Bab: Tafsir syubhat
No. Hadist: 1911
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ أَخْبَرَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ
اللَّهِ بْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ الْحَارِثِ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ جَاءَتْ فَزَعَمَتْ أَنَّهَا أَرْضَعَتْهُمَا
فَذَكَرَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْرَضَ عَنْهُ
وَتَبَسَّمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَيْفَ وَقَدْ
قِيلَ وَقَدْ كَانَتْ تَحْتَهُ ابْنَةُ أَبِي إِهَابٍ التَّمِيمِيِّ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Husain telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Abu
Mulaikah dari 'Uqbah bin Al Harits radliallahu 'anhu bahwa ada seorang wanita kulit hitam datang dan mengaku bahwa dia pernah
menyusui keduanya. Kejadian ini kemudian diceritakan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Maka Beliau berpaling dan tersenyum kepadanya seraya berkata:
"Bagaimana lagi, sedangkan dia sudah mengatakannya". Saat itu yang menjadi
mempelai puteri adalah anak perempuan Abu Ihab
At-Taymiy.
No. Hadist: 1912
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ
شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَالَتْ كَانَ عُتْبَةُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ عَهِدَ إِلَى أَخِيهِ سَعْدِ بْنِ
أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّ ابْنَ وَلِيدَةِ زَمْعَةَ مِنِّي فَاقْبِضْهُ قَالَتْ
فَلَمَّا كَانَ عَامَ الْفَتْحِ أَخَذَهُ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ وَقَالَ ابْنُ
أَخِي قَدْ عَهِدَ إِلَيَّ فِيهِ فَقَامَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ فَقَالَ أَخِي
وَابْنُ وَلِيدَةِ أَبِي وُلِدَ عَلَى فِرَاشِهِ فَتَسَاوَقَا إِلَى النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ أَخِي
كَانَ قَدْ عَهِدَ إِلَيَّ فِيهِ فَقَالَ عَبْدُ بْنُ زَمْعَةَ أَخِي وَابْنُ
وَلِيدَةِ أَبِي وُلِدَ عَلَى فِرَاشِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ لَكَ يَا عَبْدُ بْنَ زَمْعَةَ ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ
ثُمَّ قَالَ لِسَوْدَةَ بِنْتِ زَمْعَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ احْتَجِبِي مِنْهُ لِمَا رَأَى مِنْ شَبَهِهِ بِعُتْبَةَ فَمَا رَآهَا
حَتَّى لَقِيَ اللَّهَ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah telah menceritakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; 'Utbah bin Abu Waqash berpesan
kepada saudaranya Sa'ad bin Abu Waqash yang isinya 'Anak laki-laki dari hamba
sahaya Zam'ah adalah anakku maka ambillah. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata;
Ketika tahun Pembebasan Makkah, Sa'ad bin Abu Waqash mengambilnya, seraya
berkata; Itu anak laki-laki saudaraku, yang ia berpesan kepadaku untuk mengambil
anak ini. Maka 'Abd bin Zam'ah berdiri lalu berkata: Oh tidak, karena saudaraku
dan anak laki-laki hamba sahaya ayahku dilahirkan di tempat tidurnya. Lalu
keduanya mengadukan masalah ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sa'ad
berkata: "Wahai Rasulullah, ini adalah anak saudaraku, yang saudaraku telah
berpesan kepadaku untuk mengambilnya. Lalu 'Abd bin Zam'ah berkata: "Saudaraku
dan anak laki-laki dari hamba sahaya ayahku dilahirkan pada tempat tidurnya".
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Dia itu milikmu wahai
'Abd bin Zam'ah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Anak itu
milik pemilik kasur (suami) sedangkan lelaki pezina baginya adalah batu
(dirajam). Kemudian Beliau berkata kepada Saudah binti Zam'ah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Berhijablah engkau daripadanya wahai Saudah, yang
demikian karena ada kemiripannya dengan 'Utbah". Maka anak laki-laki dari hamba
sahaya Zam'ah itu tidak pernah melihat Saudah selama-lamanya hingga Saudah
berjumpa dengan Allah.
No. Hadist: 1913
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي السَّفَرِ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ الْمِعْرَاضِ فَقَالَ إِذَا أَصَابَ بِحَدِّهِ فَكُلْ وَإِذَا
أَصَابَ بِعَرْضِهِ فَقَتَلَ فَلَا تَأْكُلْ فَإِنَّهُ وَقِيذٌ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ أُرْسِلُ كَلْبِي وَأُسَمِّي فَأَجِدُ مَعَهُ عَلَى الصَّيْدِ كَلْبًا
آخَرَ لَمْ أُسَمِّ عَلَيْهِ وَلَا أَدْرِي أَيُّهُمَا أَخَذَ قَالَ لَا تَأْكُلْ
إِنَّمَا سَمَّيْتَ عَلَى كَلْبِكَ وَلَمْ تُسَمِّ عَلَى الْآخَرِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Abdullah bin Abu
As-Safar dari Asy-Sya'by
dari 'Adiy bin Hatim radliallahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang anak panah yang mengenai hewan buruan, maka
Beliau menjawab: "Jika panah itu mengenai hewan buruan dengan ujung besinya yang
tajam maka makanlah dan jika terkena oleh bagian pinggirnya lalu hewan buruan
itu mati maka janganlah kamu makan karena dia berarti bangkai karena tidak
terbunuh dengan ujung panah yang tajam". Aku katakan: "Wahai Rasulullah, aku
melepas anjing buruanku dengan mengucapkan basmalah lalu aku dapatkan ada anjing
lain pada hewan buruan itu yang aku tidak membaca basmalah dan aku tidak tahu
yang mana dari dua anjing itu yang membunuh hewan buruan itu". Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan kamu makan, karena kamu membaca
basmalah untuk anjingmu dan tidak untuk anjing yang
lain".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa