Bab: Jika Anak Kecil
Masuk Islam Lalu Mati Apakah Wajib Dishalati?. Apakah Islam Wajib Diperkenalkan
Kepada Anak Kecil?.
No. Hadist: 1267
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ
الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ أَنَّ عُمَرَ انْطَلَقَ مَعَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَهْطٍ قِبَلَ ابْنِ صَيَّادٍ حَتَّى
وَجَدُوهُ يَلْعَبُ مَعَ الصِّبْيَانِ عِنْدَ أُطُمِ بَنِي مَغَالَةَ وَقَدْ
قَارَبَ ابْنُ صَيَّادٍ الْحُلُمَ فَلَمْ يَشْعُرْ حَتَّى ضَرَبَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ لِابْنِ صَيَّادٍ تَشْهَدُ أَنِّي
رَسُولُ اللَّهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ
رَسُولُ الْأُمِّيِّينَ فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَرَفَضَهُ وَقَالَ آمَنْتُ
بِاللَّهِ وَبِرُسُلِهِ فَقَالَ لَهُ مَاذَا تَرَى قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ يَأْتِينِي
صَادِقٌ وَكَاذِبٌ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِّطَ
عَلَيْكَ الْأَمْرُ ثُمَّ قَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنِّي قَدْ خَبَأْتُ لَكَ خَبِيئًا فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ هُوَ الدُّخُّ فَقَالَ
اخْسَأْ فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ دَعْنِي
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَضْرِبْ عُنُقَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنْ يَكُنْهُ فَلَنْ تُسَلَّطَ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْهُ فَلَا
خَيْرَ لَكَ فِي قَتْلِهِ وَقَالَ سَالِمٌ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا يَقُولُ انْطَلَقَ بَعْدَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ إِلَى النَّخْلِ الَّتِي فِيهَا ابْنُ
صَيَّادٍ وَهُوَ يَخْتِلُ أَنْ يَسْمَعَ مِنْ ابْنِ صَيَّادٍ شَيْئًا قَبْلَ أَنْ
يَرَاهُ ابْنُ صَيَّادٍ فَرَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ مُضْطَجِعٌ يَعْنِي فِي قَطِيفَةٍ لَهُ فِيهَا رَمْزَةٌ أَوْ زَمْرَةٌ
فَرَأَتْ أمُّ ابْنِ صَيّادٍ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ فَقَالَتْ لِابْنِ صَيَّادٍ يَا صَافِ وَهُوَ
اسْمُ ابْنِ صَيَّادٍ هَذَا مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَثَارَ
ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ
تَرَكَتْهُ بَيَّنَ وَقَالَ شُعَيْبٌ فِي حَدِيثِهِ فَرَفَصَهُ رَمْرَمَةٌ أَوْ
زَمْزَمَةٌ وَقَالَ إِسْحَاقُ الْكَلْبِيُّ وَعُقَيْلٌ رَمْرَمَةٌ وَقَالَ مَعْمَرٌ
رَمْزَةٌ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah dari Yunus dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada saya Salim bin 'Abdullah bahwa Ibnu'Umar radhiyallahu'anhuma
mengabarkannya bahwa 'Umar dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berangkat bersama
rambongan untuk mememui Ibnu Shayyad hingga akhirnya mereka mendapatinya sedang
bermain bersama anak-anak yang lain di bangunan yang tinggi milik Bani Magholah.
Ibnu Shayyad sudah mendekati baligh dan dia tidak menyadari (kedatangan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam) hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menepuknya dengan tangan Beliau kemudian berkata kepada Ibnu Shayyad: "Apakah
kamu bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?". Maka Ibnu Shayyad memandang Beliau
lalu berkata: "Aku bersaksi bahwa kamu utusan kaum ummiyyin (kaum yang tidak
kenal baca tulis) ". Kemudian Ibnu Shayyad berkata, kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam: "Apakah kamu juga bersaksi bahwa aku ini utusan Allah?". Maka
Beliau menolaknya dan berkata, "Aku beriman kepada Allah dan kepada
Rasul-rasulNya". Kemudian Beliau berkata: "Apa yang kamu pandang sebagai alasan
(sehingga mengaku sebagai Rasul). Berkata, Ibnu Shayyad: "Karena telah datang
kepadaku orang yang jujur dan pendusta". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Urusanmu jadi kacau". Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata, kepadanya: "Sesungguhnya aku menyembunyikan (sesuatu dalam hatiku) coba
kamu tebak?". Ibnu Shayyad berkata: "Itu adalah asap". Beliau berkata: "Hinalah
kamu, dan kamu tidak bakalan melebihi kemampuanmu sebagai seorang dukun. Lalu
'Umar bin Al Khaththob Radhiyallahu'anhu berkata: "Wahai Rasulullah, biarkanlah
aku memenggal leher orang ini!". Maka Beliau berkata: "Jika dia benar, kamu
tidak akan berkuasa atasnya dan bila dia benar maka tidak ada kebaikan buatmu
dengan membunuhnya". Berkata, Salim; Aku mendengar Ibnu 'Umar Radhiyallahu'anhuma: "Setelah itu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan Ubay bin Ka'ab pergi menuju satu pohon kurma tempat Ibnu
Shayyad sebelumnya berada di situ dengan harapan Beliau dapat mendengar sesuatu
dari Ibnu Shayyad sebelum dia melihat Beliau. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihat Ibnu Shayyad sedang tertidur dibalik baju tebalnya dengan
mendengkur ringan. Dalam keadaan itu ibu dari Ibnu Shayyad melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk di bawah pohon kurma, maka ibunya
berkata, kepada Ibnu Shayyad: "Wahai Shaf, (ini nama dari Ibnu Shayyad),
Muhammad shallallahu'alaihi wasallam". Maka Ibnu Shayyad kembali pada keadaannya
semula (berbaring). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
"Seandainya ibunya biarkan, pasti jelaslah persoalannya (dajjal atau bukan)".
Dan Syu'aib berkata; 'menekannya dengan ramramah (suara halus) atau zamzamah. Sedangkan Ishaq Al Kalbi dan 'Uqail berkata; "ramramah". Ma'mar berkata; ramzah.
No. Hadist: 1268
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ وَهْوَ ابْنُ
زَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ غُلَامٌ
يَهُودِيٌّ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرِضَ
فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُهُ فَقَعَدَ عِنْدَ
رَأْسِهِ فَقَالَ لَهُ أَسْلِمْ فَنَظَرَ إِلَى أَبِيهِ وَهُوَ عِنْدَهُ فَقَالَ
لَهُ أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ
فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَنْقَذَهُ مِنْ النَّارِ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad dia adalah Ibnu Zaid dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu berkata,: "Ada seorang anak kecil Yahudi yang
bekerja membantu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menderita sakit. Maka Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam menjenguknya dan Beliau duduk di sisi kepalanya lalu
bersabda: "Masuklah Islam". Anak kecil itu memandang kepada bapaknya yang berada
di dekatnya, lalu bapaknya berkata,: "Ta'atilah Abu Al Qasim
Shallallahu'alaihiwasallam". Maka anak kecil itu masuk Islam. Kemudian Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam keluar sambil bersabda: "Segala puji bagi Allah yang
telah menyelamatkan anak itu dari neraka".
No. Hadist: 1269
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
قَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي يَزِيدَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا يَقُولُ كُنْتُ أَنَا وَأُمِّي مِنْ الْمُسْتَضْعَفِينَ أَنَا مِنْ
الْوِلْدَانِ وَأُمِّي مِنْ النِّسَاءِ
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah
menceritakan kepada kami Sufyan berkata; 'Ubaidullah bin Abu Yazid berkata; Aku mendengar Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata,: "Aku dan ibuku adalah termasuk orang-orang
lemah, aku dari golongan anak-anak dan ibuku dari golongan
wanita".
No. Hadist: 1270
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ
يُصَلَّى عَلَى كُلِّ مَوْلُودٍ مُتَوَفًّى وَإِنْ كَانَ لِغَيَّةٍ مِنْ أَجْلِ
أَنَّهُ وُلِدَ عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ يَدَّعِي أَبَوَاهُ الْإِسْلَامَ أَوْ
أَبُوهُ خَاصَّةً وَإِنْ كَانَتْ أُمُّهُ عَلَى غَيْرِ الْإِسْلَامِ إِذَا
اسْتَهَلَّ صَارِخًا صُلِّيَ عَلَيْهِ وَلَا يُصَلَّى عَلَى مَنْ لَا يَسْتَهِلُّ
مِنْ أَجْلِ أَنَّهُ سِقْطٌ فَإِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ
يُحَدِّثُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ
إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ
تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ } فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا { الْآيَةَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib berkata, Ibnu Syihab: "Setiap anak yang wafat wajib
dishalatkan sekalipun anak hasil zina karena dia dilahirkan dalam keadaan
fithrah Islam, jika kedua orangnya mengaku beragama Islam atau hanya bapaknya
yang mengaku beragama Islam meskipun ibunya tidak beragama Islam selama anak itu
ketika dilahirkan mengeluarkan suara (menangis) dan tidak dishalatkan bila
ketika dilahirkan anak itu tidak sempat mengeluarkan suara (menangis) karena
dianggap keguguran sebelum sempurna, berdasarkan perkataan
Abu Hurairah
radliallahu 'anhu yang menceritakan bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Tidak ada seorang anakpun yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam
keadaan fithrah. Maka kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak
itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang
melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat
padanya?". Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata, (mengutip firman
Allah QS Ar-Ruum: 30 yang artinya: ('Sebagai fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu").
No. Hadist: 1271
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ
عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ
فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ
الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ
يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ } فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ
لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ {
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhriy telah mengabarkan kepada saya Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwa Abu
Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam: "Tidak ada seorang anak pun yang terlahir kecuali
dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka kemudian kedua orang tuanyalah yang
akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana
binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian
melihat ada cacat padanya". Kemudian Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata,
(mengutip firman Allah subhanahu wata'ala QS Ar-Ruum: 30 yang artinya: ('Sebagai
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus").
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa