T A Q D I M
Allah عزّوجلّ memelihara dan menjaga agama ini dengan
memunculkan orang-orang yang mentajdid (memperbaharui; mengembalikan
seperti aslinya) agama-Nya dan menjaga atsar-atsar Rasul-Nya serta mengibarkan
panji-panji Sunnah. Dia عزّوجلّ telah menentukan insan-insan terpilih yang
'udul (terpercaya) yang menghidupkan Sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم, membela dan menyebarkannya di tengah umat. Mereka
menjadi pelita yang menerangi jalan umat, dan menyinari hati kaum Muslimin
dengan ilmu yang diwariskan, nasehat yang disampaikan, akhlak mulia yang
dipraktekkan, dan ibadah yang ditekuni.
Tentang keutamaan Ulama, Al-Hafizh Ibnu Hajar asy-Syafi’i رحمه الله mengatakan dalam muqaddimah kitab tentang biografi
Imam Syafi'i رحمه الله yang berjudul Tawali at-Ta’sis li Ma'ali
Muhammad bin Idris (hlm.25): "Segala puji bagi Allah عزّوجلّ yang telah menjadikan bintang-bintang langit
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang kebingungan arah di daratan dan lautan
karena gelapnya malam, dan menjadikan bintang-bintang bumi - yaitu para ulama -
petunjuk dari kegelapan jahl (kebodohan), dan mengutamakan sebagian
mereka di atas sebagian yang lain dalam tingkat pemahanan dan kecerdasan,
sebagaimana Dia عزّوجلّ mengutamakan sebagian bintang di atas bintang yang
lain dalam keindahan dan terangnya cahaya". (Kutipan dari
al-Imamu al-Albani durus wa mawaqif wa 'ibar , Syaikh 'Abdul Aziz as-Sadhan hlm. 8)
Pemaparan sejarah para ulama itu sangat bermanfaat bagi generasi yang
datang belakangan sehingga dapat meneladani tokoh-tokoh umat tersebut. Ibnu
Khalikan رحمه الله berkata dalam Wafayatu al-A'yan (1/20):
'Aku sebutkan (biografi) sejumlah orang yang aku lihat mereka langsung dan aku
kutip berita tentang mereka, atau orang-orang yang hidup di masaku, akan tetapi
aku tidak sempat menjumpai mereka tujuannya agar orang-orang (generasi) yang.
datang setelahku bisa mengetahui (baiknya) kondisi mereka". (Kutipan dari
al-Albani durus wa mawaqif wa 'ibar hlm.7)
Dengan demikian, mengenal tarjamah (biografi) para Ulama
bermanfaat sekali bagi umat, khususnya para thullabul 'ilmi. Bila seorang Muslim menelaah biografi orang-orang yang mulia itu,
pengetahuan itu akan membantu meluruskan jalan kehidupannya dan sekaligus
sebagai bahan introspeksi diri dengan mengetahui kekurangan pada dirinya
sendiri. Melalui buku-buku sejarah itulah para Ulama telah hidup dan hadir di
masa sekarang lantaran seseorang dapat bergaul dan mendalami kehidupan mereka.
yang sudah pergi ditampilkan kembali, sebagaimana dikatakan oleh Imam as-Sakhawi
رحمه الله:
مَنْ وَرَّخَ مُؤْمِنًا فَكَأَنَّهَا أَحْيَاهُ
"Barang siapa menulis sejarah seorang Mukmin, seolah-olah ia sedang
menghidupkannya (kembali ke alam nyata)" (Nukilan dari Muqaddimah Adhwaul
Bayan, 'Athiyyah Salim hlm. xii)
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa