Bab: Tiga macam kuda
No. Hadist: 2648
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ
بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الْخَيْلُ لِثَلَاثَةٍ لِرَجُلٍ أَجْرٌ وَلِرَجُلٍ سِتْرٌ وَعَلَى رَجُلٍ وِزْرٌ
فَأَمَّا الَّذِي لَهُ أَجْرٌ فَرَجُلٌ رَبَطَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَأَطَالَ
فِي مَرْجٍ أَوْ رَوْضَةٍ فَمَا أَصَابَتْ فِي طِيَلِهَا ذَلِكَ مِنْ الْمَرْجِ
أَوْ الرَّوْضَةِ كَانَتْ لَهُ حَسَنَاتٍ وَلَوْ أَنَّهَا قَطَعَتْ طِيَلَهَا
فَاسْتَنَّتْ شَرَفًا أَوْ شَرَفَيْنِ كَانَتْ أَرْوَاثُهَا وَآثَارُهَا حَسَنَاتٍ
لَهُ وَلَوْ أَنَّهَا مَرَّتْ بِنَهَرٍ فَشَرِبَتْ مِنْهُ وَلَمْ يُرِدْ أَنْ
يَسْقِيَهَا كَانَ ذَلِكَ حَسَنَاتٍ لَهُ وَرَجُلٌ رَبَطَهَا فَخْرًا وَرِئَاءً
وَنِوَاءً لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ فَهِيَ وِزْرٌ عَلَى ذَلِكَ وَسُئِلَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحُمُرِ فَقَالَ مَا أُنْزِلَ
عَلَيَّ فِيهَا إِلَّا هَذِهِ الْآيَةُ الْجَامِعَةُ الْفَاذَّةُ } فَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا
يَرَهُ {
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Zaid bin Aslam dari Abu Shalih As-Samman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kuda itu ada tiga jenis. Yang
pertama kuda yang bagi seorang pemiliknya menjadi pahala, yang kedua menjadi
sarana untuk memenuhi kebutuhan dan yang ketiga mendatangkan dosa. Adapun orang
yang mendapatkan pahala adalah orang yang menambat kudanya untuk kepentingan fii
sabilillah dimana dia mengikatnya di ladang hijau penuh rerumputan atau taman.
Apa saja yang didapatkan kuda itu selama berada dalam pengembalaan di ladang
penuh rerumputan hijau atau taman maka semua akan menjadi kebaikan bagi orang
itu. Seandainya talinya putus lalu kuda itu berlari sekali atau dua kali maka
jejak-jejak dan kotorannya akan menjadi kebaikan bagi pemiliknya. Dan seandainya
kuda itu melewati sungai lalu minum darinya sedangkan dia tidak hendak
memberinya minum maka semua itu baginya adalah kebaikan. Yang kedua adalah
seseorang yang menambatkan kudanya dengan kesombongan, pamer dan permusuhan
terhadap Kaum Muslimin maka baginya adalah dosa disebabkan perbuatannya itu".
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang keledai, maka Beliau
menjawab: "Tidak ada wahyu yang diturunkan kepadaku tentang itu kecuali ayat 7 -
8 Surah Al Zalzalah, yang mencakup banyak faedah (yang artinya): ("Maka
barangsiapa yang beramal kebaikan seberat biji sawi maka dia akan melihat
balasannya dan barang siapa yang beramal keburukan seberat biji sawi maka dia
akan melihat balasannya").
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa