NASAB AMIRUL MUKMININ
DALAM BIDANG HADITS
Bidang yang sangat pantas mendapatkan perhatian besar -setelah
Kitabullah- adalah Hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Sebab, jaminan aman dari kesesatan didapat dengan
menjaga dan memelihara Kitabullah dan Sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم, sebagaimana disabdakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم:
تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنِ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِيْ
كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِيْ
Aku tinggalkan di tengah kalian jika kalian memeganginya tidak akan
tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnahku (HR. al-Hakim, al-Mustadrak 1/93
dari Abu Hurairah dan dishahihkan oleh al-Albani dalam ash-Shahihah
no.1761 dan Shahihul Jami' 1/39).
Di antara tokoh ternama lagi menonjol dengan khidmahnya dalam bidang
ilmu hadits, yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Ismail yang lazim dikenal dengan
nama Imam al-Bukhari. Sebuah nama yang sangat dikenal dalam sejarah Islam,
terutama oleh para insan yang berkecimpung dalam bidang ilmu
hadits.
Beliau adalah Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin Mughirah bin
Bardizbah. Dilahirkan di Bukhara selepas shalat Jum'at, tepatnya tanggal 13
Syawal 194 H. Ayah Imam al-Bukhari, seorang yang bertakwa dan wara', sempat
belajar dari Imam Malik رحمه الله dan berjumpa Hammad bin Zaid dan Ibnul Mubarak
Namun Allah berkehendak mewafatkannya saat Imam al-Bukhari masih kanak-kanak.
Karena itu, beliau tumbuh dan berkembang dalam tarbiyah dan asuhan sang
ibu.
Pada masa kanak-kanak, Muhammad bin Ismail sempat mengalami
kebutaan. Suatu malam, sang Ibu bermimpi melihat Ibrahim al-Khalil alihis
salam dan berkata kepada ibunya, "Wahai wanita, Allah telah mengembalikan
penglihatan kepada anakmu karena engkau banyak menangis (banyak berdoa)". Di
pagi harinya, penglihatan putranya kembali normal.
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa