BELAJAR SEJAK BELIA
Imam al-Bukhari رحمه الله memulai perjalanan ilmiahnya sejak dini. Beliau
telah menghafalkan al-Qur'an semenjak kecil juga. Inilah salah satu faktor Allah
عزّوجلّ mengilhamkan pada Muhammad bin Isma'il kecil untuk
menyenangi menghafal hadits-hadits Nabi صلى الله عليه وسلم.
Imam al-Bukhari رحمه الله menceritakan, "Aku diberi ilham untuk menghafal
hadits sejak aku masih di madrasah. Saat itu, usiaku sekitar 10 tahun, hingga
aku keluar dari madrasah itu pada usia 10 tahun. Aku mulai belajar kepada
ad-Dakhili dan ulama lainnya. Suatu saat, beliau membacakan satu hadits di
hadapan orang-orang (dengan sanad dari) Sufyan, dari Abu Zubair dari
Ibrahim. Maka aku berkata kepadanya, "Sesungguhnya Abu Zubair tidak
meriwayatkan (hadits) dari Ibrahim". la pun menghardikku. Lantas aku berkata,
"Coba telitilah kembali kitab aslinya". la pun memasuki rumah dan meneliti
kembali, kemudian keluar dan bertanya, "Bagaimana penjelasannya wahai anak
muda?". Aku menjawab, "(Yang dimaksud) adalah Zubair bin Adi dari
Ibrahim..". Beliau lantas mengambil penaku dan mengoreksi kitabnya, seraya
berkata, "Engkau benar".
Imam al-Bukhari رحمه الله juga pernah menceritakan, "Aku pernah belajar
kepada para fuqaha Marw. Saat itu aku masih kanak-kanak. Jika aku datang
menghadiri majlis mereka, aku malu mengucapkan salam kepada mereka. Salah
seorang dari mereka bertanya kepadaku, "Berapa banyak (hadits) yang telah engkau
tulis?". Aku menjawab, "Dua (hadits)". Orang-orang yang hadir pun tertawa. Lalu
salah seorang Syaikh berkata, "Janganlah kalian menertawakannya. Bisa jadi suatu
saat nanti justru dia yang menertawakan kalian".
Demikianlah gambaran bakat keilmuannya telah tampak. Pada usia 16 tahun,
beliau sudah menghafal kitab karangan Imam Waki' رحمه الله dan Ibnul Mubarak رحمه الله. Kemudian pada usia 17 tahun, beliau telah
dipercaya oleh salah seorang gurunya Muhammad bin Salam al-Bikandi untuk
mengoreksi karangan-karangannya.
Bersama Ibu dan saudaranya, pada usia 18 tahun, Muhammad bin Isma'il
pergi haji ke Mekah. Beliau tetap bertahan di kota suci itu untuk meneruskan mendalami hadits bersama para Ulama di sana, sementara
keluarga beliau pulang.
loading...
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa