Bab: Baiat dalam
peperangan untuk tidak melarikan diri
No. Hadist: 2738
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ
نَافِعٍ قَالَ قَالَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا رَجَعْنَا مِنْ
الْعَامِ الْمُقْبِلِ فَمَا اجْتَمَعَ مِنَّا اثْنَانِ عَلَى الشَّجَرَةِ الَّتِي
بَايَعْنَا تَحْتَهَا كَانَتْ رَحْمَةً مِنْ اللَّهِ فَسَأَلْتُ نَافِعًا عَلَى
أَيِّ شَيْءٍ بَايَعَهُمْ عَلَى الْمَوْتِ قَالَ لَا بَلْ بَايَعَهُمْ عَلَى
الصَّبْرِ
Telah
bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Juwairiyah
dari Nafi' berkata; Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata: "Kami kembali
(ke Hudaibiyah) pada tahun berikutnya (satu tahun setelah perjanjian
Hudaibiyah), maka tidak ada dua orang dari kami yang berkumpul di pohon yang
kami dulu kami berbaiat dibawahnya. Pohon itu menjadi rahmat dari Allah".
Kemudian aku bertanya kepada Nafi': "Atas dasar apa Beliau membaiat mereka,
apakah untuk kematian?" Dia menjawab: "Tidak, namun Beliau membaiat mereka untuk
kesabaran".
No. Hadist: 2739
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ يَحْيَى عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا كَانَ زَمَنُ الْحَرَّةِ أَتَاهُ آتٍ فَقَالَ
لَهُ إِنَّ ابْنَ حَنْظَلَةَ يُبَايِعُ النَّاسَ عَلَى الْمَوْتِ فَقَالَ لَا
أُبَايِعُ عَلَى هَذَا أَحَدًا بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
Telah
bercerita kepada kami Musa bin Isma'il telah bercerita kepada kami Wuhaib telah
bercerita kepada kami 'Amru bin Yahya dari 'Abbad bin Tamim dari 'Abdullah bin
Zaid radliallahu 'anhu berkata: "Ketika terjadi peperangan Harrah (dan
orang-orang membai'at 'Abdullah bin Hanzholah untuk kematian), ada orang yang
datang kepadanya ('Abdullah bin Zaid) seraya berkata: "Sesungguhnya Ibnu
Hanzholah membai'at manusia atas kematian". Maka dia berkata: "Aku tidak akan
berbai'at kepada seseorang untuk hal itu kecuali kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam".
No. Hadist: 2740
حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ
أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَايَعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ عَدَلْتُ إِلَى ظِلِّ الشَّجَرَةِ
فَلَمَّا خَفَّ النَّاسُ قَالَ يَا ابْنَ الْأَكْوَعِ أَلَا تُبَايِعُ قَالَ قُلْتُ
قَدْ بَايَعْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَأَيْضًا فَبَايَعْتُهُ الثَّانِيَةَ
فَقُلْتُ لَهُ يَا أَبَا مُسْلِمٍ عَلَى أَيِّ شَيْءٍ كُنْتُمْ تُبَايِعُونَ
يَوْمَئِذٍ قَالَ عَلَى الْمَوْتِ
Telah
bercerita kepada kami Al Makkiy bin Ibrahim telah bercerita kepada kami Yazid
bin Abi 'Ubaid dari Salamah radliallahu 'anhu berkata; "Aku berbai'at kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (pada peristiwa Hudaibiyah) kemudian aku
berpindah kepada naungan pohon. Ketika orang-orang sudah agak longgar, Beliau
berkata: "Wahai Ibnu Al Akwa' (Salamah), tidakkah kamu berbai'at?" Aku berkata:
"Aku sudah berbai'at, wahai Rasulullah". Beliau berkata: "Bai'at lagi". Maka
kemudian aku berbai'at untuk kali kedua. Lalu aku (Yazid) bertanya kepadanya:
"Wahai Abu Muslim, untuk apakah kalian berbai'at pada saat itu?" Dia berkata:
"Untuk mati".
No. Hadist: 2741
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حُمَيْدٍ قَالَ
سَمِعْتُ أَنَسًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ كَانَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ
الْخَنْدَقِ تَقُولُ نَحْنُ الَّذِينَ بَايَعُوا مُحَمَّدَا عَلَى الْجِهَادِ مَا
حَيِينَا أَبَدَا فَأَجَابَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ اللَّهُمَّ لَا عَيْشَ إِلَّا عَيْشُ الْآخِرَهْ فَأَكْرِمْ الْأَنْصَارَ
وَالْمُهَاجِرَهْ
Telah
bercerita kepada kami Hafsh bin 'Umar telah bercerita kepada kami Syu'bah dari
Humaid berkata, aku mendengar Anas radliallahu 'anhu berkata; Pada perang Al
Khandaq, orang-orang Anshar bersya'ir: "Kami adalah orang-orang yang
berbai'at kepada Muhammad. Untuk terus berjihad selama kami hidup". Lalu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyambut sya'ir mereka dengan bersya'ir: "Ya
Allah, tidak ada kehidupan yang sesungguhnya melainkan kehidupan akhirat. Maka
muliakanlah Anshar dan Muhajirin".
No. Hadist: 2742
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ سَمِعَ مُحَمَّدَ بْنَ فُضَيْلٍ
عَنْ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ مُجَاشِعٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَأَخِي فَقُلْتُ
بَايِعْنَا عَلَى الْهِجْرَةِ فَقَالَ مَضَتْ الْهِجْرَةُ لِأَهْلِهَا فَقُلْتُ
عَلَامَ تُبَايِعُنَا قَالَ عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْجِهَادِ
Telah
bercerita kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia mendengar Muhammad bin Fudhail dari
'Ashim dari Abu 'Utsman dari Mujasyi' radliallahu 'anhu berkata; Aku menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama saudaraku lalu aku berkata: "Bai'atlah
kami atas hijrah". Maka Beliau berkata: "Hijrah sudah berlalu bagi para
penduduknya (Makkah) ". Lalu aku tanyakan: "Lalu atas apa Tuan membai'at kami?"
Beliau berkata: "Atas Islam dan jihad".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa