زَيْدَ بْنَ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ قَائِمًا مُسْنِدًا ظَهْرَهُ
إِلَى الْكَعْبَةِ يَقُولُ يَا مَعَاشِرَ قُرَيْشٍ وَاللَّهِ مَا مِنْكُمْ عَلَى
دِينِ إِبْرَاهِيمَ غَيْرِي وَكَانَ يُحْيِي الْمَوْءُودَةَ يَقُولُ لِلرَّجُلِ
إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقْتُلَ ابْنَتَهُ لَا تَقْتُلْهَا أَنَا أَكْفِيكَهَا
مَئُونَتَهَا فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا تَرَعْرَعَتْ قَالَ لِأَبِيهَا إِنْ شِئْتَ
دَفَعْتُهَا إِلَيْكَ وَإِنْ شِئْتَ كَفَيْتُكَ مَئُونَتَهَا
(Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), Musa berkata, telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah, aku tidak mengetahuinya kecuali apa yang diceritakannya dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma,
bahwa Zaid bin Amru bin Nufail pergi ke negeri Syam mencari agama yang hendak
dia ikuti. Kemudian dia bertemu dengan seorang 'alim Yahudi (rahib) dan bertanya
kepadanya tentang agama mereka. Zaid berkata; "Sungguh barangkali aku dapat
memeluk agama kalian. Untuk itu tolong terangkan kepadaku". Maka rahib itu
berkata; "Janganlah kamu mengikuti agama kami kecuali jika kamu mau mendapat
bagian dari murka Allah". Zaid berkata; "Tidaklah aku lari melainkan karena
menghindar dari murka Allah, dan selamanya aku tidak mau menanggung sedikitpun
dari murka Allah. Maka bagaimana mungkin aku mampu menanggungnya?. Apakah engkau
dapat menunjukkan aku kepada agama yang lain?". Rahib Yahudi itu berkata; "Aku
tidak tahu kecuali agama yang hanif". Zaid bertanya; "Apakah yang dimaksud
dengan hanif itu?". Rahib itu berkata; "Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, dan
dia tidak beragama Yahudi dan tidak pula Nashrani, dia tidak menyembah kecuali
hanya kepada Allah". Maka Zaid pun pergi, kemudian dia bertemu dengan seorang
'alim Nashrani (pendeta) dan menceritakan seperti tadi, tetapi sang pendeta
berkata; "sekali-kali tidaklah kamu mengikuti agama kami kecuali kamu akan
mendapat bagian dari laknat Allah". Maka Zaid berkata; "Tidaklah aku lari
melainkan karena menghindar dari murka Allah, dan selamanya aku tidak mau
menanggung sedikitpun dari laknat Allah dan murka Allah. Maka bagaimana mungkin
aku mampu menanggungnya? Apakah engkau dapat menunjukkan aku kepada agama yang
lain?". Pendeta Nashrani itu berkata; "Aku tidak tahu kecuali agama yang hanif".
Zaid bertanya; "Apakah yang dimaksud dengan hanif itu?" Pendeta itu berkata;
"Agama Nabi Ibrahim 'alaihis salam, dan dia tidak beragama Yahudi dan tidak pula
Nashrani, dia tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah". Setelah Zaid
merenungkan apa yang mereka katakan tentang Ibrahim 'alaihis salam, Zaid pergi
dan setelah nampak dia berdo'a; "Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku memeluk agama
Ibrahim". Dan Al Laits berkata; Hisyam menulis surat kepadaku dari bapaknya dari
Asma' biti Abu Bakr radliallahu 'anhuma berkata; Aku melihat Zaid bin 'Amru bin
Nufail berdiri sambil menyandarkan punggungnya di Ka'bah seraya berseru; "Wahai
sekalian kaum Quraisy, demi Allah, tidak ada seorangpun dari kalian yang berada
di atas agama Ibrahim selain aku". Zaid dahulu adalah orang yang mempertahankan
hidup anak perempuan yang biasanya dikubur hidup-hidup dan dia berkata kepada
seseorang yang hendak membunuh putrinya; "Janganlah kamu membunuhnya karena aku
yang akan mencukupi kebutuhan hidupnya". Maka dia mengambil anak perempuan itu
dan apabila anak perempuan itu sudah beranjak menjadi dewasa, Zaid berkata
kepada bapak anak perempuan itu; "Jika kamu mau aku serahkan anak ini kepadamu,
dan jika kamu mau aku bebaskan kamu dari kebutuhan hidupnya".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa