Bab: Melakukan dalam
umrah sebagaimana yang dilakukan dalam haji
No. Hadist: 1664
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا عَطَاءٌ
قَالَ حَدَّثَنِي صَفْوَانُ بْنُ يَعْلَى بْنِ أُمَيَّةَ يَعْنِي عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ
بِالْجِعْرَانَةِ وَعَلَيْهِ جُبَّةٌ وَعَلَيْهِ أَثَرُ الْخَلُوقِ أَوْ قَالَ
صُفْرَةٌ فَقَالَ كَيْفَ تَأْمُرُنِي أَنْ أَصْنَعَ فِي عُمْرَتِي فَأَنْزَلَ
اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسُتِرَ بِثَوْبٍ
وَوَدِدْتُ أَنِّي قَدْ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَقَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فَقَالَ عُمَرُ تَعَالَ أَيَسُرُّكَ أَنْ
تَنْظُرَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَنْزَلَ
اللَّهُ عَلَيْهِ الْوَحْيَ قُلْتُ نَعَمْ فَرَفَعَ طَرَفَ الثَّوْبِ فَنَظَرْتُ
إِلَيْهِ لَهُ غَطِيطٌ وَأَحْسِبُهُ قَالَ كَغَطِيطِ الْبَكْرِ فَلَمَّا سُرِّيَ
عَنْهُ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ الْعُمْرَةِ اخْلَعْ عَنْكَ الْجُبَّةَ
وَاغْسِلْ أَثَرَ الْخَلُوقِ عَنْكَ وَأَنْقِ الصُّفْرَةَ وَاصْنَعْ فِي عُمْرَتِكَ
كَمَا تَصْنَعُ فِي حَجِّكَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami 'Atho' berkata, telah menceritakan kepada saya Shawan bin Ya'la bin Umayyah, yaitu dari bapaknya bahwa ada seorang laki-laki datang
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat Beliau berada di Al Ji'ranah.
Orang itu mengenakan jubah (baju besar) yang masih terasa sisa wewangian padanya
atau nampat sisa pewarna kuning, berkata: "Bagaimana aku harus mengerjakan
'umrahku?". Maka Allah subhanahu wata'ala menurunkan wahyu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan wajah Beliau ditutup dengan kain. Ya'la bin
Umayyah berkata; "Aku sendiri sangat ingin dapat melihat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ketika sedang menerima wahyu". Maka 'Umar radliallahu 'anhu
berkata: "Kemarilah, apakah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika
sedang menerima wahyu dapat menyenangkanmu?". Aku katakan: "Ya". Maka 'Umar
membuka ujung kain yang tadi menutupi wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu aku dapat melihat Beliau sedang bernapas dalam tidurnya". (Kata Shafwan)
aku menduga bapakku berkata: "Beliau mendengkur sejenak". Ketika Beliau selesai
menerima wahyu, Beliau bertanya: "Mana orang tadi yang bertanya tentang 'umrah?.
Lepaslah jubahmu, cucilah dari sisa wewangian dan pewarna kuning dan kerjakan
'umrahmu seperti kamu mengerjakan haji".
No. Hadist: 1665
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ
هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا
يَوْمَئِذٍ حَدِيثُ السِّنِّ أَرَأَيْتِ قَوْلَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
} إِنَّ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلَا
جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا { فَلَا أُرَى عَلَى أَحَدٍ شَيْئًا أَنْ لَا يَطَّوَّفَ بِهِمَا
فَقَالَتْ عَائِشَةُ كَلَّا لَوْ كَانَتْ كَمَا تَقُولُ كَانَتْ فَلَا جُنَاحَ
عَلَيْهِ أَنْ لَا يَطَّوَّفَ بِهِمَا إِنَّمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ فِي
الْأَنْصَارِ كَانُوا يُهِلُّونَ لِمَنَاةَ وَكَانَتْ مَنَاةُ حَذْوَ قُدَيْدٍ
وَكَانُوا يَتَحَرَّجُونَ أَنْ يَطُوفُوا بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ فَلَمَّا
جَاءَ الْإِسْلَامُ سَأَلُوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْ ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى } إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ
الْبَيْتَ أَوْ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ
بِهِمَا { زَادَ سُفْيَانُ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ هِشَامٍ مَا أَتَمَّ اللَّهُ
حَجَّ امْرِئٍ وَلَا عُمْرَتَهُ لَمْ يَطُفْ بَيْنَ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةِ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Malik dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya bahwa dia berkata; Aku pernah bertanya kepada
'Aisyah
radliallahu 'anha isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat itu aku
masih muda: "Bagaimana pendapatmu tentang firman Allah Ta'ala (QS Al Baqarah
158) yang artinya: ("Sesungguhnya Ash-Shafaa dan Al Marwah adalah sebahagian
dari syi'ar-syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau
ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'iy antara keduanya"),
kalau aku berpendapat bahwa seseorang tidak mengapa untuk tidak berthawaf
(sa'iy) antara kedua bukit itu. 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Bukanlah
begitu. Seandainya ayat ini maksudnya sebagaimana yang kamu katakan itu, berarti
tidak berdosa bila ada orang yang tidak melaksanakan sa'iy antara keduanya.
Sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan Kaum Anshar yang dahulu mereka
berniat haji untuk patung Manat (yang mereka sembah) di daerah sekitar Qudaid.
Lantas mereka merasa berdosa bila harus sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al
Marwah. Setelah Islam datang, mereka bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam masalah itu, maka kemudian Allah Ta'ala menurunkan ayat
("Sesungguhnya Ash-Shafaa dan Al Marwah adalah sebahagian dari syi'ar-syi'ar
Allah. Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak
ada dosa baginya mengerjakan sa'iy antara keduanya"). Sufyan dan Abu Mu'awiyah menambahkan dari Hisyam (yakni dari bapaknya dari 'Aisyah radliallahu 'anha): "Allah tidak akan menerima haji atau 'umrah seseorang yang tidak
melakukan sa'iy antara bukit Ash-Shafaa dan Al Marwah".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa