Bab: Perkataan orang yang memberi wasiat kepada orang yang menerima wasiat
No. Hadist: 2540
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ
عُتْبَةُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ عَهِدَ إِلَى أَخِيهِ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ
أَنَّ ابْنَ وَلِيدَةِ زَمْعَةَ مِنِّي فَاقْبِضْهُ إِلَيْكَ فَلَمَّا كَانَ عَامُ
الْفَتْحِ أَخَذَهُ سَعْدٌ فَقَالَ ابْنُ أَخِي قَدْ كَانَ عَهِدَ إِلَيَّ فِيهِ
فَقَامَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ فَقَالَ أَخِي وَابْنُ أَمَةِ أَبِي وُلِدَ عَلَى
فِرَاشِهِ فَتَسَاوَقَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ أَخِي كَانَ عَهِدَ إِلَيَّ فِيهِ
فَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ أَخِي وَابْنُ وَلِيدَةِ أَبِي فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ بْنَ زَمْعَةَ
الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ ثُمَّ قَالَ لِسَوْدَةَ بِنْتِ
زَمْعَةَ احْتَجِبِي مِنْهُ لِمَا رَأَى مِنْ شَبَهِهِ بِعُتْبَةَ فَمَا رَآهَا
حَتَّى لَقِيَ اللَّهَ
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"Sesunguhnya 'Utbah bin Abi Waqosh telah berjanji kepada saudaranya Sa'ad bin
Abi Waqosh bahwa anak dari walidah (budak perempuan) Zam'ah dariku maka
ambillah". Ketika tahun penaklukan kota Makkah, Sa'ad mengambilnya. Saad
berkata: "Dia adalah anak saudaraku yang telah berjanji kepadaku tentang anak
ini". Maka 'Abdu bin Zam'ah berdiri seraya berkata: "Saudaraku dan anak dari
budak perempuan bapakku dilahirkan di atas tempat tidurnya (dilahirkan dari
hasil pernikahan yang sah dengan suaminya). Maka keduanya mengadukan perkara itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sa'ad berkata: "Wahai
Rasulullah, dia adalah anak dari saudaraku yang telah berjanji kepadaku tentang
anak ini". Kemudian 'Abdu bin Zam'ah berkata: "Saudaraku dan anak dari budak
perempuan bapakku". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Dia
itu menjadi milikmu wahai 'Abdu bin Zam'ah. Anak itu milik suami (yang menikah
dengan sah) sedangkan untuk pezina baginya adalah batu (dirajam) ". Kemudian
Beliau berkata kepada Saudah binti Zam'ah: "berhijablah (menutup diri) darinya"
karena Beliau melihat adanya kemiripan anak tersebut dengan 'Utbah. Maka sejak
itu pula ia tidak pernah melihat Saudah hingga meninggal".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa