Bab: Pembicaraan
Tentang Keberadaan Mayit dari Anak-anak Kaum Musyrikin
No. Hadist: 1294
حَدَّثَنِي حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ
أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَوْلَادِ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ اللَّهُ إِذْ خَلَقَهُمْ
أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا عَامِلِينَ
Telah menceritakan kepada kami Hibban bin Musa telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyir dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata,: Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ditanya tentang anak-anak
orang musyrikin (yang meninggal dunia), Beliau bersabda: "Allah subhanahu
wata'ala ketika menciptakan mereka, lebih mengetahui apa yang mereka
kerjakan".
No. Hadist: 1295
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ
قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ اللَّيْثِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ ذَرَارِيِّ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا
كَانُوا عَامِلِينَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Atha' bin Yazid Al Laitsiy bahwa dia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,: Ketika Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ditanya tentang keturunan
orang musyrikin (yang meninggal dunia), Beliau bersabda: "Allah subhanahu
wata'ala ketika menciptakan mereka lebih mengetahui apa yang telah mereka
kerjakan".
No. Hadist: 1296
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ
أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ
يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ
يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا
جَدْعَاءَ
Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dza'bi dari Az Zuhriy dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu
menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan
binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat
padanya?"
No. Hadist: 1297
بَاب حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ
حَازِمٍ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَقْبَلَ
عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ اللَّيْلَةَ رُؤْيَا قَالَ
فَإِنْ رَأَى أَحَدٌ قَصَّهَا فَيَقُولُ مَا شَاءَ اللَّهُ فَسَأَلَنَا يَوْمًا
فَقَالَ هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رُؤْيَا قُلْنَا لَا قَالَ لَكِنِّي رَأَيْتُ
اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي فَأَخَذَا بِيَدِي فَأَخْرَجَانِي إِلَى
الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ فَإِذَا رَجُلٌ جَالِسٌ وَرَجُلٌ قَائِمٌ بِيَدِهِ
كَلُّوبٌ مِنْ حَدِيدٍ قَالَ بَعْضُ أَصْحَابِنَا عَنْ مُوسَى إِنَّهُ يُدْخِلُ
ذَلِكَ الْكَلُّوبَ فِي شِدْقِهِ حَتَّى يَبْلُغَ قَفَاهُ ثُمَّ يَفْعَلُ
بِشِدْقِهِ الْآخَرِ مِثْلَ ذَلِكَ وَيَلْتَئِمُ شِدْقُهُ هَذَا فَيَعُودُ
فَيَصْنَعُ مِثْلَهُ قُلْتُ مَا هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى
أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ عَلَى قَفَاهُ وَرَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى رَأْسِهِ
بِفِهْرٍ أَوْ صَخْرَةٍ فَيَشْدَخُ بِهِ رَأْسَهُ فَإِذَا ضَرَبَهُ تَدَهْدَهَ
الْحَجَرُ فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ لِيَأْخُذَهُ فَلَا يَرْجِعُ إِلَى هَذَا حَتَّى
يَلْتَئِمَ رَأْسُهُ وَعَادَ رَأْسُهُ كَمَا هُوَ فَعَادَ إِلَيْهِ فَضَرَبَهُ
قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَا انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا إِلَى ثَقْبٍ مِثْلِ
التَّنُّورِ أَعْلَاهُ ضَيِّقٌ وَأَسْفَلُهُ وَاسِعٌ يَتَوَقَّدُ تَحْتَهُ نَارًا
فَإِذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أَنْ يَخْرُجُوا فَإِذَا خَمَدَتْ
رَجَعُوا فِيهَا وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالَا
انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهَرٍ مِنْ دَمٍ فِيهِ رَجُلٌ
قَائِمٌ عَلَى وَسَطِ النَّهَرِ قَالَ يَزِيدُ وَوَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ عَنْ جَرِيرِ
بْنِ حَازِمٍ وَعَلَى شَطِّ النَّهَرِ رَجُلٌ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ فَأَقْبَلَ
الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهَرِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ
بِحَجَرٍ فِي فِيهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ
رَمَى فِي فِيهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالَا
انْطَلِقْ فَانْطَلَقْنَا حَتَّى انْتَهَيْنَا إِلَى رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ فِيهَا
شَجَرَةٌ عَظِيمَةٌ وَفِي أَصْلِهَا شَيْخٌ وَصِبْيَانٌ وَإِذَا رَجُلٌ قَرِيبٌ
مِنْ الشَّجَرَةِ بَيْنَ يَدَيْهِ نَارٌ يُوقِدُهَا فَصَعِدَا بِي فِي الشَّجَرَةِ
وَأَدْخَلَانِي دَارًا لَمْ أَرَ قَطُّ أَحْسَنَ مِنْهَا فِيهَا رِجَالٌ شُيُوخٌ
وَشَبَابٌ وَنِسَاءٌ وَصِبْيَانٌ ثُمَّ أَخْرَجَانِي مِنْهَا فَصَعِدَا بِي
الشَّجَرَةَ فَأَدْخَلَانِي دَارًا هِيَ أَحْسَنُ وَأَفْضَلُ فِيهَا شُيُوخٌ
وَشَبَابٌ قُلْتُ طَوَّفْتُمَانِي اللَّيْلَةَ فَأَخْبِرَانِي عَمَّا رَأَيْتُ
قَالَا نَعَمْ أَمَّا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يُحَدِّثُ
بِالْكَذْبَةِ فَتُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ
اللَّهُ الْقُرْآنَ فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ
يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي الثَّقْبِ
فَهُمْ الزُّنَاةُ وَالَّذِي رَأَيْتَهُ فِي النَّهَرِ آكِلُوا الرِّبَا
وَالشَّيْخُ فِي أَصْلِ الشَّجَرَةِ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام
وَالصِّبْيَانُ حَوْلَهُ فَأَوْلَادُ النَّاسِ وَالَّذِي يُوقِدُ النَّارَ مَالِكٌ
خَازِنُ النَّارِ وَالدَّارُ الْأُولَى الَّتِي دَخَلْتَ دَارُ عَامَّةِ
الْمُؤْمِنِينَ وَأَمَّا هَذِهِ الدَّارُ فَدَارُ الشُّهَدَاءِ وَأَنَا جِبْرِيلُ
وَهَذَا مِيكَائِيلُ فَارْفَعْ رَأْسَكَ فَرَفَعْتُ رَأْسِي فَإِذَا فَوْقِي مِثْلُ
السَّحَابِ قَالَا ذَاكَ مَنْزِلُكَ قُلْتُ دَعَانِي أَدْخُلْ مَنْزِلِي قَالَا
إِنَّهُ بَقِيَ لَكَ عُمُرٌ لَمْ تَسْتَكْمِلْهُ فَلَوْ اسْتَكْمَلْتَ أَتَيْتَ
مَنْزِلَكَ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Abu Raja' dari Samrah bin Jundab berkata; Sudah menjadi kebiasaan Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bila selesai melaksanakan suatu shalat, Beliau
menghadapkan wajahnya kepada kami lalu berkata,: "Siapa
diantara kalian yang tadi malam bermimpi". Dia (Samrah bin Jundab) berkata,:
"Jika ada seorang yang bermimpi maka orang itu akan menceritakan, saat itulah
Beliau berkata,: "Maa sya-allah" (atas kehendak Allah) ". Pada suatu hari yang
lain Beliau bertanya kepada kami: "Apakah ada diantara kalian yang bermimpi?".
Kami menjawab: "Tidak ada". Beliau berkata,: "Tetapi aku tadi malam bermimpi
yaitu ada dua orang laki-laki yang mendatangiku kemudian keduanya memegang
tanganku lalu membawaku ke negeri yang disucikan (Al Muqaddasah), ternyata
disana ada seorang laki-laki yang sedang berdiri dan yang satunya lagi duduk
yang di tangannya memegang sebatang besi yang ujungnya bengkok (biasanya untuk
menggantung sesuatu). Sebagian dari sahabat kami berkata, dari Musa bahwa:
batang besi tersebut dimasukkan ke dalam satu sisi mulut (dari geraham) orang
itu hingga menembus tengkuknya. Kemudian dilakukan hal yang sama pada sisi mulut
yang satunya lagi, lalu dilepas dari mulutnya dan dimasukkan kembali dan begitu
seterusnya diperlakukan. Aku bertanya: "Apa ini maksudnya?". Kedua orang yang
membawaku berkata,: "Berangkatlah". Maka kami berangkat ke tempat lain dan
sampai kepada seorang laki-laki yang sedang berbaring bersandar pada tengkuknya,
sedang ada laki-laki lain yang berdiri diatas kepalanya memegang batu atau batu
besar untuk menghancurkan kepalanya. Ketika dipukulkan, batu itu menghancurkan
kepala orang itu, Maka orang itu menghampirinya untuk mengambilnya dan dia tidak
berhenti melakukan ini hingga kepala orang itu kembali utuh seperti semula,
kemudian dipukul lagi dengan batu hingga hancur. Aku bertanya: "Siapakah orang
ini?". Keduanya menjawab: "Berangkatlah". Maka kamipun berangkat hingga sampai
pada suatu lubang seperti dapur api dimana bagian atasnya sempit dan bagian
bawahnya lebar dan dibawahnya dinyalakan api yang apabila api itu didekatkan,
mereka (penghuninya) akan terangkat dan bila dipadamkan penghuninya akan kembali
kepadanya, penghuninya itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Aku bertanya:
"Siapakah mereka itu?". Keduanya menjawab: "Berangkatlah". Maka kami pun
berangkat hingga sampai di sebuah sungai yang airnya adalah darah, disana ada
seorang laki-laki yang berdiri di tengah-tengah sungai". Berkata, Yazid dan Wahb bin Jarir dari Jarir bin Hazim: 'Dan di tepi sungai ada seorang
laki-laki yang memegang batu. Ketika orang yang berada di tengah sungai
menghadapnya dan bermaksud hendak keluar dari sungai maka laki-laki yang
memegang batu melemparnya dengan batu kearah mulutnya hingga dia kembali ke
tempatnya semula di tengah sungai, dan terjadilah seterusnya begitu, setiap dia
hendak keluar dari sungai, akan dilempar dengan batu sehingga kembali ke
tempatnya semula. Aku bertanya: "Apa maksudnya ini?" Keduanya menjawab:
"Berangkatlah". Maka kamipun berangkat hingga sampai ke suatu taman yang hijau,
didalamnya penuh dengan pepohonan yang besar-besar sementara dibawahnya ada satu
orang tua dan anak-anak dan ada seorang yang berada dekat dengan pohon yang
memegang api, manakala dia menyalakan api maka kedua orang yang membawaku naik
membawaku memanjat pohon lalu keduanya memasukkan aku ke sebuah rumah
(perkampungan) yang belum pernah aku melihat seindah itu sebelumnya dan
didalamnya ada para orang laki-laki, orang-orang tua, pemuda, wanita dan
anak-anak lalu keduanya membawa aku keluar dari situ lalu membawaku naik lagi ke
atas pohon, lalu memasukkan aku ke dalam suatu rumah yang lebih baik dan lebih
indah, didalamnya ada orang-orang tua dan para pemuda. Aku berkata: "Ajaklah aku
keliling malam ini dan terangkanlah tentang apa yang aku sudah lihat tadi". Maka
keduanya berkata,: "Baiklah. Adapun orang yang kamu lihat mulutnya ditusuk
dengan besi adalah orang yang suka berdusta dan bila berkata selalu berbohong,
maka dia dibawa hingga sampai ke ufuq lalu dia diperlakukan seperti itu hingga
hari qiyamat. Adapun orang yang kamu lihat kepalanya dipecahkan adalah seorang
yang telah diajarkan Al Qur'an oleh Allah lalu dia tidur pada suatu malam namun
tidak melaksanakan Al Qur'an pada siang harinya, lalu dia diperlakukan seperti
itu hingga hari qiyamat. Dan orang-orang yang kamu lihat berada didalam dapur
api mereka adalah para pezina sedangkan orang yang kamu lihat berada di tengah
sungai adalah mereka yang memakan riba' sementara orang tua yang berada dibawah
pohon adalah Nabi Ibrahim 'alaihissalam, sedangkan anak-anak yang ada
disekitarnnya adalah anak-anak kecil manusia. Adapun orang yang menyalakan api
adalah malaikat penunggu neraka sedangkan rumah pertama yang kamu masuki adalah
rumah bagi seluruh kaum mu'minin sedangkan rumah yang ini adalah perkampungan
para syuhada' dan aku adalah Jibril dan ini adalah Mika'il, maka angkatlah
kepalamu. Maka aku mengangkat kepalaku ternyata diatas kepalaku ada sesuatu
seperti awan. Keduanya berkata,: "Itulah tempatmu". Aku berkata: "Biarkanlah aku
memasuki rumahku". Keduanya berkata,: " Umurmu masih tersisa dan belum selesai
dan seandainya sudah selesai waktunya kamu pasti akan memasuki
rumahmu".
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa