No. Hadist: 331
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ
حَدَّثَنَا عَوْفٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ عِمْرَانَ قَالَ كُنَّا فِي
سَفَرٍ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِنَّا أَسْرَيْنَا
حَتَّى كُنَّا فِي آخِرِ اللَّيْلِ وَقَعْنَا وَقْعَةً وَلَا وَقْعَةَ أَحْلَى
عِنْدَ الْمُسَافِرِ مِنْهَا فَمَا أَيْقَظَنَا إِلَّا حَرُّ الشَّمْسِ وَكَانَ
أَوَّلَ مَنْ اسْتَيْقَظَ فُلَانٌ ثُمَّ فُلَانٌ ثُمَّ فُلَانٌ يُسَمِّيهِمْ أَبُو
رَجَاءٍ فَنَسِيَ عَوْفٌ ثُمَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ الرَّابِعُ وَكَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نَامَ لَمْ يُوقَظْ حَتَّى
يَكُونَ هُوَ يَسْتَيْقِظُ لِأَنَّا لَا نَدْرِي مَا يَحْدُثُ لَهُ فِي نَوْمِهِ
فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ عُمَرُ وَرَأَى مَا أَصَابَ النَّاسَ وَكَانَ رَجُلًا
جَلِيدًا فَكَبَّرَ وَرَفَعَ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيرِ فَمَا زَالَ يُكَبِّرُ
وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالتَّكْبِيرِ حَتَّى اسْتَيْقَظَ بِصَوْتِهِ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا اسْتَيْقَظَ شَكَوْا إِلَيْهِ الَّذِي
أَصَابَهُمْ قَالَ لَا ضَيْرَ أَوْ لَا يَضِيرُ ارْتَحِلُوا فَارْتَحَلَ فَسَارَ
غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ نَزَلَ فَدَعَا بِالْوَضُوءِ فَتَوَضَّأَ وَنُودِيَ
بِالصَّلَاةِ فَصَلَّى بِالنَّاس فَلَمَّا انْفَتَلَ مِنْ صَلَاتِهِ إِذَا هُوَ
بِرَجُلٍ مُعْتَزِلٍ لَمْ يُصَلِّ مَعَ الْقَوْمِ قَالَ مَا مَنَعَكَ يَا فُلَانُ
أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ الْقَوْمِ قَالَ أَصَابَتْنِي جَنَابَةٌ وَلَا مَاءَ قَالَ
عَلَيْكَ بِالصَّعِيدِ فَإِنَّهُ يَكْفِيكَ ثُمَّ سَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاشْتَكَى إِلَيْهِ النَّاسُ مِنْ الْعَطَشِ فَنَزَلَ فَدَعَا
فُلَانًا كَانَ يُسَمِّيهِ أَبُو رَجَاءٍ نَسِيَهُ عَوْفٌ وَدَعَا عَلِيًّا فَقَالَ
اذْهَبَا فَابْتَغِيَا الْمَاءَ فَانْطَلَقَا فَتَلَقَّيَا امْرَأَةً بَيْنَ
مَزَادَتَيْنِ أَوْ سَطِيحَتَيْنِ مِنْ مَاءٍ عَلَى بَعِيرٍ لَهَا فَقَالَا لَهَا
أَيْنَ الْمَاءُ قَالَتْ عَهْدِي بِالْمَاءِ أَمْسِ هَذِهِ السَّاعَةَ وَنَفَرُنَا
خُلُوفًا قَالَا لَهَا انْطَلِقِي إِذًا قَالَتْ إِلَى أَيْنَ قَالَا إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ الَّذِي يُقَالُ لَهُ
الصَّابِئُ قَالَا هُوَ الَّذِي تَعْنِينَ فَانْطَلِقِي فَجَاءَا بِهَا إِلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَدَّثَاهُ الْحَدِيثَ قَالَ
فَاسْتَنْزَلُوهَا عَنْ بَعِيرِهَا وَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِإِنَاءٍ فَفَرَّغَ فِيهِ مِنْ أَفْوَاهِ الْمَزَادَتَيْنِ أَوْ
سَطِيحَتَيْنِ وَأَوْكَأَ أَفْوَاهَهُمَا وَأَطْلَقَ الْعَزَالِيَ وَنُودِيَ فِي
النَّاسِ اسْقُوا وَاسْتَقُوا فَسَقَى مَنْ شَاءَ وَاسْتَقَى مَنْ شَاءَ وَكَانَ
آخِرُ ذَاكَ أَنْ أَعْطَى الَّذِي أَصَابَتْهُ الْجَنَابَةُ إِنَاءً مِنْ مَاءٍ
قَالَ اذْهَبْ فَأَفْرِغْهُ عَلَيْكَ وَهِيَ قَائِمَةٌ تَنْظُرُ إِلَى مَا يُفْعَلُ
بِمَائِهَا وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ أُقْلِعَ عَنْهَا وَإِنَّهُ لَيُخَيَّلُ
إِلَيْنَا أَنَّهَا أَشَدُّ مِلْأَةً مِنْهَا حِينَ ابْتَدَأَ فِيهَا فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اجْمَعُوا لَهَا فَجَمَعُوا لَهَا
مِنْ بَيْنِ عَجْوَةٍ وَدَقِيقَةٍ وَسَوِيقَةٍ حَتَّى جَمَعُوا لَهَا طَعَامًا
فَجَعَلُوهَا فِي ثَوْبٍ وَحَمَلُوهَا عَلَى بَعِيرِهَا وَوَضَعُوا الثَّوْبَ
بَيْنَ يَدَيْهَا قَالَ لَهَا تَعْلَمِينَ مَا رَزِئْنَا مِنْ مَائِكِ شَيْئًا
وَلَكِنَّ اللَّهَ هُوَ الَّذِي أَسْقَانَا فَأَتَتْ أَهْلَهَا وَقَدْ احْتَبَسَتْ
عَنْهُمْ قَالُوا مَا حَبَسَكِ يَا فُلَانَةُ قَالَتْ الْعَجَبُ لَقِيَنِي
رَجُلَانِ فَذَهَبَا بِي إِلَى هَذَا الَّذِي يُقَالُ لَهُ الصَّابِئُ فَفَعَلَ
كَذَا وَكَذَا فَوَاللَّهِ إِنَّهُ لَأَسْحَرُ النَّاسِ مِنْ بَيْنِ هَذِهِ
وَهَذِهِ وَقَالَتْ بِإِصْبَعَيْهَا الْوُسْطَى وَالسَّبَّابَةِ فَرَفَعَتْهُمَا
إِلَى السَّمَاءِ تَعْنِي السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ أَوْ إِنَّهُ لَرَسُولُ اللَّهِ
حَقًّا فَكَانَ الْمُسْلِمُونَ بَعْدَ ذَلِكَ يُغِيرُونَ عَلَى مَنْ حَوْلَهَا مِنْ
الْمُشْرِكِينَ وَلَا يُصِيبُونَ الصِّرْمَ الَّذِي هِيَ مِنْهُ فَقَالَتْ يَوْمًا
لِقَوْمِهَا مَا أُرَى أَنَّ هَؤُلَاءِ الْقَوْمَ يَدْعُونَكُمْ عَمْدًا فَهَلْ
لَكُمْ فِي الْإِسْلَامِ فَأَطَاعُوهَا فَدَخَلُوا فِي الْإِسْلَامِ قَالَ أَبُو
عَبْد اللَّهِ صَبَأَ خَرَجَ مِنْ دِينٍ إِلَى غَيْرِهِ وَقَالَ أَبُو الْعَالِيَةِ
} الصَّابِئِينَ { فِرْقَةٌ مِنْ أَهْلِ الكِتَابِ يَقْرَءُونَ الزَّبُورَ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami 'Auf berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Raja' dari 'Imran berkata, "Kami pernah dalam suatu perjalanan bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, kami berjalan di waktu malam hingga ketika sampai di akhir malam kami
tidur, dan tidak ada tidur yang paling enak (nyenyak) bagi musafir melebihi yang
kami alami. Hingga tidak ada yang membangunkan kami kecuali panas sinar
matahari. Dan orang yang pertama kali bangun adalah si fulan, lalu si fulan,
lalu seseorang yang Abu 'Auf mengenalnya namun akhirnya lupa. Dan 'Umar bin Al
Khaththab adalah orang keempat saat bangun, Sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bila tidur tidak ada yang membangunkannya hingga beliau bangun sendiri,
karena kami tidak tahu apa yang terjadi pada beliau dalam tidurnya. Ketika 'Umar
bangun dan melihat apa yang terjadi di tengah banyak orang (yang kesiangan) -dan
'Umar adalah seorang yang tegar penuh keshabaran-, maka ia bertakbir dengan
mengeraskan suaranya dan terus saja bertakbir dengan keras hingga Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam terbangun akibat kerasnya suara takbir 'Umar.
Tatkala beliau bangun, orang-orang mengadukan peristiwa yang mereka alami. Maka
beliau bersabda: "Tidak masalah, atau tidak apa dan lanjutkanlah perjalanan."
Maka beliau meneruskan perjalanan dan setelah beberapa jarak yang tidak jauh
beliau berhenti lalu meminta segayung air untuk wudlu, beliau lalu berwudlu
kemudian menyeru untuk shalat. Maka beliau shalat bersama orang banyak. Setelah
beliau selesai melaksanakan shalatnya, didapatinya ada seorang yang memisahkan
diri tidak ikut shalat bersama orang banyak. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk shalat bersama
orang banyak?" Orang itu menjawab, "Aku lagi junub, sementara air tidak ada."
Beliau lantas menjelaskan: "Kamu cukup menggunakan debu." Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan perjalanan hingga akhirnya orang-orang
mengadu kepada beliau bahwa mereka kehausan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam meminta seseorang yang bernama Abu Raja' -namun 'Auf lupa- dan 'Ali
seraya memerintahkan keduanya: "Pergilah kalian berdua dan carilah air." Maka
keduanya berangkat hingga berjumpa dengan seorang wanita yang membawa
kantung-kantung berisi air dengan untanya. Maka keduanya bertanya kepadanya,
"Dimana ada air?" Wanita itu menjawab, "Terakhir aku lihat air di (daerah) ini
adalah waktu sekarang ini. dan perjalanan kami ini juga dalam rangka mencari
air." Lalu keduanya berkata, "Kalau begitu pergilah". Wanita itu bertanya,
"Kalian mau kemana?" Keduanya menjawab, "Menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Wanita itu bertanya, "Kepada orang yang dianggap telah keluar dari
agama (Shabi'i)?" Keduanya menjawab, "Ya dialah yang kamu maksud." Kemudian
kedua sahabat Nabi itu pergi bersama wanita tersebut menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Keduanya kemudian menceritakan peritiwa yang baru saja
dialami. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Turunkanlah dia dari
untanya." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta bejana air, beliau
lalu menuangkan di mulut kantung-kantung air (milik wanita itu), beliau lepas
ikatan kantung-kantung air tersebut seraya berseru kepada orang banyak:
"Ambillah air dan minumlah sesuka kalian!" Maka orang-orang memberi minum
(tunggangan mereka) dan meminum sesuka mereka. Dan akhir, beliau memberi seember
air kepada orang yang tadi terkena janabah. Beliau lalu berkata kepadanya:
"Pergi dan mandilah." Dans ambil berdiri wanita tersebut mengamati apa yang
diperbuat terhadap air kepunyaannya. Demi Allah, kejadian tadi telah membuatnya
terperanjat dan juga kami, kami saksikan airnya bertambah banyak dibanding saat
yang pertama. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Berkumpulkan
(makanan) untuknya." Maka orang-orang pun mengumpulkan makanan berupa kurma,
tepung, sawiq (campuran antara susu dengan tepung) untuk wanita tersebut.
makanan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kain, mereka menaikkan wanita
tersebut di atas kendaraan dan meletakkan makanan tersebut di depannya. Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada wanita tersebut: "Kamu
mengetahui bahwa kami tidak mengurangi sedikitpun air milikmu, tetapi Allah yang
telah memberi minum kepada kami." Wanita tersebut kemudian pulang menemui
keluarganya, mereka lalu bertanya, "Wahai fulanah, apa yang membuat kamu
terlambat?" Wanita tersebut menjawab, "Suatu keajaiban! Aku bertemu dengan dua
orang laki-laki yang kemudian membawaku bertemu dengan seorang yang disebut
Shabi'I, lalu laki-laki itu berbuat begini begini. Demi Allah, dialah orang yang
paling menakjubkan (membuat kejadian luar biasa) di antara yang ada ini dan
ini." Wanita tersebut berkata sambil memberi isyarat dengan mengangkat jari
tengah dan telunjuknya ke arah langit, atau antara langit dan bumi. Maksudnya
bersaksi bahwa dia adalah Utusan Allah yang haq. Sejak saat itu Kaum Muslimin
selalu melindungi wanita tersebut dari Kaum Musyrikin dan tidaklah Kaum Muslimin
merusak rumah atau kediaman wanita tersebut. Pada suatu hari wanita itu berkata
kepada kaumnya, "Aku tidak memandang bahwa kaum tersebut membiarkan kalian
dengan sengaja. Apakah kalian mau masuk Islam?" Maka kaumnya mentaatinya dan
masuk ke dalam Islam." Abu 'Abdullah berkata, "Yang dimaksud dengan Shabi'i
adalah keluar dari suatu agama kepada agama lain." Sedangkan Abu' 'Aliyah
berkata, "Ash-Shabi'un adalah kelompok dari Ahlul Kitab yang membaca Kitab
Zabur."
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa